Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Rahmat Idnal, menjelaskan bahwa kondisi MAS pada malam itu dipengaruhi oleh rasa gelisah. Dia berkata, ketika MAS merasa terlalu banyak beban orang tua, ia mengaku ingin mengambil alih dan memastikan orang tua masuk surga. Kemudian, MAS melakukan pembunuhan.
Ade menegaskan bahwa bisikan itu hanya didengar MAS sekali dan langsung dijalankan pada malam itu. Namun, ia belum bersedia memberikan informasi tentang kondisi kejiwaan MAS karena masih menunggu proses pemeriksaan tuntas. Ibu MAS, AP (40), sudah bisa dimintai keterangan pada hari ini dan pemeriksaan dilakukan di Polres Metro Jaksel.
Ade menyebut bahwa pihaknya menunggu hasil asesmen dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR) rampung. Saat ini, hasilnya belum keluar. Menurutnya, APSIFOR akan menentukan faktor penyebab MAS bertindak demikian. Selain itu, penyidik mendapatkan informasi bahwa nilai akademik MAS mengalami penurunan, tetapi belum dapat disimpulkan apakah itu menjadi faktor penyebab.
Ada informasi bahwa nilai MAS turun, tetapi itu hasil psikolog apakah karena nilai tersebut membuat MAS merasa terbeban dan menjadi penyebab melakukan tindakan itu. Hal ini masih perlu lebih dieksplorasi.
Asosiasi Perusahaan Furnitur dan Pengolahan Kayu Rusia telah mengumumkan perubahan ini dalam pernyataan tertanggal 28 November. Mereka memperingatkan bahwa peningkatan tarif ini “dapat menyebabkan kebangkrutan banyak importir komponen furnitur dan kenaikan harga furnitur domestik setidaknya sebesar 15%.”
Beberapa pihak mempertanyakan mengapa China, mitra “tanpa batas” Rusia, dikenakan tarif lebih tinggi dibandingkan pemasok dari Eropa. Alexander Shestakov, Presiden Asosiasi tersebut, menyoroti bahwa perlengkapan furnitur serupa dari Eropa hanya dikenakan tarif maksimal 10 persen. “Volume impor perlengkapan furnitur tahunan diperkirakan mencapai $1,3 miliar. Tarif nol persen yang berlaku saat ini memberikan dukungan besar bagi industri ini,” kata Shestakov kepada Forbes, sebagaimana dikutip Newsweek, Selasa (10/12/2024).
“Ini bertentangan dengan kepentingan produksi furnitur domestik karena komponen dari China saat ini memenuhi kebutuhan pasar Rusia,” ujarnya. Ini menunjukkan bahwa perubahan tarif ini tidak hanya akan mempengaruhi import dan harga barang, tetapi juga akan mempengaruhi industri domestik di Rusia.
Meskipun ekspor China ke Rusia sempat menurun pada Maret 2024, menjadi yang pertama kali sejak Maret 2022, data bea cukai menunjukkan ekspor China ke Rusia pada Oktober 2024 naik hampir 27 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa hubungan perdagangan antara kedua negara masih tetap kuat meskipun ada tantangan.