Jakarta, CNBC Indonesia – Perang antara Rusia dan Ukraina masih terus berlangsung. Setelah lebih dua setengah tahun, titik-titik perdamaian belum tercapai. Minggu (17/11/2024), Presiden AS Joe Biden memberikan restu kepada Ukraina untuk menyerang wilayah di Rusia menggunakan senjata mereka. Ini telah mengundang reaksi dari berbagai negara. Perang Dunia yang Membawa Dampak Global
1. Kanselir Jerman dan Hubungan dengan Putin
Di tubuh aliansi NATO, Kanselir Jerman Olaf Scholz menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin saat hubungan kedua pihak sedang panas akibat perang Ukraina. Dalam pernyataannya, Scholz meminta Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina dan menarik pasukan Rusia. Namun, pernyataan ini mendapatkan reaksi negatif dari beberapa anggota NATO seperti Polandia dan Lithuania. Mereka menganggap panggilan telepon itu sia-sia. Kremlin mengatakan setiap perjanjian harus mempertimbangkan 'realitas teritorial baru'.
Scholz membela diri, mengatakan penting untuk menekankan kepada Putin bahwa tidak dapat mengandalkan dukungan dari Jerman, Eropa, dan dunia lainnya. Di sisi lain, Kremlin mengatakan panggilan tersebut merupakan pertukaran pandangan yang jujur tentang situasi di Ukraina.
Hal ini menunjukkan ketegangan yang ada di antara kedua belah pihak dan kesulitan dalam mencapai perdamaian.
2. Trump dan Reaksi terhadap Perang Ukraina
Manuver Biden yang memberikan izin penggunaan senjata AS di Rusia mengundang reaksi dari Donald Trump. Putra sulung Trump, Donald Trump Jr., mengatakan manuver itu bisa mengundang Perang Dunia 3 (PD 3) dan kejadian itu telah direstui oleh produsen alat-alat pertahanan.
Anggota parlemen Rusia Maria Butina mengatakan pemerintahan Biden mempertaruhkan PD3 jika mengizinkan Ukraina menggunakan senjata buatan AS untuk menyerang Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan persetujuan Barat untuk langkah tersebut akan berarti adanya 'keterlibatan langsung' NATO dan dalam perang di Ukraina.
Ini menunjukkan perdebatan yang terjadi di dalam negara-negara terkait dan ketegangan politik yang tinggi.
3. Kim Jong Un dan Pandangan terhadap Perang
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan AS dan Barat menggunakan militer Ukraina sebagai 'pasukan kejut' melawan Rusia. Ia menyebut Washington menganggap Kyiv sebagai sarana untuk menggoyang kekuatan Rusia.
Pyongyang telah membantah pengerahan itu dan Kim tidak menyebutkannya dalam pidato. Namun, pernyataan ini menunjukkan perbedaan pandangan antara negara-negara dan permasalahan internasional yang kompleks.
Kim juga berjanji negaranya akan memperkuat pertahanan senjata nuklirnya 'tanpa batas' setelah Seoul mengatakan pasukan Korea Utara telah mulai 'terlibat dalam operasi tempur' bersama pasukan Rusia.
4. China dan Pandangan terhadap Izin AS kepada Ukraina
China merespons langkah Amerika Serikat yang memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh buatan AS. Beijing secara tegas menyerukan penyelesaian damai untuk perang di Ukraina.
Lin Jian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, mengatakan gencatan senjata lebih awal dan solusi politik adalah kepentingan semua pihak. China mengeklaim dirinya sebagai pihak netral dan tidak memberikan bantuan senjata mematikan.
NATO menyebut China sebagai 'pendukung tegas' perang yang tidak pernah mengutuk tindakan Rusia. Hal ini menunjukkan perbedaan pandangan antara China dan negara-negara Barat.
5. Putin dan Serangan ke Ukraina
Rusia melakukan serangan besar ke ibu kota Ukraina, Kyiv. Setidaknya ada 120 rudal dan 90 pesawat nirawak ditembakkan. Pejabat Ukraina mengatakan ini adalah serangan terbesar dalam tiga tahun perang. Dua orang tewas dan belasan lainnya luka-luka.
Meski demikian, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan ada 140 serangan yang berhasil dihalau. Operasi Moskow juga membuat pemadaman listrik terjadi, membuat banyak pihak khawatir musim dingin mendatang.
Serangan ini menunjukkan kekuatan dan strategi kedua belah pihak dalam perang.
6. Ukraina dan Serangan ke Rusia
Ukraina juga telah menyerang ke arah Rusia. Gubernur Kursk Aleksei Smirnov menyebut seorang jurnalis lokal tewas ketika pesawat nirawak Ukraina menyerang wilayahnya. Di provinsi Belgorod Rusia, seorang pria tewas setelah pesawat nirawak Ukraina menjatuhkan bahan peledak.
Pesawat nirawak lainnya menargetkan pabrik pesawat nirawak di Izhevsk, yang berada jauh di dalam Rusia. Ini menunjukkan tindakan serius yang dilakukan oleh kedua belah pihak dalam perang.
7. Elon Musk dan Pandangan terhadap Keputusan Biden
CEO SpaceX Elon Musk, orang kepercayaan dekat Donald Trump, telah mempertimbangkan keputusan Biden untuk secara resmi menyetujui penggunaan rudal AS pada target di Rusia.
Musk mengamini kata Senator Utah Mike Lee yang mengatakan Biden dan kelompoknya merupakan 'kaum liberal yang menyukai perang'. Ini menunjukkan perdebatan yang terjadi di kalangan orang berpengaruh di dunia.