Pasar
Mengungkap Skandal Keuangan yang Mengancam Konsumen Indonesia
2024-11-01
Dalam sebuah pengungkapan yang mengejutkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerima tidak kurang dari 332.590 permintaan layanan melalui Aplikasi Portal Pelindungan Konsumen (APPK) dalam kurun waktu Januari hingga 28 Oktober 2024. Dari jumlah tersebut, 26.881 di antaranya merupakan pengaduan resmi yang diajukan oleh konsumen. Laporan ini menyoroti betapa maraknya praktik-praktik ilegal di industri keuangan Indonesia yang telah membuat banyak konsumen menjadi korban.

Mengungkap Skandal Keuangan yang Mengancam Konsumen

### Sektor Perbankan Mendominasi Pengaduan KonsumenDari data yang dihimpun, sektor perbankan menjadi penyumbang terbesar pengaduan konsumen dengan 9.412 laporan. Disusul kemudian oleh industri financial technology dengan 10.215 pengaduan, perusahaan pembiayaan dengan 5.731 pengaduan, dan perusahaan asuransi dengan 1.162 pengaduan. Sisanya terkait dengan sektor pasar modal dan industri keuangan non-bank lainnya.### Maraknya Entitas Ilegal di Industri KeuanganSelain itu, OJK juga telah menerima 13.860 pengaduan terkait entitas ilegal sepanjang periode yang sama. Dari jumlah tersebut, 13.020 pengaduan mengenai pinjaman online ilegal dan 840 pengaduan terkait investasi ilegal. Hal ini menunjukkan betapa maraknya praktik-praktik ilegal di industri keuangan yang telah merugikan banyak konsumen.### Upaya OJK Memblokir Entitas IlegalDalam menanggapi maraknya entitas ilegal, OJK telah melakukan berbagai tindakan. Sepanjang tahun ini, OJK telah menghentikan atau memblokir sebanyak 2.500 entitas pinjaman online ilegal dan 242 entitas investasi ilegal. Selain itu, OJK juga telah meminta pemblokiran terhadap 228 rekening bank atau virtual account yang dilaporkan terkait dengan aktivitas keuangan ilegal.### Satgas PASTI Menindak Debt Collector IlegalTidak hanya itu, Satgas PASTI juga menemukan adanya nomor kontak pihak penagih (debt collector) terkait pinjaman online ilegal yang dilaporkan telah melakukan ancaman, intimidasi, dan tindakan lain yang bertentangan dengan ketentuan. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Satgas PASTI telah mengajukan pemblokiran terhadap 995 nomor kontak kepada Kementerian Komunikasi dan Digital RI.Kesimpulannya, data yang diungkap oleh OJK menunjukkan betapa maraknya praktik-praktik ilegal di industri keuangan Indonesia yang telah merugikan banyak konsumen. Upaya OJK dalam menangani pengaduan konsumen dan memblokir entitas ilegal merupakan langkah penting untuk melindungi konsumen dan menjaga integritas industri keuangan. Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk memastikan industri keuangan Indonesia bebas dari praktik-praktik ilegal dan dapat memberikan layanan yang aman dan terpercaya bagi seluruh masyarakat.
Indofood Sukses Makmur Tetap Kokoh di Tengah Tantangan Ekonomi Global
2024-11-01
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), salah satu raksasa industri makanan dan minuman di Indonesia, telah mengumumkan kinerja keuangan yang menggembirakan untuk periode sembilan bulan pertama tahun 2024. Perusahaan mencatat lonjakan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 23,67% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Indofood Sukses Makmur Tetap Kokoh di Tengah Tantangan Ekonomi Global

Kenaikan Penjualan Bersih dan Penurunan Beban Pokok Penjualan Mendorong Pertumbuhan Laba

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis, Indofood mencatat penjualan bersih per September 2024 sebesar Rp 86,94 triliun, naik 3,64% secara tahunan (year-on-year) dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 83,89 triliun. Sementara itu, beban pokok penjualan perusahaan justru tercatat turun 1% menjadi Rp 57,25 triliun. Kombinasi peningkatan penjualan dan penurunan beban pokok penjualan ini telah memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja bottom line Indofood.Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim, menyatakan bahwa dalam kondisi ekonomi global yang sedang beradaptasi, Indofood dapat mempertahankan kinerjanya yang positif di periode sembilan bulan tahun ini. Hal ini menunjukkan ketangguhan dan daya adaptasi Indofood dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada.

Peningkatan Aset dan Ekuitas Memperkuat Posisi Keuangan Indofood

Selain peningkatan laba bersih, Indofood juga mencatat pertumbuhan pada sisi aset dan ekuitas perusahaan. Total aset Indofood hingga September 2024 naik menjadi Rp 195,49 triliun dari Rp 186,5 triliun pada akhir tahun 2023. Sementara itu, ekuitas perusahaan juga terdongkrak naik menjadi Rp 107,94 triliun dari semula Rp 100,46 triliun.Peningkatan aset dan ekuitas ini menunjukkan bahwa Indofood terus memperkuat posisi keuangannya, sehingga memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di masa mendatang. Hal ini juga mencerminkan kepercayaan pasar terhadap prospek jangka panjang Indofood.

Optimisme Indofood di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Menantang

Meskipun kondisi ekonomi global saat ini sedang beradaptasi, Indofood tetap optimis dengan waspada dan menjaga posisi neraca yang kuat serta keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa Indofood memiliki strategi yang matang dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar.Dengan kinerja keuangan yang solid, Indofood diharapkan dapat terus memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri makanan dan minuman Indonesia. Pertumbuhan penjualan, efisiensi biaya, dan penguatan struktur keuangan akan menjadi kunci bagi Indofood untuk mempertahankan momentum positif di masa mendatang.
See More
Memperkuat Sinergi Bisnis: BNI dan Sinar Mas Land Kolaborasi Demi Pertumbuhan Ekosistem Properti
2024-11-01
Dalam upaya mendukung pertumbuhan bisnis nasabah, khususnya di sektor properti, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menjalin kerjasama strategis dengan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD), anak perusahaan Sinar Mas Land. Kerjasama ini bertujuan untuk memberikan solusi pembiayaan yang lebih efektif dan efisien bagi para mitra dan vendor BSD melalui platform digital BNIdirect Supply Chain.

Memperkuat Sinergi dan Ekosistem Bisnis yang Seamless

Integrasi Layanan Keuangan dalam Ekosistem Digital BNIdirect

BNIdirect Supply Chain merupakan platform terintegrasi dalam ekosistem bisnis digital BNIdirect. Melalui platform ini, BNI menawarkan layanan BNI Financial Supply Chain Management (FSCM) yang akan memudahkan mitra dan vendor BSD dalam mengakses pembayaran invoice. Dengan integrasi layanan keuangan yang seamless, proses operasional mitra dan vendor diharapkan dapat berjalan lebih cepat, sehingga mendukung pertumbuhan bisnis mereka.Selain itu, BNI FSCM juga menawarkan sejumlah keunggulan, seperti jaminan keamanan transaksi bisnis melalui penerapan authorization matrix approval, kemudahan monitoring transaksi secara real-time, serta penyimpanan dan penyediaan data laporan keuangan perusahaan secara elektronik yang dapat diakses kapan dan di mana saja.

Sinergi Jangka Panjang BNI dan Sinar Mas Land

Kerjasama antara BNI dan Sinar Mas Land, dalam hal ini BSD, telah berlangsung selama lebih dari dua dekade. Hal ini menunjukkan komitmen BNI dalam mendukung pertumbuhan ekosistem bisnis nasabah, khususnya di sektor properti.Bagi BNI, kerjasama ini merupakan wujud nyata kontribusi sektor perbankan nasional untuk mendukung pertumbuhan ekosistem bisnis. Dengan adanya pembiayaan supply chain melalui BNIdirect Supply Chain, BNI berharap dapat memberikan nilai tambah bagi para nasabah bisnisnya dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Manfaat Bagi Mitra dan Vendor Sinar Mas Land

Dari sisi Sinar Mas Land, melalui layanan BNI FSCM di BNIdirect Supply Chain, pihaknya berharap dapat memperkuat sinergi dengan para mitra dan bersama-sama membangun ekosistem bisnis yang berorientasi seamless operation. Adanya kemudahan akses pembiayaan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan berdampak positif pada pertumbuhan bisnis mitra dan vendor Sinar Mas Land.Dengan kolaborasi BNI dan BSD, kedua belah pihak berkomitmen untuk memberikan solusi yang lebih efektif dan efisien bagi para mitra dan vendor, sehingga dapat mendukung pertumbuhan bisnis mereka dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
See More