Nouvelles
Présidentielle américaine : et s’il y avait égalité absolue entre Harris et Trump ?
2024-11-04
Selon la Constitution américaine, si aucun candidat ne parvient à obtenir la majorité des 538 grands électeurs lors de l'élection présidentielle, il reviendrait alors au Congrès de désigner le 47e président des États-Unis. Plus précisément, à la Chambre des représentants nouvellement élue, le Sénat se retrouvant lui chargé de désigner le futur vice-président. Ce rare cas de figure pourrait se produire si les deux candidats arrivent à égalité mardi en nombre de grands électeurs, 269 à 269.

Un scénario électoral inédit depuis 1800

Un partage parfait du collège électoral

Plusieurs scénarios de vote aboutissent à ce partage parfait du collège électoral, qui compte 538 membres devant désigner ultérieurement le président. Par exemple, si la candidate démocrate sort victorieuse dans le Wisconsin, le Michigan et la Pennsylvanie et que le républicain remporte la Géorgie, l'Arizona, le Nevada, la Caroline du Nord et une circonscription penchant à gauche dans le Nebraska, cela pourrait conduire à une égalité parfaite de 269 à 269 grands électeurs.

Un précédent historique en 1800

Jamais dans l'histoire américaine moderne cela ne s'est produit. Il faut remonter à la présidentielle de 1800, qui opposa Thomas Jefferson (Parti républicain-démocrate) à John Adams (Parti fédéraliste), pour retrouver une égalité dans le nombre de grands électeurs. De façon notable, cette égalité ne concerna pas Adams mais les deux candidats républicains-démocrates, Thomas Jefferson et Aaron Burr, qui obtinrent chacun 73 voix. L'élection fut donc déclarée nulle et la Chambre des représentants eut à les départager, élisant finalement Jefferson au terme de… 36 tours de scrutin.

L'adoption du 12e amendement

Cette situation complexe a conduit à l'adoption en 1804 du 12e amendement de la Constitution des États-Unis, qui en complète l'article 2 et détaille la procédure en cas d'absence de majorité au sein du collège électoral. Concrètement, comment se passerait ce vote à la Chambre, à la date du 6 janvier 2025 ?

Le vote à la Chambre des représentants

Selon le Congressional Research Service, "Chaque État, quelle que soit sa population, a un droit de vote". En d'autres mots, l'élection ne se fait pas par chaque représentant, mais par délégation majoritaire dans chaque État : le petit Idaho (républicain) a une voix avec ses deux représentants, tout comme l'immense Californie (démocrate) malgré ses 52 élus. La fédération américaine comptant 50 États, la nouvelle majorité à atteindre serait donc de 26 votes. Et les républicains sont favoris pour conserver cette majorité qu'ils détiennent actuellement.
Wait and See Pemilu AS, Harga Emas Antam Jalan di Tempat!
2024-11-04
Harga emas Antam terus mengalami pergerakan yang dinamis, dengan kenaikan dan penurunan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Hal ini sejalan dengan pergerakan harga emas dunia yang juga cenderung berkonsolidasi di tengah berbagai faktor yang mempengaruhinya, seperti situasi politik dan kebijakan moneter di Amerika Serikat.

Analisis Komprehensif Pergerakan Harga Emas Antam Terkini

Fluktuasi Harga Emas Antam dalam Beberapa Hari Terakhir

Harga emas Antam pada Senin (4/11/2024) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung tercatat tidak berubah dibandingkan dengan Sabtu pekan lalu, yaitu Rp1.539.000 per gram. Harga emas Antam telah stagnan selama tiga hari berturut-turut setelah sebelumnya mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut.Pada Sabtu, harga emas Antam turun Rp8.000, sedangkan pada Jumat, harga emas Antam anjlok Rp20.000. Sebelumnya, Antam sempat mencatatkan rekor harga tertinggi pada akhir Oktober (31/10/2024) di posisi Rp1.567.000 per gram.Jika dihitung secara akumulatif, harga emas Antam telah turun Rp28.000 per gram sejak mencapai rekor tertingginya. Begitu juga dengan harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) masih stagnan di posisi Rp1.391.000 per gram.

Pergerakan Harga Emas Antam Seiring dengan Emas Dunia

Pergerakan harga emas Antam sejalan dengan pergerakan emas dunia (XAU) yang masih cenderung terkonsolidasi sejak terkoreksi dari level All Time High. Hal ini terjadi di tengah penantian pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) dan kebijakan moneter the Fed.Berdasarkan data Refinitiv, harga emas di pasar spot pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (1/11/2024), berakhir dengan koreksi 0,32% ke posisi US$ 2.735,15. Pelemahan ini melanjutkan sehari sebelumnya yang juga ditutup terdepresiasi sampai 1,52%.Koreksi dua hari berturut-turut tersebut membuat harga emas menjauhi level All Time High yang sempat tercapai pada 30 Oktober lalu di posisi penutupan US$ 2.786,96 dan beralih tren kembali terkonsolidasi. Meski begitu, harga emas masih bertahan di level US$ 2.700.

Pergerakan Harga Emas Antam Saat Ini

Pada Senin hari ini (4/11/2024) hingga pukul 06.15 WIB, harga emas masih dalam area sideways dan terpantau sedang berjuang menguat tipis 0,05% ke posisi US$ 2.736,62 per troy ons.Hal ini menunjukkan bahwa harga emas Antam masih berada dalam tren konsolidasi, dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk situasi politik dan kebijakan moneter di Amerika Serikat. Investor dan pengamat pasar emas perlu terus memantau perkembangan terkini untuk dapat mengambil keputusan investasi yang tepat.
See More
Mengamankan Konsumsi Anggur Shine Muscat di Indonesia: Langkah Komprehensif BPOM RI
2024-10-29
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) menegaskan akan segera memeriksa anggur Shine Muscat yang beredar di Indonesia, menyusul temuan Dewan Konsumen Thailand (TCC) yang mengungkap adanya residu beracun dalam produk tersebut. Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan konsumsi anggur Shine Muscat di Indonesia.

Memastikan Keamanan Konsumen Menjadi Prioritas Utama

Investigasi Menyeluruh Terhadap Anggur Shine Muscat

BPOM RI akan melakukan sampling anggur Shine Muscat yang beredar di Indonesia untuk menemukan adanya residu beracun. Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, menyatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan RI) dalam upaya ini. Sampling akan dilakukan di beberapa toko dan pasar yang berpotensi menjual produk anggur tersebut, guna memastikan keamanan konsumsi bagi masyarakat.Saat ini, BPOM RI belum menerima laporan atau temuan terkait adanya residu beracun pada produk anggur Shine Muscat di Indonesia. Namun, Taruna menegaskan bahwa pihaknya akan segera bertindak untuk memastikan keamanan konsumen. Residu pestisida yang terdeteksi dapat memicu risiko kanker dan kerusakan hati, sehingga menjadi perhatian utama BPOM RI.

Koordinasi dengan Kementerian Terkait

Dalam upaya investigasi ini, BPOM RI akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan RI) untuk memastikan keamanan produk anggur Shine Muscat yang beredar di Indonesia. Taruna menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan komunikasi dengan kementerian terkait untuk menindaklanjuti temuan dari Thailand.Koordinasi ini penting dilakukan untuk memastikan bahwa produk anggur Shine Muscat yang beredar di Indonesia tidak mengandung residu kimia berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. BPOM RI akan memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil dapat melindungi masyarakat dari potensi risiko kesehatan.

Pentingnya Pengawasan Ketat terhadap Produk Impor

Temuan residu beracun dalam anggur Shine Muscat di Thailand menjadi peringatan bagi Indonesia untuk meningkatkan pengawasan terhadap produk-produk impor, khususnya produk pangan. Sebagai negara yang juga mengimpor anggur Shine Muscat, Indonesia harus memastikan bahwa produk-produk tersebut aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.Pengawasan yang ketat terhadap produk impor, termasuk pemeriksaan residu kimia, menjadi sangat penting untuk melindungi konsumen Indonesia. BPOM RI harus memastikan bahwa semua produk pangan yang beredar di Indonesia, baik domestik maupun impor, memenuhi standar keamanan yang ditetapkan.

Edukasi Konsumen untuk Mencuci Buah Secara Menyeluruh

Selain melakukan investigasi dan pengawasan terhadap produk anggur Shine Muscat, BPOM RI juga perlu melakukan edukasi kepada konsumen. Sekretaris Jenderal FDA Thailand, Surachoke Tangwiwat, telah mengimbau konsumen untuk mencuci buah secara menyeluruh sebelum mengonsumsinya.Edukasi ini penting untuk memastikan bahwa konsumen Indonesia juga memahami pentingnya mencuci buah secara menyeluruh sebelum dikonsumsi. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko konsumsi residu kimia berbahaya yang mungkin terdapat pada produk-produk pangan, termasuk anggur Shine Muscat.Dengan langkah-langkah yang komprehensif, mulai dari investigasi, koordinasi dengan kementerian terkait, peningkatan pengawasan produk impor, serta edukasi konsumen, BPOM RI diharapkan dapat memastikan keamanan konsumsi anggur Shine Muscat di Indonesia. Upaya ini penting untuk melindungi kesehatan masyarakat dan membangun kepercayaan konsumen terhadap produk-produk pangan yang beredar di Indonesia.
See More