Finances
Finances locales face "purge" ou révolte en 2025
2024-12-01
Dans un contexte sombre, le vice-président de l’Eurométropole Antoine Dubois fixe son objectif. Un court texte complète le « visuel » : « En 2025, l’État ampute Strasbourg de 15 millions d’euros. C’est comme annuler huit ans de financement de l’économie sociale et solidaire. Vous trouvez ça absurde ? Nous aussi ! » C’est un simple exemple parmi d’autres de la campagne de communication lancée par l’EMS et la ville de Strasbourg. Pour faire bonne mesure, la ville de Schiltigheim prépare la tenue d’une journée « ville morte », fermeture des services municipaux à la clé. En revanche, du côté de Mulhouse Alsace agglomération (M2A), on vient de repousser le vote du budget primitif 2025 de trois mois en raison des incertitudes sur la loi de finances 2025. Le président de M2A Fabian Jordan (pourtant macroniste) compte faire voter un « vœu de protestation » lors du conseil d’agglo du 9 décembre prochain.

Le Cercle Vicieux et les Conséquences

Partout en France, les collectivités locales sont divisées entre inquiétude et tentation de la révolte. Le projet de loi de finances 2025, toujours débattu au parlement, ponctionne le « bloc local » de plus de 10 milliards d’euros l’an prochain, ce qui réduit les marges d’autofinancement de nombreuses collectivités et leurs capacités à investir. Antoine Homé, maire PS de Wittenheim et trésorier général de l’Association des maires de France (AMF), dénonce ce « tsunami financier, une véritable purge ! » Il affirme que le Premier ministre Michel Barnier, un homme courtois et d’expérience, a d’ailleurs redit que les maires n’étaient pas responsables de la situation budgétaire, mais que, en réalité, c’est pire que d’habitude. Trois fois et demi pire que le budget 2015 adopté sous François Hollande, qui reste le pire budget infligé aux collectivités depuis la fin de la guerre. Murielle Fabre, maire (LR) de Lampertheim et secrétaire générale de l’AMF, résume la situation en disant « C’est vrai qu’on est resté sur notre faim… », mais elle récuse une éventuelle censure et pense qu’il faut une « voilure » différente, par exemple pour s’attaquer au coût énorme des normes.

Les Effets sur les Services Publics

Lorsque les collectivités locales sont contraintes de tailler dans le vif des coûts de fonctionnement, ils dégrident la qualité des services publics rendus à la population. C’est un problème grave qui touche toutes les régions. Les collectivités ne peuvent plus investir comme avant, ce qui a des répercussions sur la vie quotidienne des citoyens. Par exemple, les fermetures de services municipaux comme à Schiltigheim montrent clairement les conséquences de cette situation. Les élus locaux sont confrontés à un dilemme difficile, car ils doivent trouver des solutions pour maintenir les services publics en dépit des contraintes budgétaires.

La Résistance et les Perspectives

Malgré les difficultés, les collectivités locales ne se résignent pas. Elles tentent de trouver des voies pour lutter contre la situation financière. La campagne de communication lancée par l’EMS et la ville de Strasbourg est un signe de cette résistance. Les élus s’organisent et cherchent des moyens pour défendre les intérêts de leurs collectivités. Bien que la situation soit critique, il y a une certaine espoir que des solutions pourront être trouvées. Les collectivités doivent travailler ensemble pour trouver des moyens de faire face à la situation et de protéger les services publics.
RI Mendapatkan 35 Ribu Kasus Baru HIV-AIDS, Remaja Menjadi Pencetus
2024-12-01
Jakarta, CNBC Indonesia - Di Indonesia, kasus HIV-AIDS saat ini sedang mengalami kenaikan. Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan bahwa penyebaran kasus ini didominasi oleh remaja dan dewasa muda.

Perkembangan Kasus HIV-AIDS di Indonesia: Analisis dan Dampak

Kasus HIV-AIDS di Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus HIV-AIDS di Indonesia tengah mengalami kenaikan. Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan bahwa penyebaran kasus didominasi oleh remaja dan dewasa muda.

Mengutip Detikcom, Minggu (1/12/2024), sekitar 71 persen dari temuan kasus baru HIV-AIDS masih didominasi kelompok pria. Sementara wanita 29 persen kasus. Sepanjang Januari hingga September 2024, tercatat sebanyak 35.415 kasus HIV dan 12.481 kasus AIDS. Catatan periode tersebut nyaris melampaui laporan kasus HIV-AIDS tahun lalu, di angka lebih dari 50 ribu kasus.

Usia Kasus HIV-AIDS di Indonesia

“Kalau kita lihat dari jumlah kasus yang dilaporkan, 19 persen terjadi pada rentang usia 20-24 tahun, yang mana ini adalah dewasa muda, dan 60 persennya usia dewasa 25 hingga 49 tahun,” beber dr Endang Lukitosari, MPH Tim Kerja HIV PIMS Kemenkes RI dalam diskusi daring, dikutip Minggu (1/12/2024).

Lebih lanjut, Endang juga menekankan bahwa HIV juga terjadi pada usia remaja di bawah 20 tahun. “Kita cukup amazed juga 6 persen pada usia remaja,” terang dia.

Populasi Kasus HIV-AIDS di Indonesia

Walhasil, nyaris sebagian besar atau 90 persen kasus HIV terjadi pada usia remaja hingga dewasa muda atau usia produktif. Catatan populasi kunci terbanyak terkait kasus HIV-AIDS masih dilaporkan kelompok lelaki seks lelaki (LSL).

“Ini kalau digabung, hampir sebagian besar 90 persen kurang lebih pada usia-usia remaja dan dewasa muda dan usia produktif. Kelompok populasi kunci, kita melihat paling besar memang pada kelompok LSL, 31 persen, dilanjutkan dengan pasangan Odhiv dan pelanggan pekerja seks (PS),” pungkas dia.

See More
Uniqlo Terhadap Kritik Akibat Pernyataan CEO tentang Xinjiang
2024-12-01
Uniqlo, perusahaan ritel fesyen dari Jepang, kini menghadapi tantangan besar di China. Kepala eksekutifnya, Tadashi Yanai, telah menjadi pusat perhatian setelah mengungkapkan pernyataan yang dianggap kontroversial. Dalam wawancara BBC, Yanai mengatakan bahwa perusahaan tidak mengambil kapas dari wilayah Xinjiang ujung barat. Ini kemudian mengakibatkan reaksi negatif dari pengguna China dan bahkan boikot produk Uniqlo.

Uniqlo di China: Tantangan dan Respon

Perspektif 1: Pernyataan Eksekutif dan Reaksi

Para pengguna China sangat cermat terhadap pernyataan Tadashi Yanai. Mereka menganggap hal tersebut sebagai sebuah tantangan terhadap kebijakan dan etika perusahaan. Beberapa pengguna menganggap bahwa Uniqlo harus lebih cermat dalam mengelola isu-isu seperti ini untuk menghindari dampak negatif pada bisnis mereka. Mereka mengingatkan perusahaan untuk selalu berhati-hati dalam mengungkapkan pendapat dan tidak harus terlalu arogan.Dalam wawancara tersebut, Yanai awalnya menanggapi pertanyaan BBC dengan jawaban "Kami tidak menggunakan." Namun, setelah itu dia menyela diri sendiri dan mengatakan tidak ingin melanjutkan jawabannya karena "terlalu politis." Ini membuat para pengguna lebih cermat terhadap pernyataan tersebut dan menganggapnya sebagai sebuah penolakan untuk memberikan informasi yang jelas.

Perspektif 2: Dampak pada Bisnis

Laporan tentang pernyataan Uniqlo menjadi viral di platform media sosial China Weibo. Ini mengakibatkan beberapa pengguna berhenti membeli produk Uniqlo. Beberapa merek Barat lainnya seperti H&M, Nike, Puma, Burberry, Adidas, dan lainnya juga terjebak dalam kontroversi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa isu pengadaan kapas dari Xinjiang telah menjadi masalah penting bagi perusahaan asing di China.China adalah pasar luar negeri terbesar untuk Fast Retailing dan memiliki banyak toko di daratan utama. China Raya juga merupakan bagian penting dari pendapatan perusahaan. Dengan tantangan seperti ini, Uniqlo harus mencari cara untuk mengatasi masalah ini tanpa memburukkan hubungan dengan konsumen China.

Perspektif 3: Perdebatan Geopolitik

Masalah pengadaan kapas dari Xinjiang telah menjadi ladang ranjau geopolitik bagi perusahaan asing. Beberapa negara seperti AS menganggap China melakukan pelanggaran terhadap penduduk Uighur di wilayah tersebut. Namun, China membantah adanya pelanggaran dan menganggap isu ini sebagai sebuah tantangan kebijakan internasional.Dalam konteks ini, Uniqlo harus berhati-hati dalam mengelola isu ini. Mereka harus mempertimbangkan kebijakan internasional dan etika bisnis同时. Mereka juga harus mencari cara untuk menjelaskan pernyataan mereka dengan jelas dan tidak harus terlalu arogan.
See More