Berita
Pertamina International Shipping Melebarkan Sayap ke Pasar Global
2024-11-01
PT Pertamina International Shipping (PIS), anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang logistik maritim, terus memperluas jangkauan bisnisnya ke pasar internasional. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mencapai target pendapatan sebesar US$ 8,9 miliar pada tahun 2034 mendatang.
Menjadi Pemain Utama di Pasar Logistik Maritim Global
Ekspansi ke Pasar Baltik, Tonggak Sejarah Baru PIS
Dalam upaya memperluas jangkauan bisnisnya, PIS baru-baru ini berhasil merambah pasar internasional baru, yaitu negara-negara Baltik. Pengiriman 1.700 metrik ton Liquefied Petroleum Gas (LPG) ke kawasan tersebut menjadi tonggak sejarah baru bagi PIS, yang kini memiliki 65 rute internasional.Kesepakatan pengangkutan LPG ini dicapai antara PIS dan Energia Nord OÜ, anak perusahaan terkemuka dari AVH Grupp yang berbasis di Estonia. Pengiriman dilakukan menggunakan kapal Pertamina Group Gas Arjuna yang memiliki bobot 2.398 DWT. Kapal mengisi muatan dari Gothenburg, Swedia, selama tiga hari dan akhirnya tiba di Riga, Latvia, pada 19 Oktober 2024.Direktur Gas, Petrokimia, dan Bisnis Baru PIS, Arief Sukmara, menyebut bahwa pengiriman LPG ke Baltik ini menjadi penting karena tidak hanya memperkuat jejak bisnis PIS di Eropa, tetapi juga memperluas peluang bisnis baru bagi perusahaan di masa depan. Hal ini didorong oleh kondisi di Eropa Timur yang masih bergejolak, mendorong negara-negara Baltik untuk mencari diversifikasi sumber pasokan energi, termasuk LPG yang lebih efisien dan kompetitif.Strategi Ekspansi Global PIS untuk Capai Target US$ 8,9 Miliar
Untuk mencapai target pendapatan US$ 8,9 miliar pada 2034, PIS membutuhkan sumber pertumbuhan baru, terutama dalam konteks global dan ekspansi internasional. CEO PT Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi, mengatakan bahwa PIS saat ini aktif memperkuat strategi untuk memperluas jangkauan pasar dengan membuka cabang-cabang baru di luar negeri.Langkah ini merupakan bagian dari usaha PIS untuk meningkatkan kapabilitas dan memperluas bisnis secara global. Dengan membuka anak usaha di berbagai negara, PIS berharap mampu mengakses pasar yang lebih luas, mendiversifikasi risiko, serta memanfaatkan peluang pertumbuhan yang ada di pasar internasional.Dari target pendapatan US$ 8,9 miliar pada 2034, sebesar 55% ditargetkan berasal dari pasar internasional dan 45% dari pasar domestik. Meski secara porsi pasar domestik lebih kecil, namun PIS tetap memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dan menjaga ketahanan energi dalam negeri.Kinerja Keuangan PIS Terus Membaik
Capaian kinerja keuangan PIS dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan hasil positif. Selama Semester I 2024, PIS berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 1,72 miliar, naik dari US$ 1,62 miliar pada Semester I 2023. Sementara EBITDA selama Januari-Juni 2024 mencapai US$ 587,5 juta, naik dari US$ 458,4 juta.PIS juga berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 280,9 juta atau sekitar Rp 4,32 triliun (asumsi kurs Rp 15.410 per US$) selama Januari-Juni 2024. Raihan laba bersih selama Semester I 2024 ini mengalami lonjakan 103% dibandingkan periode yang sama pada 2023 lalu.Bahkan, capaian laba bersih pada 6 bulan pertama tahun 2024 ini nyaris menyamai capaian laba bersih dalam setahun pada 2023 yang mencapai US$ 330 juta. Adapun pendapatan PIS pada 2023 tercatat mencapai US$ 3,33 miliar.Dukungan Pemerintah untuk Memperkuat Posisi Global PIS
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Antoni Arif Priadi, menilai pertumbuhan positif dari kinerja logistik tidak lepas dari peran serta BUMN, termasuk PT Pertamina International Shipping (PIS). Menurutnya, PIS memiliki andil besar dalam arus logistik Tanah Air dan permodalan yang kuat, sehingga ke depan harus didorong kiprahnya agar bisa menguasai pasar internasional.Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, juga menyambut baik capaian kinerja apik PIS yang saat ini fokus menjadi urat nadi di distribusi energi nasional sekaligus terus melakukan ekspansi bisnis kargo internasional. Dia menilai kinerja positif ini tak lepas dari faktor global serta investasi untuk menambah jumlah armada yang dilakukan perusahaan.Saat ini, PIS mengelola 320 kapal dengan sekitar 4.950 kru, serta 453 kapal support yang melibatkan 2.265 kru tambahan. Hingga 2034, perusahaan menargetkan bisa mengoperasikan hingga 500 kapal, di mana sekitar 200 kapal ditargetkan kapal milik sendiri, dan sekitar 300 kapal lagi merupakan kapal sewa.