Uang
Nyaman dan Eksklusif: Keunggulan Jadi Nasabah BRI Prioritas
2024-12-02
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI telah mengembangkan program BRI Prioritas yang memberikan pengalaman perbankan eksklusif bagi nasabah. Program ini dirancang untuk memberikan layanan istimewa dan kenyamanan kepada nasabah yang memenuhi kriteria tertentu.

Keunggulan Nasabah BRI Prioritas

Untuk menjadi nasabah prioritas di BRI, nasabah harus memiliki asset under management (AUM) minimal sebesar Rp 500 juta. Aset ini dapat berupa berbagai produk perbankan seperti tabungan, giro, deposito, RDN, investasi, dan bancassurance. Selain itu, dana harus berasal dari sumber yang sesuai.Nasabah juga harus memiliki rekening tabungan perorangan di BRI dan memenuhi persyaratan dokumen. Salah satu keunggulan utama adalah akses ke Sentra Layanan BRI Prioritas yang memberikan pelayanan lebih cepat, nyaman, dan eksklusif.Sentra Layanan BRI Prioritas memiliki fasilitas istimewa seperti Greeter Area, Service Area, dan Dealing Area. Greeter Area merupakan ruang penyambutan ramah yang memberikan petunjuk kepada nasabah pertama kali datang. Service Area menyediakan ruang pertemuan eksklusif dan Dealing Area menawarkan tempat transaksi perbankan yang nyaman dan aman. Nama ruangan di Sentra Layanan BRI Prioritas diambil dari nama tarian penyambutan tradisional Indonesia, seperti Bedoyo, Legong, Lenso, Saman, dan Tortor.Pemilihan nama-nama tersebut menunjukkan ketulusan BRI dalam menyambut setiap nasabah prioritas dengan hangat dan ramah. Saat ini, BRI telah menyediakan BRI Private Signature Outlet di Gedung BRI II Jakarta Pusat dan 41 Sentra Layanan BRI Prioritas di kota-kota besar seluruh Indonesia.Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa nasabah prioritas dapat menikmati layanan eksklusif di berbagai lokasi strategis di Indonesia. Bila di unit kerja BRI tidak memiliki Sentra Layanan BRI Prioritas atau BRI Private Signature Outlet, nasabah tetap mendapatkan layanan perbankan yang istimewa. Beberapa layanan istimewa seperti dibebaskan dari antrean dan mendapatkan pelayanan di ruangan khusus atau Priority Lounge. Saat ini, terdapat 165 Priority Lounge di Kantor Cabang BRI seluruh Indonesia.Setiap nasabah BRI Prioritas juga didampingi oleh satu Priority Relationship Manager yang siap membantu dan memberikan layanan terbaik sesuai kebutuhan nasabah. Bagi nasabah yang memiliki perusahaan, BRI menyediakan kemudahan untuk melakukan transaksi perusahaan di Sentra Layanan BRI Prioritas dan BRI Private Signature Outlet, memberikan keuntungan lebih bagi mereka yang memiliki bisnis.Sentra Layanan BRI Prioritas hadir untuk memastikan bahwa setiap nasabah prioritas mendapatkan pelayanan yang ramah, cepat, dan profesional. Dengan berbagai fasilitas eksklusif dan layanan yang prima, menjadi nasabah BRI Prioritas adalah pilihan yang tepat bagi mereka yang menghargai kenyamanan dan kualitas dalam layanan perbankan. Untuk informasi lebih lengkap, Anda bisa klik tautan ini.
53.000 Warga Singapura Mengkonsumsi Obat Anti-Depresan: Apa Hubungannya?
2024-12-02
Di Jakarta, CNBC Indonesia, kita melihat tren yang menarik tentang masalah kesehatan mental di Singapura. Pasar obat antidepresan seperti SSRI mulai menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.

"Penurunan Stigma dan Pertumbuhan Obat Antidepresan di Singapura"

Persebaran Pasien dan Tipe Obat

Makin banyak warga Singapura mengalami masalah kesehatan mental, terutama kelompok usia dewasa muda. Melansir CNA TODAY, mereka datang ke dokter dan diresepkan obat golongan antidepresan yang dikenal sebagai selective serotonin reuptake inhibitors atau SSRI. Penggunaan SSRI telah ada sejak akhir 1980-an dan merupakan jenis antidepresan yang paling sering diresepkan. Obat ini bekerja dengan meningkatkan kadar serotonin di otak, yaitu neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati.SSRI dapat digunakan untuk mengobati sejumlah kondisi kesehatan mental selain depresi, seperti kecemasan dan gangguan obsesif kompulsif. Menurut Kementerian Kesehatan Singapura, sekitar 53.000 pasien diresepkan SSRI setiap tahun pada 2022 hingga 2023. Angka ini naik dari rata-rata 50.000 per tahun pada 2017 hingga 2021. Secara keseluruhan, resep SSRI meningkat dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 5 persen atau dari tahun 2018 hingga 2022, setara dengan peningkatan setidaknya 20 persen dalam periode tersebut.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Peningkatan resep obat antidepresan secara keseluruhan tidak mengejutkan karena beberapa alasan. Salah satu alasannya adalah penyakit mental telah mengalami destigmatisasi yang substansial di masyarakat. Dr Victor Kwok, direktur medis dan konsultan psikiater senior di Private Space Medical, mengatakan bahwa ia melihat makin banyak orang dewasa muda yang mengunjungi klinik atas kemauan mereka sendiri setelah pandemi. "Pasien muda ini lebih mampu mengenali gejala mereka dan menganalisis alasan pemicunya. Bahasa yang mereka gunakan sering kali sangat canggih seperti bahasa terapis," katanya.Dalam konteks ini, kita juga perlu mempertimbangkan dampak sosial dan budaya Singapura terhadap masalah kesehatan mental. Masyarakat Singapura memiliki nilai-nilai yang berbeda dan mungkin mempengaruhi bagaimana orang mengelola dan mengungkapkan masalah kesehatan mental mereka. Selain itu, perubahan lingkungan dan stres kehidupan modern juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi peningkatan masalah kesehatan mental di wilayah ini.

Perspektif Psikiater dan Implikasi

Dari sudut pandang psikiater, peningkatan penggunaan SSRI menunjukkan bahwa masyarakat Singapura mulai lebih memahami dan menerima masalah kesehatan mental. Namun, kita juga harus berhati-hati dalam memberikan obat antidepresan dan memastikan bahwa pasien menerima pengobatan yang tepat dan berkelanjutan. Psikiater harus bekerja sama dengan pasien untuk mengidentifikasi akar akarnya masalah dan memberikan solusi yang sesuai.Dalam masa depan, kita perlu terus mengembangkan program dan layanan kesehatan mental yang lebih baik di Singapura. Ini melibatkan upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan mental, mengurangi stigma, dan memberikan dukungan yang lebih baik kepada pasien. Dengan demikian, kita dapat membantu warga Singapura dalam mengatasi masalah kesehatan mental dan mencapai kesejahteraan mental yang lebih baik.
See More
Bos HYBE Diduga Membuat Perjanjian Rahasia dengan PEF selama IPO
2024-12-02
Jakarta, CNBC Indonesia - Chairman HYBE, Bang Si Hyuk diduga telah membuat perjanjian rahasia dengan perusahaan ekuitas swasta (PEF) selama penawaran umum perdana (IPO) empat tahun lalu. Perjanjian tersebut bertujuan untuk mengamankan dana sekitar 400 miliar KRW (sekitar Rp 4,5 triliun).

Implikasi bagi Investor Ritel

Menurut sumber industri pada 2 November lalu, saat Bang Si Hyuk dan PEF memperoleh laba besar, harga saham HYBE justru tengah anjlok hingga 60% dalam seminggu setelah pencatatan saham. Ini menyebabkan kerugian yang signifikan bagi investor ritel. Mereka tidak dapat memperoleh keuntungan yang diharapkan dan bahkan mengalami kerugian finansial.Para kritikus telah menyuarakan kekhawatiran tentang tidak adanya pengungkapan mengenai perjanjian pembagian keuntungan dengan pemegang saham utama dalam laporan sekuritas perusahaan. Hal ini membuat investor awal merasa tidak dijamin keamanan dan keuntungan mereka.

Proses Penawaran Publik dan Perjanjian

Pada 2020 lalu, saat HYBE melantai di bursa, Bang menandatangani perjanjian pemegang saham dengan perusahaan ekuitas swasta termasuk Stick Investment, EastStone Equity Partners, dan NewMain Equity. Perjanjian tersebut menetapkan bahwa jika IPO berhasil dalam jangka waktu tertentu, Bang akan menerima sekitar 30% dari hasil penjualan. Jika gagal, saham akan dibeli kembali.Pada 15 Oktober 2020, HYBE melantai di bursa saham dengan harga 270.000 KRW per lembar saham (Rp 3,6 juta), dua kali lipat dari harga IPO sebesar 135.000 KRW (Rp 1,8 juta). Harga saham melonjak selama sesi tersebut, dan sempat melampaui harga 350.000 KRW. Namun, tak lama kemudian, swasta mulai menjual saham mereka, yang menyebabkan harga saham anjlok hingga sekitar 140.000 KRW (Rp 4,7 juta) dalam waktu dua minggu.

Akibat dan Peninjauan

Meskipun HYBE berhasil menyelesaikan IPO dalam jangka waktu yang disepakati, yang memungkinkan Bang memperoleh sekitar 400 miliar KRW (Rp 4,5 triliun), rincian perjanjian pemegang saham tidak disertakan dalam proses IPO. Akibatnya, investor awal yang tidak mengetahui perjanjian ini mengalami kerugian finansial.Otoritas regulasi sekarang sedang menyelidiki apakah Bang dan HYBE melanggar undang-undang pasar modal. Layanan Pengawasan Keuangan (FSS) mengatakan bahwa mereka sedang memeriksa apakah informasi ini seharusnya diungkapkan dalam laporan sekuritas dan apakah ada kewajiban hukum untuk melakukannya. Bursa Korea juga berkomentar, mengatakan bahwa mereka sedang meninjau materi yang diberikan untuk menentukan apakah ada hukum yang dilanggar.HYBE telah membantah adanya pelanggaran hukum. Mereka menyatakan, perusahaan tidak melanggar hukum apa pun selama proses IPO. Namun, pertanyaan tentang transparansi dan keamanan perjanjian tetap menjadi isu yang perlu dipertimbangkan.
See More