Gaya Hidup
Rahasia Makan Hara Hachi Bu yang Membuat Orang Jepang Panjang Umur
2024-12-04
Nasi merupakan makanan pokok warga Jepang yang sangat populer. Mulai dari sushi hingga onigiri, nasi selalu hadir di meja makan mereka. Namun, meskipun sering makan nasi, sebagian besar orang Jepang tetap memiliki tubuh proporsional tanpa lemak yang menumpuk. Apa rahasianya?

Temukan Teknik Makan Jepang yang Menjaga Kesehatan

Hara Hachi Bu: Konsep Makan yang Berkelanjutan

Banyak ahli percaya bahwa jawaban atas pertanyaan tersebut terletak pada filosofi Hara Hachi Bu yang dianut masyarakat Jepang. Melansir dari Women’s Health, Hara Hachi Bu adalah konsep yang menerapkan kebiasaan makan sampai 80 persen merasa kenyang. Sejak lebih dari 300 tahun yang lalu, masyarakat Jepang telah menerapkan konsep ini.Serupa dengan mindful eating, Hara Hachi Bu memaksimalkan perhatian terhadap makanan yang dikonsumsi. Dengan begitu, seseorang bisa merasa kenyang dan pas tanpa harus mengontrol terlalu banyak asupan makanan. Webb, ahli diet, mengatakan bahwa mindful eating juga menjadi komponen penting untuk manajemen berat badan. Hara Hachi Bu lebih berkelanjutan dan menyehatkan daripada diet ketat yang membatasi makanan tertentu.Kebiasaan makan Hara Hachi Bu dinilai sebagai mindful eating versi Jepang yang mampu mempertahankan hanya 1.900 kalori dalam sehari. Dengan berfokus pada rasa, tekstur, dan aroma makanan, orang-orang bisa mendapatkan kepuasan yang lebih dari makanan mereka.

Hara Hachi Bu: Resep Umur Panjang

Ahli diet, Asako Miyashita mengungkapkan bahwa Hara Hachi Bu tidak hanya membantu mengatasi masalah gastrointestinal tetapi juga mendorong pola pikir yang lebih sehat. Webb juga mengatakan bahwa Hara Hachi Bu dapat menurunkan risiko penyakit kronis seperti kanker, stroke, dan penyakit jantung.Uniknya, masyarakat Jepang yang berusia lebih tua sering mengucapkan “Hara Hachi Bu!” sebelum memulai makan. Pengucapan tersebut bermakna sebagai ungkapan berkah sebelum makan dan pengingat untuk berhenti makan sebelum terlalu kenyang.Hara Hachi Bu sebenarnya baru mulai populer pada Agustus 2023 melalui serial dokumenter Netflix berjudul Live to 100: Secrets of the Blue Zone. Dalam dokumenter itu, disebutkan bahwa praktik Hara Hachi Bu merupakan salah satu alasan banyak warga Okinawa yang mencapai usia hingga 100 tahun.Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa mengaplikasikan konsep Hara Hachi Bu dengan lebih bijak. Misalnya, ketika makan, kita bisa memfokuskan pada sensasi makanan, menikmati setiap bungkus dengan penuh perhatian. Dengan demikian, kita tidak hanya bisa menikmati makanan tetapi juga menjaga kesehatan tubuh kita.Hara Hachi Bu bukan hanya sebuah konsep diet, tetapi juga sebuah gaya hidup yang sehat dan berkelanjutan. Dengan menerapkan Hara Hachi Bu, kita bisa mencapai kesehatan dan panjang umur tanpa harus mengorbankan kesenangan makanan.
Netizen Meminta Prabowo Pecat Gus Miftah Akibat Hina Pedagang Es Teh
2024-12-04
Dalam Jakarta, CNBC Indonesia, Gus Miftah Maulana, yang dikenal sebagai Gus Miftah, yang merupakan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, telah menerima kritik yang sangat keras dari masyarakat setelah video yang dia tangani, di mana dia mengolok-olok pedagang es teh di sebuah pengajian, menjadi viral di media sosial.

Kritik yang Mendebarkan terhadap Gus Miftah dalam Video

Perspektif 1: Perilaku Gus Miftah dan Martabat Kemanusiaan

Netizen menganggap bahwa apa yang dilakukan Gus Miftah sangat tidak mencerminkan perilaku seorang tokoh agama. Saat ini, dia dianggap sebagai salah satu staf Presiden Prabowo di bidang keagamaan. Akibatnya, banyak warganet yang mendesak Prabowo untuk mencopot jabatan Gus Miftah. Mereka merasa bahwa tidak ada alasan bagi seseorang untuk merendahkan martabat kemanusiaan seperti itu. Mereka menganggap bahwa Gus Miftah seharusnya menggunakan kekuasaan yang dia miliki dengan lebih bijaksana dan tidak menggunakannya untuk mengolok-olok orang.Dalam video tersebut, Gus Miftah disebut mengerjai (prank) penjual minuman yang menjajakan dagangannya di acara tersebut. Hal ini terjadi dalam momen acara Magelang Bersholawat beberapa hari lalu. Mereka menganggap bahwa tindakan tersebut sangat tidak sopan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai agama. Mereka menginginkan bahwa tokoh-tokoh agama seperti Gus Miftah harus menunjukkan contoh yang baik dan tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang.

Perspektif 2: Reaksi Warganet dan Permintaan untuk Mencopot Jabatan

Unggahan Kalis Mardiasih, seorang aktivis perempuan dan penulis buku, telah menyatakan hal serupa di media sosialnya. Dia menulis, "Eggak ada pantas-pantasnya manusia yang merendahkan martabat kemanusiaan yang liyan dititipi kekuasaan tertinggi buat ngurusi isu toleransi. Digaji mahal pakai APBN, menghinakan rakyat yang menggaji. ora nduwe isin! PECAT." Selain itu, banyak netizen lainnya juga menyuarakan hal serupa. Mereka menginginkan bahwa jabatan khusus Gus Miftah di bidang kerukunan beragamanya harus dicopot. Mereka menganggap bahwa Gus Miftah tidak layak untuk memegang jabatan tersebut setelah melakukan tindakan seperti itu. Mereka menginginkan bahwa Presiden Prabowo harus mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini dan memastikan bahwa tokoh-tokoh agama selalu menunjukkan contoh yang baik.

Perspektif 3: Dampak Video terhadap Imajin Tokoh Agama

Video ini telah memberikan dampak yang signifikan terhadap imajin Gus Miftah sebagai tokoh agama. Sebelum video ini viral, Gus Miftah mungkin dianggap sebagai tokoh yang respectabel dan memiliki pengaruh positif. Namun, setelah video ini muncul, banyak orang mulai meragukan kebijaksanaan dan etika Gus Miftah. Mereka menganggap bahwa tindakan seperti itu dapat merusak reputasi Gus Miftah sebagai tokoh agama dan mempengaruhi keyakinan orang terhadap agama secara keseluruhan. Mereka menginginkan bahwa Gus Miftah harus mengambil tanggung jawab atas tindakannya dan memastikan bahwa tidak akan terjadi hal-hal serupa lagi di masa depan.
See More
Gerindra Meminta Gus Miftah Minta Maaf atas Mengolok Pedagang Es Teh
2024-12-04
Dalam Jakarta, CNBC Indonesia, peristiwa yang melibatkan Miftah Maulana, yang dikenal sebagai Gus Miftah, Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, telah menarik perhatian masyarakat. Setelah video yang mengolok-olok pedagang es teh di sebuah pengajian itu viral di media sosial, Gus Miftah mendapat kritik keras.

"Gus Miftah's Verbal Attack on Pedagang Es Teh: Impact and Response"

Kasus Terkini

Gerindra, Partai Presiden Prabowo, mendesak Gus Miftah untuk meminta maaf kepada pedagang es teh. Mereka mengingatkan bahwa apa yang Gus lakukan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan dan diajarkan oleh Prabowo. Dalam keterangan resmi di akun Instagram Gerindra, mereka menyatakan dengan segala kerendahan hati minta maaf.

Prabowo sendiri juga mengingatkan agar para kadernya menghormati pedagang kecil. Dia mengatakan bahwa pedagang kaki lima setiap hari keluar untuk mencari makan untuk anak dan istrinya, dan itu harus dihormati.

Kronologi Kasus Gus Miftah

Netizen ramai mengkritik pernyataan Gus Miftah setelah video interaksinya dengan penjual es teh itu viral. Dalam video, Gus Miftah disebut mengerjai penjual minuman. Hal ini terjadi di momen acara Magelang Bersholawat beberapa hari lalu.

Gus Miftah berkata kepada pedagang es teh, "Es tehmu ijek okeh ora? Masih? Yo kono didol, goblok. Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir." Ini membuat banyak orang marah dan memberikan dampak negatif.

Perspektif dan Dampak

Peristiwa ini tidak hanya mengarah pada kritik terhadap Gus Miftah tetapi juga mengarahkan perhatian ke isu tentang menghormati pedagang kecil. Hal ini menunjukkan pentingnya sikap yang baik dan menghormati terhadap semua orang, terlepas dari posisinya.

Video ini juga menjadi contoh tentang bagaimana sebuah kata atau tindakan bisa sangat berpengaruh dan memicu reaksi besar. Melihat reaksi masyarakat dan pernyataan dari berbagai pihak, jelas bahwa hal ini tidak hanya tentang satu individu tetapi juga tentang nilai-nilai sosial dan etika.

See More