Pasar
Jumlah Bank Bangkrut di RI Meningkat menjadi 17, Info Terbaru
2024-12-06
Pada akhir tahun 2024, kondisi bank mengalami perubahan. PT Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Duta Niaga telah kehilangan izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 5 Desember 2024. Ini merupakan peristiwa yang menarik perhatian. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sedang siap melakukan proses pembayaran klaim dan likuidasi BPR tersebut. Mereka akan memastikan simpanan nasabah dapat diterima sesuai dengan ketentuan.

Proses Pembayaran Klaim dan Rekonsiliasi

LPS akan melakukan rekonsiliasi dan verifikasi data simpanan dan informasi lainnya untuk menentukan simpanan yang akan dibayar. Proses ini akan diselesaikan paling lama dalam 90 hari kerja, yaitu sampai dengan 29 April 2025. Dana untuk pembayaran berasal dari dana LPS. Nasabah dapat melihat status simpanannya di kantor BPR Duta Niaga atau melalui website LPS (www.lps.go.id) setelah pembayaran diumumkan.Para debitur bank tetap dapat melaksanakan pembayaran cicilan atau pelunasan pinjaman di kantor BPR Duta Niaga dengan menghubungi Tim Likuidasi LPS. Sekretaris Lembaga LPS, Jimmy Ardianto, mengingatkan agar nasabah tenang dan tidak melakukan tindakan yang dapat menghambat proses.

Imbuhan Simpanan ke Bank Lain

Walaupun BPR Duta Niaga mengalami masalah, masih banyak BPR/BPRS dan bank umum lainnya yang beroperasi. Jika simpanan nasabah dibayarkan LPS, mereka dapat mengalihkan simpanannya ke bank lain yang dekat dan dapat dijangkau. Nasabah tidak perlu ragu untuk kembali menyimpan uang di perbankan karena simpanan di semua bank di Indonesia dijamin oleh LPS.Untuk memenuhi syarat 3T LPS, yaitu Tercatat dalam pembukuan bank, Tingkat bunga simpanan tidak melebihi tingkat bunga penjaminan LPS, dan Tidak melakukan pidana yang merugikan bank, nasabah diimbau untuk memenuhi syarat tersebut.

Informasi Tambahan

Apabila nasabah membutuhkan informasi lebih lanjut tentang pelaksanaan penjaminan simpanan dan likuidasi BPR Duta Niaga, mereka dapat menghubungi Pusat Layanan Informasi (Puslinfo) LPS di 154.Video: Harga Bitcoin Tembus Level All Time High juga dapat dilihat di bawah ini.OJK mengungkapkan masih ada bank yang mengalami masalah dan jumlah BPR yang tutup tahun ini akan bertambah. Hal ini perlu diperhatikan oleh semua pihak.
Menunggu Cadangan Devisa RI, Rupiah Siap Bermain Weekend?
2024-12-06
Jakarta, CNBC Indonesia – Pergerakan rupiah dalam menghadapi dolar AS mengalami perubahan yang menarik. Pada hari ini, pergerakan rupiah mulai menguat setelah the greenback mengalami pelemahan. Ini membawa harapan bagi para investor dan pelaku pasar.

Potensi Pengungkit Rupiah

Hari ini akan ada rilis cadangan devisa RI yang memiliki potensi untuk menjadi pengungkit rupiah. Namun, pelaku pasar juga perlu berhati-hati dan mewaspadai perkembangan data pekerjaan AS. Data Refinitiv menunjukkan bahwa pada penutupan perdagangan kemarin (5/12/2024), rupiah menguat hingga 0,44% dan berada di Rp15.855/US$. Sepanjang hari, nilai tukar rupiah berfluktuasi di rentang Rp15.920/US$ hingga Rp15.854/US$.

Indeks Dolar AS (DXY) juga alami pelemahan hingga 0,17% tepat pukul 15.00 ke posisi 106,14. Pelemahan ini memberikan angin segar bagi nilai tukar RI. Selain itu, penguatan rupiah juga sejalan dengan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Laporan Economic Outlook 2025 dari Permata Institute for Economic Research (PIER) memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh hingga 5,15% pada tahun 2025.

Proyeksi Ekonomi dan Faktor-faktornya

Proyeksi ini didasarkan pada potensi peningkatan konsumsi rumah tangga, diversifikasi ekspor, dan aliran investasi langsung yang lebih kuat. Josua Pardede, Chief Economist Permata Bank, menyatakan bahwa prospek ini menjadi pijakan yang kokoh untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, meski masih ada tantangan global.

Selain itu, inflasi Indonesia pada 2025 diperkirakan tetap terkendali di angka 3,12%, meski terdapat tekanan dari kenaikan tarif PPN dan cukai pada beberapa barang seperti plastik, rokok, dan minuman berpemanis.

Pergerakan Rupiah dan Data Cadangan Devisa

Pergerakan rupiah hari ini akan dipengaruhi oleh rilis data cadangan devisa RI dan juga menghadapi tantangan dari rilis data tenaga kerja AS. Sebelumnya, BI melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2024 tercatat sebesar US$ 151,2 miliar. Realisasi tersebut meningkat US$ 1,3 miliar dari sebelumnya US$ 149,9 miliar.

Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain berasal dari penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. Data tersebut menunjukkan bahwa cadangan devisa setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, dan berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Perhatian Terhadap Data Tenaga Kerja AS

Di sisi lain, pelaku pasar perlu mengantisipasi Pidato Powel yang menyatakan bahwa ekonomi AS masih kuat dan pasar kini beralih menantikan data lebih lanjut terkait data payroll dan tingkat pengangguran negeri Paman Sam. Sebelumnya, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa perekonomian AS saat ini lebih kuat dibandingkan yang diperkirakan bank sentral pada September lalu ketika mulai menurunkan suku bunga. Ia juga memberikan sinyal bahwa dia mendukung langkah yang lebih hati-hati dalam pemotongan suku bunga ke depan.

Sementara terkait data pasar tenaga kerja, ekonomi AS menambah 12 ribu pekerjaan pada Oktober 2024, jauh di bawah 223 ribu yang direvisi turun pada September dan perkiraan 113 ribu. Angka ini adalah pertumbuhan pekerjaan terendah sejak Desember 2020 ketika 243 ribu pekerjaan hilang karena dampak pemogokan di Boeing.

Adapun tingkat pengangguran di AS berada di angka 4,1% pada bulan Oktober 2024, tidak berubah dari level terendah dalam tiga bulan pada bulan sebelumnya, dan sejalan dengan ekspektasi pasar. Jumlah pengangguran secara umum tidak berubah di angka 7 juta. Di antara mereka yang tidak memiliki pekerjaan, mereka yang kehilangan pekerjaan tetap naik sedikit menjadi 1,8 juta, sementara PHK sementara hanya sedikit berubah di angka 846 ribu. Pada gilirannya, pengangguran jangka panjang hanya sedikit berubah dari bulan sebelumnya di angka 1,6 juta. Sementara itu, tingkat partisipasi angkatan kerja turun 0,1 poin persentase menjadi 62,6%.

Teknikal Rupiah

Pergerakan rupiah dalam melawan dolar AS tampak mulai sideways setelah beberapa hari pelemahan. Jika menguat lebih lanjut, potensi support yang akan dijui selanjutnya di Rp15.800/US$, yang bertepatan dengan garis horizontal yang ditarik dari low candle 20 November 2024. Sementara untuk resistance terdekat sebagai antisipasi jika terjadi pelemahan ada di Rp15.960/US$ yang diambil dari high candle intraday 4 Desember 2024.

See More
Asing Net Sell, Tetapi Beberapa Saham Dikoleksi
2024-12-06
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami perubahan setelah berhasil ditutup terpression selama dua hari beruntun. Pada akhir perdagangan Kamis (5/12/2024), indeks ditutup turun 0,18% dan berada pada posisi 7.313,31.

Analisis Perubahan IHSG dan Efeknya pada Pasar Saham

Persebaran Transaksi IHSG Kemarin

Kemarin, nilai transaksi indeks relatif sepi dengan hanya mencapai sekitar Rp 9,45 triliun. Transaksi ini melibatkan 15,63 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Dalam transaksi tersebut, terdapat 300 saham yang naik, 287 saham yang turun, dan 203 saham yang stagnan. Hal ini menunjukkan kondisi yang cukup stabil namun dengan sedikit penurunan.

Perubahan Investor Asing di Pasar

Investor asing menunjukkan perilaku yang menarik. Mereka melakukan penjualan bersih sebesar Rp304,70 miliar di seluruh pasar dan sebesar Rp359,15 miliar di pasar reguler. Namun, mereka juga melakukan pembelian bersih sebesar Rp54,45 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Ini menunjukkan adanya perubahan perilaku investor asing terhadap pasar saham.

Saham yang Menjadi Pilihan Keranjang Asing

Saat IHSG mengalami kondisi tertentu, beberapa saham menjadi pilihan keranjang asing. BBCA diidentifikasi sebagai saham dengan net buy asing terbesar, yaitu Rp169,54 miliar. Lalu diikuti oleh ASII dengan Rp44,44 miliar dan INDF dengan Rp30,58 miliar. Ini menunjukkan bahwa beberapa saham memiliki daya tarik khusus bagi investor asing.

10 Saham dengan Net Foreign Buy Terbesar

Berikut adalah 10 saham dengan net foreign buy terbesar pada perdagangan Kamis:1. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) - Rp169,54 miliarBBCA menjadi saham favorit investor asing dengan net buy sebesar itu. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap bank tersebut.2. PT Astra International Tbk. (ASII) - Rp44,44 miliarASII juga menjadi pilihan investor asing dengan net buy yang cukup signifikan. Ini menunjukkan potensi bisnis dan keunggulan perusahaan tersebut.3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) - Rp30,58 miliarINDF juga menarik perhatian investor asing dengan net buy yang cukup besar. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap industri makanan.4. PT XL Axiata Tbk. (EXCL) - Rp22,58 miliarEXCL menjadi saham yang menarik investor asing dengan net buy yang cukup signifikan. Ini menunjukkan perkembangan bisnis telekomunikasi tersebut.5. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) - Rp20,04 miliarBIPI menjadi saham pilihan investor asing dengan net buy yang cukup besar. Ini menunjukkan potensi bisnis infrastruktur tersebut.6. PT MD Entertainment Tbk. (FILM) - Rp19,22 miliarFILM menjadi saham yang menarik investor asing dengan net buy yang cukup signifikan. Ini menunjukkan perkembangan industri hiburan.7. PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) - Rp17,20 miliarBREN menjadi saham pilihan investor asing dengan net buy yang cukup besar. Ini menunjukkan potensi bisnis energi terbarukan.8. PT United Tractors Tbk. (UNTR) - Rp13,68 miliarUNTR menjadi saham yang menarik investor asing dengan net buy yang cukup signifikan. Ini menunjukkan perkembangan bisnis konstruksi dan peralatan.9. PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) - Rp6,80 miliarGGRM menjadi saham pilihan investor asing dengan net buy yang cukup besar. Ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap industri gula.10. PT Petrosea Tbk. (PTRO) - Rp6,78 miliarPTRO menjadi saham yang menarik investor asing dengan net buy yang cukup signifikan. Ini menunjukkan potensi bisnis energi minyak dan gas.(mkh/mkh)Saksikan video di bawah ini:Video: IHSG Kembali Menguat, Balik ke Level 7.100-anNext ArticleIHSG Lanjut Menguat, Asing Kompak Serbu Saham Ini
See More