Berita
Mengungkap Tren Penurunan Lama Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Indonesia
2024-11-01
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia terus mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Salah satu indikator yang menarik untuk diamati adalah lama tinggal atau length of stay para wisman selama berada di Indonesia. Tren penurunan lama kunjungan wisman ini menjadi sorotan dalam artikel ini.
Mengungkap Tren Penurunan Lama Kunjungan Wisman di Indonesia
Rata-rata Lama Tinggal Wisman Semakin Singkat
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa rata-rata lama tinggal wisman di Indonesia pada September 2024 hanya mencapai 7,43 malam. Angka ini lebih rendah dibandingkan Agustus 2024 yang mencapai 8,27 malam, dan juga lebih rendah dibandingkan September 2023 yang mencapai 8,14 malam. Tren penurunan ini juga terlihat dari perhitungan rata-rata lama menginap wisman per kuartal, di mana pada kuartal III-2024 hanya mencapai 11,41 malam, turun dari 12,55 malam pada kuartal II-2024.Penurunan lama tinggal wisman ini terjadi di hampir semua segmen pasar. Wisatawan dari Eropa, yang biasanya memiliki lama tinggal terlama, mengalami penurunan dari 18,68 malam pada kuartal II-2024 menjadi 16,97 malam pada kuartal III-2024. Begitu pula dengan wisman dari Afrika, Asia, Amerika, Oseania, dan ASEAN yang juga mencatat penurunan lama tinggal. Satu-satunya segmen yang mengalami peningkatan adalah wisman dari Timur Tengah, dari 14,02 malam pada kuartal II-2024 menjadi 14,44 malam pada kuartal III-2024.Jumlah Kunjungan Wisman Juga Menurun
Selain lama tinggal, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia juga mengalami penurunan. Pada September 2024, jumlah kunjungan wisman tercatat sebanyak 1,27 juta, turun 4,53% dibandingkan Agustus 2024 yang mencapai 1,33 juta kunjungan. Meskipun demikian, angka ini masih lebih tinggi 19,53% dibandingkan September 2023 yang hanya mencapai 1,07 juta kunjungan.Dari total kunjungan wisman pada September 2024, sebagian besar berasal dari Malaysia (18,3%), Australia (12,5%), China (8,9%), Singapura (8,4%), dan Timor Leste (5,2%). Sementara itu, wisman dari India, Perancis, Korea Selatan, Jepang, dan Inggris masing-masing berkontribusi di bawah 5%. Sisanya berasal dari negara-negara lain.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tren Penurunan
Berbagai faktor dapat mempengaruhi tren penurunan lama tinggal dan jumlah kunjungan wisman di Indonesia. Salah satunya adalah kondisi ekonomi global yang masih belum stabil, sehingga membatasi anggaran perjalanan wisatawan. Selain itu, persaingan destinasi wisata yang semakin ketat juga dapat menjadi faktor penyebab.Faktor lainnya adalah perubahan preferensi dan perilaku wisatawan yang cenderung lebih menyukai perjalanan singkat dan padat aktivitas. Wisatawan saat ini lebih memilih destinasi yang dapat dikunjungi dalam waktu singkat, sehingga lama tinggal mereka di suatu destinasi menjadi lebih pendek.Meskipun demikian, pemerintah dan pemangku kepentingan terkait terus berupaya untuk meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai destinasi wisata, baik melalui pengembangan infrastruktur, peningkatan kualitas layanan, maupun promosi yang lebih efektif. Upaya-upaya ini diharapkan dapat membalikkan tren penurunan lama tinggal dan jumlah kunjungan wisman di masa mendatang.