Pasar
Daftar 10 Bank Terbesar di Indonesia, Danamon Kembali di Urutan
2024-12-03
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa aset industri perbankan per September 2024 mencapai nilai Rp9.685 triliun. Sebagian besar, lebih dari 90%, berasal dari 10 bank terbesar di Indonesia. Tahun ini, daftar 10 bank terbesar menunjukkan pergerakan yang menarik.

Posisi Bank Mandiri

Bank Mandiri tetap menjadi bank dengan aset terbesar per September 2024, yaitu Rp2.323,9 triliun. Ini menunjukkan keunggulan dan kinerja yang luar biasa dari bank tersebut. Mereka memiliki infrastruktur yang solide dan pelayanan yang unggul, yang membuat mereka tetap di puncak daftar.

Bank Mandiri telah berhasil mengatur strategi yang efektif untuk mengembangkan asetnya. Mereka memiliki pasokan dana yang stabil dan dapat mengadaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar. Ini memungkinkan mereka untuk terus berkembang dan menjadi bank terbesar di Indonesia.

Aset Bank Mandiri juga memberikan dampak positif pada ekonomi Indonesia. Mereka dapat memberikan pinjaman yang besar kepada perusahaan dan individu, yang membantu menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Ini menunjukkan peran penting yang dimainkan oleh bank ini dalam perekonomian nasional.

Posisi BRI

BRI memiliki aset sebesar Rp1.961,9 triliun dan berada di posisi kedua. Bank ini telah berhasil mengembangkan bisnisnya di berbagai sektor, termasuk perbankan korporat dan perbankan rakyat.

BRI memiliki reputasi yang baik di masyarakat dan dapat memberikan solusi keuangan yang tepat bagi pelanggan. Mereka memiliki jaringan cabang yang luas dan dapat memberikan layanan yang cepat dan efisien. Ini membuat mereka menjadi pilihan favorit bagi banyak orang.

Aset BRI juga memberikan kontribusi penting bagi perekonomian Indonesia. Mereka dapat membantu mengembangkan infrastruktur, seperti perumahan dan perjalanan, yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi. Ini menunjukkan peran penting yang dimainkan oleh bank ini dalam perekonomian nasional.

Posisi BCA

BCA memiliki aset Rp1.434 triliun dan berada di posisi ketiga. Bank ini telah berhasil mengembangkan bisnisnya di berbagai wilayah di Indonesia dan memiliki pasokan dana yang stabil.

BCA memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Mereka dapat memberikan pinjaman yang penting bagi perusahaan kecil dan menengah, yang membantu menggerakkan pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal. Mereka juga memiliki jaringan cabang yang luas dan dapat memberikan layanan yang baik bagi pelanggan.

Aset BCA juga memberikan kontribusi bagi industri di Indonesia. Mereka dapat membantu mengembangkan industri pertanian, pertambangan, dan industri manufaktur, yang sangat penting bagi perekonomian nasional. Ini menunjukkan peran penting yang dimainkan oleh bank ini dalam perekonomian nasional.

Posisi BNI

BNI memiliki aset Rp1.068,1 triliun dan berada di posisi keempat. Bank ini telah berhasil mengembangkan bisnisnya di berbagai sektor, termasuk perbankan korporat dan perbankan rakyat.

BNI memiliki reputasi yang baik di masyarakat dan dapat memberikan solusi keuangan yang tepat bagi pelanggan. Mereka memiliki jaringan cabang yang luas dan dapat memberikan layanan yang cepat dan efisien. Ini membuat mereka menjadi pilihan favorit bagi banyak orang.

Aset BNI juga memberikan kontribusi penting bagi perekonomian Indonesia. Mereka dapat membantu mengembangkan infrastruktur, seperti perumahan dan perjalanan, yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi. Ini menunjukkan peran penting yang dimainkan oleh bank ini dalam perekonomian nasional.

Posisi BTN

BTN memiliki aset Rp455,10 triliun dan berada di posisi kelima. Bank ini telah berhasil mengembangkan bisnisnya di berbagai sektor, termasuk perbankan korporat dan perbankan rakyat.

BTN memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Mereka dapat memberikan pinjaman yang penting bagi masyarakat yang kurang mampu, seperti petani dan wirausaha kecil. Mereka juga memiliki jaringan cabang yang luas dan dapat memberikan layanan yang baik bagi pelanggan.

Aset BTN juga memberikan kontribusi bagi industri di Indonesia. Mereka dapat membantu mengembangkan industri pertanian, yang sangat penting bagi perekonomian nasional. Ini menunjukkan peran penting yang dimainkan oleh bank ini dalam perekonomian nasional.

Posisi BSI

BSI memiliki perolehan aset Rp371 triliun dan berada di posisi keenam. Sejak awal tahun ini, BSI telah menggeser posisi Bank CIMB Niaga.

BSI memiliki strategi yang unik dalam mengembangkan bisnisnya. Mereka fokus pada pelayanan keuangan yang khusus bagi pelanggan tertentu, seperti perusahaan manufaktur dan perusahaan perdagangan. Ini membuat mereka memiliki pasokan dana yang stabil dan dapat memberikan solusi keuangan yang tepat bagi pelanggan.

Aset BSI juga memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Mereka dapat membantu mengembangkan industri manufaktur, yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi. Ini menunjukkan peran penting yang dimainkan oleh bank ini dalam perekonomian nasional.

Posisi Bank CIMB Niaga

Bank CIMB Niaga memiliki aset Rp354,3 triliun dan berada di posisi ketujuh. Mereka memiliki bisnis yang luas di berbagai sektor, termasuk perbankan korporat dan perbankan rakyat.

Bank CIMB Niaga memiliki reputasi yang baik di masyarakat dan dapat memberikan solusi keuangan yang tepat bagi pelanggan. Mereka memiliki jaringan cabang yang luas dan dapat memberikan layanan yang cepat dan efisien. Ini membuat mereka menjadi pilihan favorit bagi banyak orang.

Aset Bank CIMB Niaga juga memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Mereka dapat membantu mengembangkan industri perdagangan, yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi. Ini menunjukkan peran penting yang dimainkan oleh bank ini dalam perekonomian nasional.

Posisi Bank OCBC Indonesia

Bank OCBC Indonesia memiliki perolehan aset Rp287 triliun dan berada di posisi kedelapan. Mereka telah berhasil mengembangkan bisnisnya di berbagai wilayah di Indonesia dan memiliki pasokan dana yang stabil.

Bank OCBC Indonesia memiliki strategi yang efektif dalam mengembangkan bisnisnya. Mereka fokus pada pelayanan keuangan yang khusus bagi pelanggan yang berkebutuhan khusus, seperti pelanggan asing dan pelanggan bisnis. Ini membuat mereka memiliki pasokan dana yang stabil dan dapat memberikan solusi keuangan yang tepat bagi pelanggan.

Aset Bank OCBC Indonesia juga memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Mereka dapat membantu mengembangkan bisnis-bisnis internasional di Indonesia, yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi. Ini menunjukkan peran penting yang dimainkan oleh bank ini dalam perekonomian nasional.

Posisi Bank Permata

Bank Permata memiliki aset Rp254,6 triliun dan berada di posisi kesembilan. Mereka memiliki bisnis yang berkembang pesat di berbagai sektor, termasuk perbankan korporat dan perbankan rakyat.

Bank Permata memiliki reputasi yang baik di masyarakat dan dapat memberikan solusi keuangan yang kreatif bagi pelanggan. Mereka memiliki jaringan cabang yang luas dan dapat memberikan layanan yang cepat dan efisien. Ini membuat mereka menjadi pilihan favorit bagi banyak orang.

Aset Bank Permata juga memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Mereka dapat membantu mengembangkan industri teknologi, yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi. Ini menunjukkan peran penting yang dimainkan oleh bank ini dalam perekonomian nasional.

Posisi Bank Danamon

Bank Danamon kembali menyeruak masuk setelah pada semester I-2024 terpental dari daftar 10 bank terbesar di Indonesia. Mereka memiliki aset Rp240,4 triliun dan berada di posisi kesepuluh.

Bank Danamon telah melakukan perbaikan dalam menjalankan bisnisnya. Mereka telah mengembangkan strategi yang baru untuk meningkatkan kinerja dan mengembangkan pasokan dana. Ini membuat mereka kembali menjadi bank yang kuat di Indonesia.

Aset Bank Danamon juga memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Mereka dapat membantu mengembangkan industri perdagangan dan perumahan, yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi. Ini menunjukkan peran penting yang dimainkan oleh bank ini dalam perekonomian nasional.

Asing Net Sell Banyak, 10 Saham Terjual di IHSG
2024-12-02
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan pertama bulan Desember, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penutupan yang menurun. IHSG mengalami penurunan sebesar 0,95% dan berada pada posisi 7.046,99 pada hari Senin (2/12/2024). Dalam perdagangan kemarin, nilai transaksi indeks mencapai sekitar Rp 10,68 triliun dengan 19,40 miliar saham yang bertransaksi sebanyak 1,4 juta kali. Ada 222 saham yang mengalami kenaikan nilai, 370 saham yang mengalami penurunan nilai, dan 199 saham yang tidak berubah. Investor asing tampaknya masih melakukan transaksi yang cukup besar, yaitu sebesar Rp1,28 triliun di seluruh pasar. Secara rinci, sebesar Rp1,26 triliun di pasar negosiasi dan sebesar Rp20,20 miliar di pasar tunai.

10 Saham dengan Net Foreign Sell Terbesar

BBRI - Net Sell Asing Terbesar

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi saham dengan net sell asing terbesar, yaitu sebesar Rp544,75 miliar. Ini menunjukkan bahwa investor asing lebih banyak menjual saham BBRI daripada membeli. Hal ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kondisi pasar global atau kondisi ekonomi domestik.BBRI merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia dan memiliki banyak pemegang saham, baik dari investor domestik maupun asing. Penurunan nilai net sell asing ini mungkin mengindikasikan kepercayaan investor asing terhadap bank tersebut.

BBCA - Net Sell Asing Berdasarkan Data

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) memiliki net sell asing sebesar Rp419,32 miliar. BBCA juga merupakan bank penting di Indonesia dengan berbagai bisnis dan operasi. Penurunan nilai net sell asing ini mungkin mengindikasikan kesulitan BBCA dalam menarik minat investor asing.Bank-bank seperti BBRI dan BBCA memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Perubahan dalam net sell asing mereka dapat memberikan indikasi tentang kondisi pasar dan kepercayaan investor.

BBNI - Net Sell Asing yang Berarti

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) memiliki net sell asing sebesar Rp137,97 miliar. BBNI juga merupakan bank penting di Indonesia dengan fungsi penting dalam sistem keuangan. Penurunan nilai net sell asing ini mungkin mengindikasikan adanya kepercayaan yang kurang dari investor asing terhadap bank tersebut.Bank-bank seperti ini sering menjadi fokus investor, dan perubahan dalam net sell asing mereka dapat mempengaruhi harga saham dan kondisi pasar.

Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO)

PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) memiliki net sell asing sebesar Rp89,71 miliar. ADRO adalah perusahaan yang beroperasi di bidang sumber daya alam. Penurunan nilai net sell asing ini mungkin disebabkan oleh kondisi pasar atau kondisi bisnis perusahaan tersebut.Perusahaan seperti ADRO memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, dan perubahan dalam net sell asing mereka dapat memberikan informasi tentang kondisi pasar dan kepercayaan investor.

Bumi Resources Tbk. (BUMI)

PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) memiliki net sell asing sebesar Rp51,30 miliar. BUMI adalah perusahaan yang beroperasi di bidang pertambangan dan sumber daya alam. Penurunan nilai net sell asing ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti harga minyak dan gas atau kondisi pasar global.Perusahaan-perusahaan seperti BUMI memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, dan perubahan dalam net sell asing mereka dapat memberikan informasi penting tentang kondisi pasar dan kepercayaan investor.

Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memiliki net sell asing sebesar Rp40,41 miliar. Bank Mandiri adalah salah satu bank terbesar di Indonesia dengan berbagai bisnis dan operasi. Penurunan nilai net sell asing ini mungkin mengindikasikan adanya kepercayaan yang kurang dari investor asing terhadap bank tersebut.Bank-bank seperti BMRI memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, dan perubahan dalam net sell asing mereka dapat memberikan informasi penting tentang kondisi pasar dan kepercayaan investor.

Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS)

PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) memiliki net sell asing sebesar Rp27,50 miliar. BRMS adalah perusahaan yang beroperasi di bidang pertambangan dan sumber daya alam. Penurunan nilai net sell asing ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti harga minyak dan gas atau kondisi pasar global.Perusahaan-perusahaan seperti BRMS memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, dan perubahan dalam net sell asing mereka dapat memberikan informasi penting tentang kondisi pasar dan kepercayaan investor.

GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO)

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) memiliki net sell asing sebesar Rp26,12 miliar. GOTO adalah perusahaan teknologi yang memiliki berbagai bisnis, seperti transportasi online dan e-commerce. Penurunan nilai net sell asing ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti persaingan pasar atau kondisi bisnis perusahaan tersebut.Perusahaan teknologi seperti GOTO memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, dan perubahan dalam net sell asing mereka dapat memberikan informasi penting tentang kondisi pasar dan kepercayaan investor.

Kalbe Farma Tbk. (KLBF)

PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) memiliki net sell asing sebesar Rp18,22 miliar. Kalbe Farma adalah perusahaan farmasi yang memiliki produk dan bisnis yang penting di Indonesia. Penurunan nilai net sell asing ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti persaingan pasar atau kondisi bisnis perusahaan tersebut.Perusahaan-perusahaan seperti KLBF memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, dan perubahan dalam net sell asing mereka dapat memberikan informasi penting tentang kondisi pasar dan kepercayaan investor.

Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN)

PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) memiliki net sell asing sebesar Rp13,58 miliar. AMMN adalah perusahaan yang beroperasi di bidang pertambangan dan sumber daya alam. Penurunan nilai net sell asing ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti harga minyak dan gas atau kondisi pasar global.Perusahaan-perusahaan seperti AMMN memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, dan perubahan dalam net sell asing mereka dapat memberikan informasi penting tentang kondisi pasar dan kepercayaan investor.
See More
Asing Memilih Saham Saat IHSG Berkorupsi Nyaris 1% di Jakarta
2024-12-03
Pada perdagangan awal pekan pertama Desember, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup merana melanjutkan koreksi pekan lalu. IHSG ditutup merosot 0,95% ke posisi 7.046,99 pada perdagangan Senin (2/12/2024). Nilai transaksi indeks kemarin mencapai sekitar Rp 10,68 triliun dengan melibatkan 19,40 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,4 juta kali. Sebanyak 222 saham menguat, 370 saham melemah, dan 199 saham stagnan.

Investor Asing dan Transaksi di Pasar

Investor asing terlihat masih melakukan lego besar-besaran, sebesar Rp1,28 triliun di seluruh pasar. Rinciannya, sebesar Rp1,26 triliun dan sebesar Rp20,20 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Namun ada pula sejumlah saham yang masih menjadi pilihan keranjang belanja asing.

PT United Tractors Tbk. (UNTR)

PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadi saham dengan net buy asing terbesar, yakni Rp40,31 miliar. Ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap perusahaan ini. UNTR memiliki sejarah yang kuat dalam industri traktor dan terus berkembang. Produk-produknya memiliki kualitas yang tinggi dan memenuhi kebutuhan pasar yang luas. Perusahaan juga terus melakukan inovasi untuk mengikuti perkembangan zaman.

PT Astra International Tbk. (ASII)

PT Astra International Tbk. (ASII) memiliki posisi yang penting di pasar. Dengan net buy asing sebesar Rp36,06 miliar, menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap bisnisnya. ASII memiliki berbagai cabang bisnis, termasuk otomotif, aerospace, dan keuangan. Perusahaan terus mengembangkan bisnisnya di berbagai bidang dan memiliki pasokan produk dan jasa yang berkualitas.

PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI)

PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) dengan net buy asing Rp22,87 miliar juga menarik perhatian. Infrastruktur merupakan sektor yang penting untuk pertumbuhan ekonomi. BIPI beroperasi di bidang infrastruktur dan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas infrastruktur di wilayahnya. Perusahaan memiliki proyek-proyek yang penting dan berpotensi memberikan keuntungan dalam jangka panjang.

PT Petrosea Tbk. (PTRO)

PT Petrosea Tbk. (PTRO) dengan net buy asing Rp19,57 miliar memiliki potensi yang menarik. Industri minyak dan gas merupakan sektor yang penting dan PTRO beroperasi di bidang ini. Perusahaan memiliki sumberdaya minyak dan gas yang berharga dan terus berupaya untuk meningkatkan produksi dan efisiensi.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS)

PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) dengan net buy asing Rp19,14 miliar memiliki peran penting di sektor gas. PGAS merupakan perusahaan yang beroperasi di bidang gas dan terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan gas nasional. Perusahaan memiliki infrastruktur gas yang luas dan beroperasi dengan efisien.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM)

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan net buy asing Rp11,36 miliar memiliki kepercayaan investor asing. TLKM merupakan perusahaan telekomunikasi yang penting di Indonesia. Perusahaan terus mengembangkan infrastruktur dan jasa telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF)

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dengan net buy asing Rp10,39 miliar memiliki kepercayaan investor asing. INDF merupakan perusahaan makanan yang terkenal di Indonesia. Perusahaan memiliki berbagai produk makanan yang populer dan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan keberlanjutan bisnisnya.

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG)

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) dengan net buy asing Rp9,72 miliar memiliki potensi yang menarik. SRTG beroperasi di berbagai bidang dan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja dan nilai sahamnya.

PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE)

PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) dengan net buy asing Rp9,50 miliar memiliki peran penting di sektor properti. BSDE beroperasi di bidang properti dan terus berupaya untuk mengembangkan proyek-proyek properti yang berkualitas.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT)

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dengan net buy asing Rp8,71 miliar memiliki kepercayaan investor asing. AMRT merupakan perusahaan yang beroperasi di berbagai bidang dan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja dan nilai sahamnya.Saksikan video di bawah ini:Video: IHSG Kembali Menguat, Balik ke Level 7.100-anNext ArticleAsing Borong Rp 1,9 T Pekan Lalu, Saham Ini Ramai-Ramai Diserbu
See More