Pasar
Lembaga Jasa Keuangan Dapat Menyimpan Emas dan Mendapat Bunga
2024-12-10
Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini, LJK memiliki kebijakan yang memungkinkan mereka mengajukan izin kegiatan bullion bank. Hal ini berarti mereka dapat melaksanakan kegiatan seperti simpanan emas, pembiayaan emas, perdagangan emas, hingga penitipan emas. Pedoman penyelenggarannya ditentukan melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion.

Perspektif Kepala Departemen

Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Ahmad Nasrullah menyatakan bahwa pada tahap awal kegiatan usaha pinjam-meminjam emas hampir sama seperti tabungan. "Nanti selain emas kita disimpan sama bank, dapat bunga juga dalam bentuk gramasi. Misalnya dapat 0,1 gram setiap bulan, setiap setahun, lah, ya. Emas itulah nanti akan dipinjamkan oleh si bank bulion tadi ke manufaktur," ujar Nasrullah dalam Media Briefing, Senin, (9/12/2024).Dia juga mengatakan bahwa tidak ada minimal deposit yang ditentukan bagi yang mau menyimpan di bank bullion. Namun, bagi peminjam dikenakan minimal pengajuan pinjaman sebesar 500 gram. "Minimal minjamnya itu sudah kita batasi di sini. Minimum setengah kilo. Jangan cuma minjam 10 gram, 20 gram," ungkapnya.

Batasan dan Tujuan

Batasan ini ditentukan karena bank bullion ini ditargetkan untuk konsumen manufaktur. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kecenderungan impor emas dan menghemat devisi ekspor Indonesia. "Jadi, jangan dipahami ini kita masyarakat biasa minjam nggak boleh ini. Ini, kalau minjam 500 kilogram, dan kita punya jaminan sebesar itu, boleh aja. Tapi ini mostly untuk, itu tadi, untuk manufaktur, ya," tuturnya.

Regulasi Lembaga Jasa Keuangan

Dalam POJK tersebut pun diatur bahwa lembaga jasa keuangan wajib mensyaratkan agunan 100% dari nilai pembiayaan emas. Agunan tersebut dapat berupa kas atau setara kas, deposito berjangka hingga surat berharga yang diterbitkan pemerintah atau Bank Indonesia. Apabila ada penurunan atau kenaikan harga emas, perusahaan penyedia jasa dapat meminta penyesuaian agunan dalam bentuk kas atau setara kas.

Kriteria Lembaga Usaha Bulion

POJK 17/2024 juga mengatur bahwa lembaga jasa keuangan yang dapat melakukan usaha bulion hanya yang memiliki kegiatan bisnis utama berupa penyaluran kredit atau pembiayaan. Akan tetapi bank perekonomian rakyat (BPR) dan lembagan keuangan mikro dikecualikan. Untuk bank umum, untuk melakukan usaha bulion harus memiliki modal inti paling sedikit Rp14 triliun. Bank umum yang memiliki modal inti sesuai ketentuan juga diperkenankan untuk melakukan usaha bulion melalui unit usaha syariah (UUS).Lembaga jasa keuangan yang melakukan kegiatan usaha bulion hanya berupa penitipan emas, dikecualikan dari ketentuan modal inti Rp14 triliun.

Lembaga Jasa Keuangan yang Beroperasi

Saat ini dua lembaga jasa keuangan yang dinilai sudah memiliki kapasitas untuk melaksanakan kegiatan bullion adalah Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI).(mkh/mkh)Saksikan video di bawah ini:“Pede” Harga Emas Bisa USD3000/Oz di 2025, Penambang Genjot ProduksiCetak Rekor, Segini Harga Emas Di Gerai Antam
IHSG Naik ke 7.400, Asing Jual BREN, AADI, hingga CTRA
2024-12-09
Setelah mengalami perkembangan yang menarik pada akhir pekan sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bergerak ke arah keunggulan pada awal pekan ini. IHSG berhasil mencapai posisi 7.437,73 pada penutupan perdagangan Senin (9/12/2024), menunjukkan perkembangan yang positif.

Analisis Perubahan Saham dan Tindakan Asing

Perkembangan IHSG pada Awal Pekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menunjukkan kemampuan untuk menguat pada awal pekan ini. Dengan melesat hingga 0,74% dan kembali ke level 7.400, IHSG memberikan sinyal positif bagi investor. Volume perdagangan kemarin juga cukup tinggi, dengan lebih dari 30,63 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi melampaui 1,27 juta kali. Nilai total transaksi mencapai Rp44,95 triliun, menunjukkan adanya aktivitas yang signifikan di pasar.Dalam kondisi ini, beberapa saham menjadi sasaran aksi jual asing. BBRI menjadi saham dengan net foreign sell terbesar, yaitu Rp137,07 miliar. TLKM dan AADI juga berada di daftar saham dengan penjualan asing yang cukup signifikan. Namun, tidak semua saham mengalami penurunan. Sebagian saham masih dapat memberikan keuntungan bagi investor.

Perubahan Saham dan Tindakan Asing

Investor asing telah melakukan pembelian dan penjualan bersih di seluruh pasar dan pasar reguler. Pada hari itu, investor asing melakukan pembelian bersih sebesar Rp296,35 miliar di seluruh pasar dan sebesar Rp687,7 miliar di pasar reguler. Namun, juga terjadi penjualan bersih sebesar Rp391,39 miliar di pasar negosiasi dan tunai.Beberapa saham seperti BBRI, TLKM, dan AADI menjadi sasaran aksi jual asing. BBRI dengan net foreign sell sebesar Rp137,07 miliar menjadi saham dengan penjualan paling tinggi. TLKM dengan penjualan sebesar Rp68,72 miliar dan AADI dengan penjualan sebesar Rp40,37 miliar juga berada di daftar saham dengan penjualan asing yang signifikan.

10 Saham dengan Net Foreign Sell pada Perdagangan Kemarin

Berikut adalah 10 saham dengan net foreign sell pada perdagangan kemarin:1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) – Rp137,07 miliarBBRI menjadi saham dengan penjualan asing yang paling tinggi. Ini menunjukkan adanya kepercayaan rendah investor asing terhadap saham ini.2. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) – Rp68,72 miliarTLKM juga menjadi saham dengan penjualan asing yang cukup signifikan. Ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor seperti kondisi pasar atau kebijakan perusahaan.3. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) – Rp40,37 miliarAADI merupakan saham yang juga mengalami penjualan asing. Investor mungkin memiliki pertimbangan tertentu yang menyebabkan mereka menjual saham ini.4. PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) – Rp37,43 miliarBREN juga termasuk saham dengan net foreign sell. Ini menunjukkan adanya kepercayaan yang tidak stabil di pasar terhadap saham ini.5. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) – Rp26,31 miliarAMRT menjadi saham dengan penjualan asing yang cukup signifikan. Investor mungkin melihat beberapa faktor yang membuat mereka menjual saham ini.6. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) – Rp26,18 miliarICBP juga termasuk saham dengan penjualan asing. Ini menunjukkan adanya kepercayaan yang tidak stabil di pasar terhadap saham ini.7. PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) – Rp23,86 miliarTPIA menjadi saham dengan penjualan asing. Investor mungkin memiliki pertimbangan tertentu yang menyebabkan mereka menjual saham ini.8. PT Petrosea Tbk. (PTRO) – Rp18,99 miliarPTRO juga termasuk saham dengan net foreign sell. Ini menunjukkan adanya kepercayaan yang tidak stabil di pasar terhadap saham ini.9. PT Bukapak.com Tbk. (BUKA) – Rp16,73 miliarBUKA menjadi saham dengan penjualan asing. Investor mungkin memiliki pertimbangan tertentu yang menyebabkan mereka menjual saham ini.10. PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) – Rp12,65 miliarCTRA juga termasuk saham dengan penjualan asing. Ini menunjukkan adanya kepercayaan yang tidak stabil di pasar terhadap saham ini.Dalam keseluruhan, kondisi pasar saham di Indonesia masih cukup volatil. Investor perlu memperhatikan perkembangan saham dan tindakan asing dengan cermat. Dengan memahami faktor-faktor tersebut, investor dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam mengelola portofolio mereka.
See More
Trend Utang Pinjol Warga RI di Natal dan Tahun Baru
2024-12-10
Di Jakarta, CNBC Indonesia telah mengungkapkan bahwa pertumbuhan pinjaman industri fintech peer to peer (p2p) lending atau pinjaman online (pinjol) mengalami penurunan pada bulan September. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa outstanding pembiayaan di September tumbuh 33,73% secara tahunan atau year on year (yoy), yang lebih rendah daripada bulan sebelumnya yaitu 35,62% yoy. Meskipun demikian, periode natal dan tahun baru (Nataru) diharapkan menjadi katalis permintaan pembiayaan dari industri pinjol.

Perspektif Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (CELIOS)

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda menyatakan bahwa impact Nataru akan terasa pada bulan November-Desember dan puncaknya di bulan Desember. Pada bulan Desember, permintaan pinjaman daring diharapkan akan meningkat cukup tajam karena kebutuhan masyarakat menjelang libur Nataru. Hal ini menunjukkan bahwa fenomena daya beli masyarakat menurun saat ini akan mendorong permintaan pembiayaan.

Nailul juga mengungkapkan bahwa industri pinjol masih memiliki potensi untuk terus tumbuh. Penyaluran pembiayaan industri pinjol akan tetap meningkat meskipun ada kondisi seperti daya beli masyarakat yang menurun.

Hal ini dibuktikan oleh PT Astra Welab Digital Arta (Maucash). Direktur Marketing Maucash Indra Suryawan mengaku bahwa pertumbuhan pembiayaan jelang Nataru berada dalam angka positif, terutama bagi para pemilik usaha. Mereka ingin menjaga arus keuangan tetap lancar di tengah-tengah liburnya bank dan beberapa institusi terkait saat Natal dan Tahun Baru.

Perspektif CEO dan Co-founder PT Akselerasi Usaha Indonesia (Akseleran)

CEO dan Co-founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengakui bahwa pertumbuhan pinjol belum mencapai target perusahaan. Karena suku bunga BI (Bank Indonesia) terus naik hingga dua bulan lalu baru turun, permintaan pinjaman juga tidak setinggi yang diharapkan.

Ivan juga berpendapat bahwa permintaan pinjol biasanya akan menurun pada periode Nataru karena adanya libur panjang. Hal ini dapat mempengaruhi arus keuangan para pemilik usaha.

Namun, ia tetap berharap bahwa industri pinjol dapat kembali berkembang setelah periode Nataru. Mereka terus berusaha untuk meningkatkan kemudahan dan kualitas layanan pinjaman.

Perspektif Direktur Utama PT Smartec Teknologi Indonesia (Bantusaku)

Direktur Utama BantuSaku Arnoldyth Rodes Medo mengakui bahwa dalam tiga bulan terakhir hingga November, terjadi penurunan pada disbursement di perusahaan pinjol tersebut. Pada bulan September, disbursement sebesar Rp591 miliar, kemudian di bulan Oktober Rp551 miliar, dan di bulan November turun lagi menjadi Rp523 miliar.

Arnold mengungkapkan bahwa tren penurunan ini akan terus berlanjut di periode Nataru. Mereka perlu mencari solusi untuk meningkatkan permintaan pinjaman dan mengatasi tantangan yang dihadapi.

Industri pinjol di Jakarta saat ini sedang menghadapi berbagai tantangan dan peluang. Para pemangku kepentingan perlu berkolaborasi dan mencari solusi yang tepat untuk memastikan pertumbuhan dan kestabilan industri tersebut.

See More