Berita
Memperjuangkan Hak-Hak Pekerja di Tengah Arus Perubahan: Mahkamah Konstitusi Mengabulkan Sebagian Tuntutan Partai Buruh
2024-11-01
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyatakan bahwa keadilan masih ada setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian permohonan uji materi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja atau UU Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang diajukan partainya bersama sejumlah serikat buruh lainnya. Ia menyoroti bahwa kesembilan hakim konstitusi memiliki suara yang bulat dalam mengabulkan sebagian permohonan Partai Buruh, serta memerintahkan DPR dan pemerintah untuk segera menyusun undang-undang ketenagakerjaan yang baru.

Memperjuangkan Hak-Hak Pekerja di Tengah Arus Perubahan

Mahkamah Konstitusi Mengabulkan Sebagian Tuntutan Partai Buruh

Dalam putusan yang diucapkan pada Jumat (1/11/2024), Mahkamah Konstitusi mengabulkan pengujian konstitusionalitas 21 norma pasal di dalam UU Ciptaker. Hal ini merupakan angin segar bagi Partai Buruh dan serikat buruh yang telah berjuang keras untuk mempertahankan hak-hak pekerja. Said Iqbal, Presiden Partai Buruh, menyatakan rasa haru dan apresiasi atas putusan MK yang tidak memiliki dissenting opinion (pendapat bereda) dari para hakim.Putusan MK ini menunjukkan bahwa keadilan masih dapat diraih melalui jalur hukum. Partai Buruh dan serikat buruh telah menempuh jalan gerakan dan jalan hukum untuk memperjuangkan kepentingan pekerja. Kini, mereka berharap agar DPR dan pemerintah dapat menghormati dan menjalankan amanat putusan MK dengan baik, tanpa menafsirkan selain yang telah ditafsirkan oleh Mahkamah.

Perintah Mahkamah Konstitusi untuk Menyusun UU Ketenagakerjaan yang Baru

Selain mengabulkan sebagian permohonan uji materi, Mahkamah Konstitusi juga memerintahkan DPR dan pemerintah untuk segera menyusun undang-undang ketenagakerjaan yang baru. Menurut Said Iqbal, perintah ini harus dilaksanakan paling lambat dalam dua tahun ke depan.Hal ini menjadi penting karena dalam Omnibus Law (UU Ciptaker) saat ini, nasib para pekerja diatur oleh pemilik modal. Said Iqbal menegaskan bahwa hal ini tidak sejalan dengan aspirasi dan kepentingan pekerja. Oleh karena itu, ia berharap agar DPR dan pemerintah dapat menyusun undang-undang ketenagakerjaan yang baru, yang benar-benar memprioritaskan hak-hak dan kesejahteraan pekerja.

Harapan Presiden Prabowo untuk Menghormati Putusan Mahkamah Konstitusi

Dalam kesempatan ini, Said Iqbal juga menyampaikan harapannya kepada Presiden RI Prabowo Subianto. Ia meminta agar Presiden Prabowo dapat membantu dan menghormati rakyat, khususnya para pekerja yang telah mendapatkan keadilan melalui putusan Mahkamah Konstitusi.Said Iqbal menegaskan bahwa jalan hukum telah ditempuh oleh Partai Buruh dan serikat buruh, dan kini mereka berharap agar putusan MK dapat dihormati dan dijalankan dengan baik. Ia berharap agar Presiden Prabowo tidak menafsirkan putusan MK secara berbeda, melainkan dapat mendukung dan membantu rakyat untuk mendapatkan hak-hak yang telah dijamin oleh undang-undang.
Menjaga Stabilitas Inflasi, Kunci Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
2024-11-01
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Oktober 2024 terjadi inflasi di Indonesia sebesar 0,08% (mtm) atau inflasi 1,71% (yoy). Ekonom Bank CIMB Niaga, Mika Martumpal menyebutkan berakhirnya tren deflasi di Oktober 2024 menjadi cermin mulai stabilnya inflasi RI dengan angka inflasi masih berada direntang target Bank Indonesia yakni dikisaran plus minus 3%. Namun demikian sejumlah sentimen global terkait pelemahan ekonomi China hingga volatilitas nilai tukar harus tetap diwaspadai karena dapat berimbas ke ekonomi dan catatan inflasi RI.

Stabilitas Inflasi RI, Kunci Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

Inflasi Terkendali, Cermin Stabilitas Ekonomi

Catatan inflasi yang positif di bulan Oktober 2024 mencerminkan keberhasilan pemerintah dan otoritas moneter dalam menjaga stabilitas tingkat harga. Angka inflasi yang berada di kisaran target Bank Indonesia menunjukkan bahwa laju kenaikan harga-harga di Indonesia dapat dikendalikan dengan baik. Hal ini merupakan prestasi yang patut diapresiasi, mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh dengan ketidakpastian.Stabilnya inflasi RI memberikan sinyal positif bagi iklim investasi dan daya beli masyarakat. Dengan inflasi yang terkendali, konsumen dapat membeli barang dan jasa dengan harga yang lebih terjangkau, sementara para investor dapat merencanakan proyeksi biaya dan pendapatan dengan lebih pasti. Kondisi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan di masa depan.

Menjaga Inflasi, Kunci Stabilitas Ekonomi Makro

Pengendalian inflasi merupakan salah satu pilar utama dalam menjaga stabilitas ekonomi makro Indonesia. Ketika inflasi dapat dikendalikan, maka berbagai indikator ekonomi lainnya, seperti nilai tukar, suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi, cenderung berada dalam kondisi yang sehat dan terkendali.Stabilitas ekonomi makro yang terjaga akan memberikan kepercayaan bagi para pelaku ekonomi, baik domestik maupun asing, untuk berinvestasi dan mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Hal ini pada gilirannya akan mendorong peningkatan produktivitas, lapangan kerja, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Tantangan Inflasi di Tengah Gejolak Global

Meskipun inflasi RI saat ini berada dalam kondisi yang terkendali, pemerintah dan otoritas moneter harus tetap waspada terhadap berbagai sentimen global yang dapat mempengaruhi stabilitas harga di dalam negeri. Pelemahan ekonomi China, volatilitas nilai tukar, dan ketidakpastian geopolitik merupakan beberapa faktor eksternal yang harus diperhatikan.Gejolak di pasar global dapat berdampak pada harga komoditas, arus modal, dan kepercayaan investor. Hal ini pada akhirnya dapat memicu tekanan inflasi di dalam negeri. Oleh karena itu, koordinasi yang erat antara pemerintah dan Bank Indonesia, serta kebijakan yang responsif dan antisipatif, menjadi kunci untuk menjaga stabilitas inflasi di tengah dinamika ekonomi global yang semakin kompleks.

Sinergi Kebijakan, Kunci Stabilitas Inflasi Jangka Panjang

Untuk menjaga stabilitas inflasi dalam jangka panjang, diperlukan sinergi yang kuat antara kebijakan fiskal dan moneter. Pemerintah harus terus menjaga disiplin anggaran, mengendalikan defisit, dan mengelola utang secara prudent. Sementara itu, Bank Indonesia harus tetap menjalankan kebijakan moneter yang kredibel dan konsisten, termasuk dalam menjaga nilai tukar yang stabil.Selain itu, upaya untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi nasional juga menjadi penting. Investasi di sektor-sektor strategis, pengembangan infrastruktur, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat membantu memperkuat fondasi ekonomi Indonesia, sehingga lebih tangguh dalam menghadapi gejolak global.Dengan sinergi kebijakan yang efektif dan upaya peningkatan daya saing ekonomi, Indonesia diharapkan dapat menjaga stabilitas inflasi dalam jangka panjang, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.
See More
Perang Tak Berujung: Antara Kemenangan Mutlak dan Realitas Kompromi
2024-11-01
Dalam beberapa pekan terakhir, ketegangan antara Israel dan kelompok militan Hizbullah di Lebanon semakin memanas. Namun, ada tanda-tanda bahwa kedua pihak mungkin sedang mencari jalan untuk menghentikan konflik ini. Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati menyatakan optimisme akan tercapainya gencatan senjata dalam waktu dekat, sementara pejabat Israel juga mulai memberikan sinyal bahwa mereka telah mencapai tujuan utama mereka di Gaza dan Lebanon.

Perang Tak Berujung: Antara Kemenangan Mutlak dan Realitas Kompromistis

Klaim Kemenangan Mutlak Israel Dipertanyakan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berulang kali menjanjikan 'kemenangan mutlak' atas Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon. Namun, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, yang juga merupakan oposisi politik Netanyahu, telah menentang gagasan tersebut. Gallant menyebut konsep 'kemenangan mutlak' di Gaza sebagai 'omong kosong', menegaskan bahwa Israel harus memastikan pembebasan para sandera, menghilangkan ancaman militer dari Hamas, dan mendorong pemerintahan sipil - jauh dari tujuan perang maksimalis untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas.Menurut Gallant, situasi saat ini di mana Israel beroperasi, tanpa kompas yang valid dan tujuan perang yang diperbarui, telah melemahkan manajemen kampanye dan keputusan kabinet. Ia menegaskan bahwa Hamas dan Hizbullah kini telah menjadi tidak efektif sebagai perwakilan Iran, meskipun kedua organisasi ini telah dipersiapkan selama bertahun-tahun sebagai 'tangan besi' untuk melawan Israel. Gallant mengakui bahwa beberapa tujuan tidak dapat dicapai hanya dengan tindakan militer, dan Israel harus menghormati kewajiban moral untuk membawa pulang tawanan, meskipun ada kompromi yang menyakitkan yang terlibat.

Sinyal Perdamaian dari Israel dan Lebanon

Sementara itu, Kepala Staf Umum Israel, Herzi Halevi, memberikan sinyal bahwa Israel semakin dekat dengan apa yang disebut sebagai 'capaian', terutama terkait dengan serangan di Lebanon. Halevi menyatakan bahwa jika Israel dapat menyingkirkan komandan Brigade Gaza Utara, itu akan menjadi 'keruntuhan lain' bagi Hamas. Ia juga mengakui bahwa di utara (Lebanon), ada kemungkinan mencapai kesimpulan yang tajam, mengacu pada perang melawan Hizbullah.Di sisi lain, Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati menyatakan optimisme bahwa gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel dapat dicapai 'dalam beberapa jam atau hari ke depan'. Ini terjadi setelah Mikati berbicara dengan utusan Amerika Serikat, Amos Hochstein, yang tiba di wilayah tersebut. Mikati mengindikasikan bahwa Hizbullah tidak lagi bersikeras bahwa konfliknya dengan Israel hanya akan berakhir setelah perang di Gaza berakhir.

Kemungkinan Perdamaian Terpisah dengan Hizbullah

Sumber dari Israel menyatakan bahwa Tel Aviv akan mengambil opsi perdamaian terpisah antara Hamas dan Hizbullah. Dengan situasi ini, ia menyebut kemungkinan untuk berdamai terlebih dahulu dengan Hizbullah lebih terbuka dibanding Hamas. Menurutnya, "Saat ini ada keinginan untuk menghentikan perang di Lebanon sementara kita masih unggul."Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Israel terus menyerbu Gaza dan Lebanon, ada tanda-tanda bahwa kedua pihak mungkin sedang mencari jalan untuk menghentikan konflik yang telah berlangsung lama ini. Dengan kompromi dan realitas yang diakui oleh pejabat Israel, serta optimisme dari Perdana Menteri Lebanon, prospek gencatan senjata di masa depan tampaknya semakin terbuka.
See More