Pasar
Peningkatan Signifikan IHSG Didorong oleh Lima Saham Utama
2025-03-03

Di awal perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan signifikan hingga 3,1%, mencapai level 6.465,21. Kinerja positif ini didukung oleh lima saham yang menunjukkan performa luar biasa. Pertama, salah satu perusahaan dari grup Sinar Mas berhasil memperoleh peningkatan nilai saham sebesar 3,56%. Selanjutnya, sebuah emiten yang dikenal dengan kepemilikan Prajogo Pangestu juga mencatatkan peningkatan sebesar 9,7%. Tidak ketinggalan, tiga saham lainnya juga berkontribusi besar dalam mendorong IHSG. Perusahaan energi, real estat, dan sumber daya alam masing-masing mencatatkan kenaikan antara 1,17% hingga 7,38%, memberikan dorongan kuat bagi indeks.

Bursa Efek Indonesia (BEI) telah merencanakan pertemuan penting dengan pelaku pasar untuk membahas tekanan terhadap IHSG yang terjadi akhir-akhir ini. Acara tersebut dijadwalkan berlangsung pada hari Senin di Main Hall BEI, Jakarta, dan akan dipandu oleh BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan diam menghadapi situasi ini. Mereka akan mendiskusikan langkah-langkah strategis yang dapat diambil dalam jangka pendek, termasuk kebijakan short selling, untuk menjaga stabilitas pasar. Tujuan utamanya adalah untuk menyampaikan kabar positif kepada investor asing agar tetap percaya pada pasar modal Indonesia.

Peningkatan IHSG yang signifikan ini menunjukkan dinamika positif di pasar modal Indonesia. Langkah-langkah proaktif yang diambil oleh BEI dan OJK menegaskan komitmen mereka untuk mempertahankan kepercayaan investor dan menjaga stabilitas ekonomi. Dengan demikian, upaya ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai tujuan investasi yang menjanjikan.

Penurunan Harga Konsumen di Indonesia pada Februari 2025
2025-03-03

Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi penurunan harga konsumen atau deflasi sebesar 0,48% pada bulan Februari 2025. Indeks harga konsumen (IHK) turun dari 105,99 pada Januari menjadi 105,48 pada Februari. Deflasi ini juga mencakup perbandingan tahunan dan tahun kalender dengan persentase masing-masing -0,09% dan -1,24%. Penyebab utama deflasi adalah diskon tarif listrik dan penurunan harga beberapa komoditas pangan.

Faktor Utama yang Mendorong Deflasi Bulanan

Penurunan harga konsumen pada bulan Februari dipengaruhi oleh beberapa faktor signifikan. Salah satu penyumbang terbesar adalah penurunan harga dalam kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Diskon tarif listrik menjadi faktor dominan yang berkontribusi terhadap deflasi. Selain itu, penurunan harga beberapa jenis pangan seperti daging ayam ras, bawang merah, dan cabai merah juga memberikan andil penting.

Secara lebih rinci, diskon tarif listrik menyumbang penurunan sebesar 0,67% terhadap deflasi bulanan. Kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami deflasi hingga 3,59%, yang berkontribusi sebesar 0,52% terhadap deflasi keseluruhan. Penurunan harga daging ayam ras turun sehingga memberikan andil deflasi 0,06%, sementara bawang merah dan cabai merah masing-masing memberikan andil deflasi 0,05% dan 0,04%. Meskipun ada kenaikan harga untuk beberapa komoditas lainnya, seperti tarif air minum PAM, emas perhiasan, dan bensin, namun dampaknya tidak cukup signifikan untuk mengimbangi deflasi yang terjadi.

Pengaruh Deflasi Terhadap Berbagai Kelompok Pengeluaran

Deflasi yang terjadi tidak hanya mempengaruhi kelompok perumahan dan energi tetapi juga berdampak pada beberapa kelompok pengeluaran lainnya. Secara year-on-year, deflasi mencapai 0,09% karena adanya penurunan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran. Namun, beberapa kelompok pengeluaran justru mengalami kenaikan indeks, menunjukkan variasi dalam pola konsumsi masyarakat.

Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami penurunan indeks sebesar 12,08%, sedangkan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,26%. Di sisi lain, beberapa kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks, antara lain makanan, minuman, dan tembakau (2,25%), pakaian dan alas kaki (1,18%), perlengkapan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (1,02%), kesehatan (1,79%), transportasi (0,94%), rekreasi dan olahraga (1,14%), pendidikan (2,04%), penyediaan makanan dan minuman/restoran (2,47%), serta perawatan pribadi dan jasa lainnya (8,43%). Variasi ini mencerminkan kompleksitas ekonomi Indonesia dan respons pasar terhadap berbagai faktor eksternal dan internal.

See More
Banjir Luapan Sungai Ciliwung Menerjang Jakarta Selatan dengan Intensitas Tinggi
2025-03-03

Luapan air sungai yang menerjang wilayah Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menciptakan situasi darurat pada Senin (3/3/2025). Peristiwa ini menjadi banjir terparah sejak tahun 2014, dengan ketinggian air mencapai antara tiga hingga empat meter. Warga setempat melaporkan bahwa banjir kali ini lebih parah dibandingkan dengan banjir lima tahunan sebelumnya. Menyikapi situasi tersebut, penduduk telah mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan barang-barang berharga mereka.

Pihak berwenang mencatat luasannya yang semakin meluas, mencakup lebih dari 60 RT di berbagai wilayah Jakarta. Kepala Pelaksana BPBD Jakarta, Isnawa Adji, memberikan laporan bahwa banjir tercatat di 62 RT pada pukul 09.00 WIB. Di Jakarta Timur, ketinggian air mencapai antara 300 hingga 370 sentimeter. Wilayah Jakarta Selatan juga terkena dampak signifikan, dengan beberapa kelurahan seperti Tanjung Barat, Pengadegan, dan Rawajati mengalami ketinggian air bervariasi dari 80 hingga 300 sentimeter akibat luapan Sungai Ciliwung.

Masyarakat harus tetap waspada dan siap menghadapi potensi bahaya yang ditimbulkan oleh banjir. Pemerintah dan instansi terkait perlu meningkatkan koordinasi serta memperkuat sistem mitigasi bencana untuk mengurangi risiko kerusakan dan korban jiwa. Dengan persiapan yang matang dan respons cepat, kita dapat bersama-sama menghadapi tantangan ini dan membangun komunitas yang lebih tangguh dan adaptif.

See More