Pasar
Para Bankir Menilai Prabowo akan Mempengaruhi Nasib Ekonomi RI
2024-12-03
Para bankir di Jakarta memberikan pendapat yang menarik mengenai pemerintahan baru yang dilantik Prabowo Subinto. Mereka menganggap bahwa perubahan ini akan memberikan dampak positif pada perekonomian negara.

Dampak Pemerintahan Baru pada Perekonomian Indonesia

Pendapat Bankir Terhadap Presiden dan Wakil Presiden

Para bankir mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subinto dan wakil presiden yang baru dilantik pada 20 Oktober 2024, serta pemerintahannya yang resmi dibentuk pada 21 Oktober 2024, akan memiliki dampak positif pada perekonomian. Ini terungkap dalam Laporan Hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (SBPO) Triwulan IV-2024. Survei ini dilakukan OJK untuk mendapatkan informasi lebih mendalam tentang perubahan prospek bisnis bank.Pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan 8% oleh Presiden Prabowo dianggap dapat berdampak positif pada kinerja perbankan Indonesia. Pertumbuhan ekonomi dapat mendorong permintaan penyaluran kredit, yang akan membantu perkembangan perbankan.

Program Pemerintahan Baru dan Dampaknya

Beberapa program pemerintahan baru seperti makan bergizi gratis dan food estate akan mendorong perkembangan sektor-sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan pertanian. Kemajuan sektor-sektor tersebut dapat meningkatkan daya beli masyarakat, yang akan berdampak positif pada permintaan kredit baik kredit produktif maupun kredit konsumtif.Walaupun demikian, para responden berpendapat bahwa pengaruh era pemerintahan baru masih terbatas pada triwulan IV-2024. Pada tahap awal pemerintahan baru, biasanya masih dalam transisi kebijakan, sehingga perubahan ekonomi secara makro belum akan terasa dengan jelas.

Pembangunan dan Rencana APBN

Pemerintahan baru masih menyelesaikan rencana pembangunan seperti pada APBN 2024, yaitu meneruskan program-program pemerintahan sebelumnya. Program-program pemerintah baru diperkirakan akan dimulai awal tahun 2025 sesuai dengan program kerja di APBN 2025.Untuk diketahui, responden dari SBPO kali ini terdiri dari 93 bank yang mewakili 95,98% total aset bank umum di Indonesia.(mkh/mkh)Saksikan video di bawah ini:Video: Terungkap Sebab Kredit UMKM Bank Swasta Kalah Dari Bank BUMN
Robert Kiyosaki Memberikan Tips Investasi di Era Inflasi
2024-12-03
Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini, kelas menengah yang menghadapi gempuran mendapat perhatian dari Robert Kiyosaki, seorang penulis buku finansial terkenal. Ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap tekanan finansial yang semakin besar pada kelas tersebut. Oleh karena itu, diperlukan strategi berinvestasi di tengah inflasi yang terus meningkat.

Temukan Tips Berinvestasi dari Robert Kiyosaki dalam Meningkatkan Keuangan

Kekhawatiran Kiyosaki terhadap Kelas Menengah

Mengutip dari laman resminya richdad.com, Selasa (3/12/2024), Kiyosaki mengulas dampak dari meningkatnya biaya perawatan kesehatan dan stagnasi upah pada rumah tangga yang secara tradisional dianggap finansial nyaman. Kiyosaki mencatat bahwa selama 1979 hingga saat ini, upah kelas menengah hanya naik 6%, sementara upah kelas bawah turun 5%. Sebaliknya, kalangan ultra-kaya mengalami kenaikan pendapatan sebesar 41% pada periode yang sama.Kiyosaki mengaitkan kesulitan finansial kelas menengah dengan beberapa faktor, seperti inflasi yang terus meningkat dan stagnasi upah. Dia menjelaskan bagaimana kalangan kaya menggunakan strategi seperti leverage dan hedging untuk tetap bertahan selama periode inflasi. Dengan meminjam uang dengan suku bunga tetap dan menginvestasikan dalam aset yang menghasilkan arus kas, mereka dapat memperoleh keuntungan saat daya beli dolar menurun. Misalnya, saat inflasi sewa biasanya naik sementara pembayaran utang tetap. Hal ini meningkatkan arus kas bagi investor properti. Demikian pula, bisnis dapat menyesuaikan harga saat biaya konsumen naik, mengambil keuntungan dari inflasi.

Strategi Berinvestasi dalam Meningkatkan Keuangan

Kiyosaki juga menekankan pentingnya berinvestasi dalam komoditas, seperti produk energi seperti minyak, untuk melindungi diri dari inflasi. Namun, ia mengingatkan bahwa investasi semacam itu mungkin tidak cocok untuk semua orang, terutama bagi mereka yang baru dalam berinvestasi atau tidak akrab dengan tren ekonomi. Dalam hal mendapatkan keuntungan dari inflasi, Robert percaya bahwa berinvestasi pada aset yang melindungi nilai terhadap inflasi adalah pilihan terbaik.Dia bisa saja salah, tapi ini adalah strategi yang lebih aman dibandingkan strategi yang umum digunakan, yakni menabung dolar dan berinvestasi pada saham, obligasi, dan reksa dana. Namun, demi kesuksesan investasi, penting bagi Anda untuk bekerja keras memeriksa fakta dan mencari tahu apakah strategi ini akan berhasil untuk Anda.Dalam investasi, kita harus memahami perilaku pasar dan tren ekonomi. Inflasi tidak hanya mempengaruhi harga barang dan jasa, tetapi juga mengubah pola perilaku investor. Kita perlu berhati-hati dalam memilih aset dan strategi investasi agar dapat mengatasi dampak inflasi dan mencapai tujuan keuangan yang diinginkan.Investasi dalam properti juga menjadi pilihan yang menarik di tengah inflasi. Properti memiliki potensi untuk naik nilai dan menghasilkan arus kas melalui sewa. Namun, kita harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti lokasi, kondisi properti, dan risiko yang mungkin ada.Selain itu, berinvestasi dalam saham juga tetap menjadi salah satu opsi. Namun, kita harus memilih saham-saham yang memiliki potensi pertumbuhan dan tidak terlalu dipengaruhi oleh inflasi. Dengan melakukan analisis risiko dan reward, kita dapat memilih saham-saham yang sesuai dengan tujuan kita.Dalam kesimpulan, investasi dalam tengah inflasi memerlukan kebijaksanaan dan pemahaman yang baik. Kita harus mempertimbangkan berbagai faktor dan memilih strategi yang sesuai dengan kondisi kita. Dengan melakukan penelitian dan konsultasi dengan profesional, kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mengelola keuangan kita.
See More
Rupiah Lemah, Dolar Meningkat ke Rp15.900 Setelah Data Kontraksi Manufaktur
2024-12-03
Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam perjalanan ekonomi, kondisi rupiah terhadap dolar AS menjadi perhatian utama. Data aktivitas manufaktur Indonesia yang terus mengalami kontraksi telah memberikan dampak yang signifikan.

Dampak Kontraksi Aktivitas Manufaktur Rupiah Terhadap Ekonomi Indonesia

Data Aktivitas Manufaktur dan Pergerakan Rupiah

Rupiah mengalami perubahan signifikan setelah data aktivitas manufaktur Indonesia kembali mencatatkan kontraksi lima bulan beruntun. Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,03% di angka Rp15.900/US$ pada hari ini, Selasa (3/12/2024). Tak sampai tiga menit sejak perdagangan dibuka, rupiah kembali tergelincir 0,22% ke angka Rp15.930/US$. Sementara DXY pada pukul 08:53 WIB naik tipis 0,01% di angka 106,46. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 106,45. Sentimen negatif datang dari domestik setelah data tersebut.Data Purchasing Managers’ Index (PMI) yang dirilis S&P Global hari ini, Senin (2/12/2024) menunjukkan PMI manufaktur Indonesia terkontraksi ke 49,6 pada November 2024. Angka ini lebih baik sedikit dibandingkan Oktober 2024 (49.2). Namun, data tersebut juga menunjukkan PMI Manufaktur Indonesia sudah mengalami kontraksi selama lima bulan beruntun yakni pada Juli (49,3), Agustus (48,9), September (49,2), Oktober (49,2), dan November 2024 (49,6). Kontraksi lima bulan beruntun ini mempertegas fakta jika kondisi manufaktur RI kini sangat buruk.

Hubungan Antara Aktivitas Manufaktur dan Tenaga Kerja

Aktivitas manufaktur yang terkontraksi secara terus menerus akan menjadi sinyal bahaya terutama bagi serapan tenaga kerja. Saat pengangguran meningkat, daya beli masyarakat Indonesia akan semakin menurun. Tentunya hal ini tidak baik bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang notabene berpangku pada belanja rumah tangga yang berkontribusi lebih dari 50% terhadap produk domestik bruto Indonesia. Ini menunjukkan bahwa kondisi manufaktur memiliki implikasi yang luas bagi berbagai aspek ekonomi.

Perspektif Ekonomi dan Dampak Lanjutan

Kondisi seperti ini memerlukan perhatian serius dari para pemangku kepentingan. Pengendalian dan penanganan terhadap situasi ini sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mengurangi dampak buruk yang mungkin terjadi. Para ahli dan pengamat perlu terus mengobsesikan perkembangan ini dan memberikan saran yang tepat. Dalam masa depan, kita perlu lebih cermat dalam mengelola dan mengembangkan sektor manufaktur agar tidak terlibat dalam situasi yang lebih parah.
See More