Dengan mendekatnya bulan suci Ramadan, umat Muslim di berbagai belahan dunia mulai mempersiapkan diri untuk menjalankan ibadah puasa. Berdasarkan perkiraan dari Masyarakat Astronomi Jeddah, awal bulan Ramadan tahun 2025 diperkirakan akan jatuh pada tanggal 1 Maret. Namun, prediksi ini masih perlu dikonfirmasi melalui pengamatan hilal. Di Arab Saudi dan Indonesia, prosedur pengamatan bulan sabit tetap menjadi metode utama dalam menentukan awal Ramadan. Mahkamah Agung Arab Saudi telah mengajak seluruh umat Islam untuk melaporkan penampakan hilal ke pengadilan terdekat.
Di Arab Saudi, proses penetapan awal bulan Ramadan sangat bergantung pada pengamatan langsung bulan sabit. Umat Muslim diseru untuk melaporkan penampakan bulan sabit kepada pihak berwenang. Jika bulan terlihat, maka Ramadan dimulai pada tanggal tersebut; jika tidak, bulan Sya'ban akan digenapkan hingga 30 hari, dan Ramadan dimulai sehari kemudian. Ini menunjukkan pentingnya kesaksian mata telanjang atau dengan bantuan alat optik dalam menentukan awal bulan suci.
Metode pengamatan ini telah lama dipraktikkan dan menjadi bagian integral dari tradisi Islam. Meskipun teknologi astronomi modern dapat memberikan prediksi yang akurat, pengamatan langsung tetap menjadi standar emas dalam menentukan awal bulan Ramadan. Hal ini mencerminkan nilai-nilai kepercayaan dan praktik tradisional yang masih dijaga oleh umat Muslim di seluruh dunia. Selain itu, proses ini juga memperkuat rasa persatuan dan keterlibatan masyarakat dalam menentukan momen penting agama.
Di Indonesia, Kementerian Agama telah merencanakan sidang isbat untuk menentukan awal bulan Ramadan 2025. Sidang ini dijadwalkan berlangsung pada 28 Februari 2025 di Auditorium H.M. Rasjidi, Jakarta Pusat. Acara ini akan dipimpin oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar dan melibatkan berbagai pihak termasuk ormas Islam, duta besar negara sahabat, LAPAN, BRIN, BMKG, dan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag.
Sidang isbat di Indonesia melibatkan tiga tahap utama: pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi, verifikasi hasil pengamatan bulan sabit dari berbagai titik pemantauan di Indonesia, dan musyawarah serta pengambilan keputusan. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, mengajak masyarakat untuk menunggu hasil sidang isbat dan pengumuman resmi pemerintah. Ini sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang penetapan awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. Tujuannya adalah agar umat Islam di Indonesia dapat memulai bulan suci secara bersama-sama.
Penghargaan Exceptional Performance in e-Commerce (EPIC) diselenggarakan oleh CNBC Indonesia dan Compas, memberikan apresiasi kepada brand Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) yang menunjukkan prestasi luar biasa dalam penjualan dan pertumbuhan. Acara ini bertujuan untuk mengakui pencapaian-pencapaian signifikan di sektor e-commerce. Salah satu kategori yang menjadi sorotan adalah Best Breastfeeding Supplement for Moms, dimenangkan oleh Mom UUNG. Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada siaran CNBC Indonesia pada tanggal 27 Februari 2025.
Acara penghargaan ini merupakan momen penting bagi industri FMCG di Indonesia. Penghargaan EPIC bertujuan untuk mempromosikan dan mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang telah mencapai prestasi luar biasa dalam bidang penjualan dan pertumbuhan. Dalam konteks ini, berbagai kategori dipertimbangkan untuk mendapatkan pengakuan atas kinerja mereka. Salah satu kategori yang mendapat perhatian khusus adalah suplemen menyusui terbaik untuk ibu. Pemenangnya, Mom UUNG, telah berhasil meraih posisi teratas dalam kategori ini berkat inovasi dan kualitas produknya.
Berpartisipasi dalam acara ini bukan hanya tentang menerima penghargaan, tetapi juga tentang memperkuat komitmen terhadap pelanggan dan standar industri. Mom UUNG telah membuktikan bahwa dengan fokus pada kebutuhan konsumen dan inovasi produk, perusahaan dapat mencapai sukses besar. Prestasi ini tidak hanya meningkatkan reputasi perusahaan, tetapi juga membangun kepercayaan konsumen.
Dengan adanya penghargaan EPIC, diharapkan dapat mendorong lebih banyak perusahaan FMCG untuk terus berinovasi dan berkontribusi positif pada ekonomi digital Indonesia. Acara ini juga memberikan wawasan tentang tren dan tantangan yang dihadapi oleh industri e-commerce, serta menyoroti pentingnya adaptasi cepat terhadap perubahan pasar.
كشفت دراسة حديثة أجرتها جامعة نورث وسترن عن قدرة الشاي على امتصاص المعادن الثقيلة مثل الرصاص والكادميوم أثناء عملية التخمير. أظهرت النتائج أن بعض أنواع الشاي وأكياسه تمتلك خصائص فريدة تساعدها في تنقية المياه، مما يفتح آفاقًا جديدة لاستخدام هذا المشروب الشعبي في معالجة المياه. كما تم تقييم فعالية مختلف أنواع الشاي وأكياسه في امتصاص هذه العناصر الضارة.
أشارت الدراسة إلى أن أوراق الشاي المطحونة بشكل ناعم تتميز بقدرة أكبر على امتصاص الملوثات مقارنة بالأوراق الكاملة. يعود السبب إلى زيادة مساحة السطح التي توفر مواقع ربط أكثر للمعادن الثقيلة. وقد أظهرت التجارب أن تخمير الشاي لمدة أطول يزيد من كفاءة الامتصاص، حيث يمكن للشاي إزالة ما يصل إلى 15% من الرصاص في مياه الشرب.
تعتمد فعالية امتصاص المعادن الثقيلة على عدة عوامل منها نوع الشاي، طريقة الطحن، ومدة النقع. أثبتت الأوراق المطحونة ناعماً، خاصة في الشاي الأسود، فعالية أكبر في امتصاص الملوثات. يعود ذلك إلى تغير بنية الأوراق خلال عملية المعالجة، مما يزيد من المساحة السطحية ويحسن من قدرتها على ربط جزيئات المعادن الثقيلة. كما أظهرت أكياس الشاي المصنوعة من السليلوز أداءً أفضل في الامتصاص مقارنة بأنواع أخرى من الأكياس.
رغم الفوائد المحتملة، يؤكد الباحثون أن استخدام الشاي في تنقية المياه يجب ألا يكون بديلاً عن وسائل التنقية التقليدية. هناك حدود لفعالية هذا الأسلوب، خاصة عند التعامل مع تركيزات عالية من الملوثات أو أنواع أخرى من الشوائب. ومع ذلك، يمكن اعتباره طريقة مساعدة لتحسين جودة المياه في ظروف معينة.
يعد الشاي المشروب الأكثر استهلاكًا في العالم، مما يجعله خيارًا عمليًا لتنقية المياه بدون الحاجة لإجراء خطوات إضافية. لكن الخبراء يحذرون من أن هذه الطريقة لا تغطي جميع أنواع الملوثات، مثل النترات أو مواد الإكليل متعددة الفلور (PFAS). يظل استخدام مرشحات الكربون هو الوسيلة الأكثر فعالية وكفاءة لتنقية المياه من الرصاص وغيرها من الشوائب الضارة، خاصة في المناطق ذات التركيزات العالية من الملوثات. تذكر هذه الدراسة أهمية الوعي بجودة المياه والاستمرار في البحث عن حلول مبتكرة لضمان سلامة مياه الشرب.