Finances
Dégradation des finances publiques : les "suspects" de la France
2024-12-03
Dans un contexte où le déficit public progresse en France, franceinfo mène une enquête pour identifier les "suspects" responsables. Six acteurs sont mis en cause : Emmanuel Macron, Bruno Le Maire, les collectivités territoriales, les hauts fonctionnaires de Bercy, les ménages et les oppositions. Chacun de ces "suspects" défend sa ligne de défense face aux accusations.

Tagline : "Qui a tué les finances publiques en France?"

Emmanuel Macron, à l'Elysée, avec ses choix politiques et économiques

Les choix politiques et économiques d'Emmanuel Macron sont critiqués pour expliquer le déficit de la France. Eric Heyer, économiste à l'OFCE, considère que le choc fiscal de 2017 est la source du dérapage actuel. La suppression de la taxe d'habitation, le remplacement de l'impôt de solidarité sur la fortune et l'introduction d'un prélèvement forfaitaire unique ont été des erreurs, selon lui. De plus, il est reproché à Macron d'avoir défendu un bouclier tarifaire à "50 milliards d'euros" lors des crises, sans communiquer suffisamment. Les JO de Paris 2024 ont également été critiqués pour le manque de discours sur les finances publiques. L'entourage de Macron défend sa politique économique en mettant en avant des causes extérieures, comme la pandémie de Covid-19 et la guerre en Ukraine.

Après la crise sanitaire et la guerre en Ukraine, la croissance est limitée et les dépenses sont difficiles à contrôler. L'entourage de Macron estime que le PLFR a été reporté en fin d'année pour éviter des prévisions erronées et un PLFR inopérant. Le risque politique était lié à la motion de censure contre Gabriel Attal, pas à la campagne des européennes.

L'ex-ministre de l'Economie Bruno Le Maire, à Bercy, avec les notes du Trésor

Bruno Le Maire, l'ex-ministre de l'Economie, a été entendu par une mission d'information au Sénat. Il a été accusé de communiquer des chiffres de prévisions trop positifs et de ne pas avoir suffisamment informé les commissions des finances du Parlement. En janvier 2024, il a confirmé son "objectif" de un déficit public à 4,4% du PIB, mais une note du Trésor a alerté d'un éventuel trou dans la caisse. Le déficit a ensuite augmenté et Le Maire a annoncé dix milliards d'économies, mais les prévisions ont continué de se dégrader. L'ex-ministre refuse d'être désigné comme le principal coupable et explique que les notes de son administration ne sont pas destinées à la place publique. Il a tenté de rassurer les marchés en annonçant plusieurs mesures, mais il s'est senti parfois seul.

Les prévisions erronées des hauts fonctionnaires de Bercy sont également mises en cause. Ils ont commis des erreurs de calculs en matière de recettes fiscales et de croissance, ce qui a creusé les déficits. Les fonctionnaires de Bercy et le Trésor n'ont pas donné suite aux sollicitations de franceinfo, mais ils ont néanmoins fait remonter des notes sur les risques de dérapage du déficit.

Les collectivités territoriales, partout en France, avec leurs investissements

Les collectivités territoriales sont accusées d'avoir causé une partie du dérapage budgétaire en raison de leur absence de transparence sur l'état de leurs finances. Bruno Le Maire a dénoncé "l'augmentation rapide des dépenses des collectivités territoriales" qui pourrait dégrader les comptes 2024 de 16 milliards d'euros. Les collectivités ont un alibi, car elles ont été élues en 2020 et mettent du temps à lancer leurs projets. Les municipalités ont été affectées par le Covid-19 et les projets ont été retardés. Les collectivités peuvent compter sur les sénateurs pour défendre leurs intérêts.

Les ménages, chez eux, avec leur épargne

La propension des ménages à épargner plutôt que consommer est mise en cause pour expliquer l'important déficit de la France en 2024. Eric Heyer rappelle que les ménages ont épargné environ 15% de leurs revenus en tendance et que la crise du Covid-19 a généré une sur-épargne de "270 milliards d'euros". La succession de crises n'a pas favorisé la confiance des ménages, qui sont prudents en raison des perspectives sur les retraites. Il est difficile de trouver un avocat pour 68 millions de Français.

Les oppositions, à l'Assemblée, avec leurs (non) propositions

Les oppositions sont critiquées de ne pas avoir proposé des pistes plus concrètes pour réduire les dépenses et augmenter les recettes. Elles ont rarement milité pour une baisse de la dépense publique lors des différents projets de loi de finances. Les oppositions ont demandé plus sur le bouclier tarifaire sur l'énergie, mais elles n'ont pas proposé de solutions concrètes. Eric Coquerel, président de la commission des finances à l'Assemblée, affirme que les oppositions ne gouvernent pas et ne peuvent pas être tenues responsables du dérapage.

2025 Nanti, Cara Atur Keuangan Awal Tahun Ini
2024-12-03
Jakarta, CNBC Indonesia – Tahun 2024 telah hampir berakhir dan segera akan memasuki tahun 2025. Dalam kondisi ini, menyusun resolusi menjadi hal penting untuk mencapai tujuan di masa depan. Salah satu resolusi yang sangat penting adalah resolusi finansial. Awal tahun merupakan saat yang tepat untuk merencanakan dan mengimplementasikan resolusi finansial tersebut, karena ini merupakan langkah penting untuk memastikan keberhasilan dan mencapai tujuan finansial selama setahun ke depan.

Mengatur Keuangan dengan Bijak di Tahun Baru

Menyiapkan Rencana Budget

Kebutuhan seseorang sering berubah seiring berjalannya waktu. Selain itu, nilai kebutuhan juga cenderung berfluktuasi setiap tahun, sehingga perlu dilakukan penyesuaian. Oleh karena itu, penting untuk menyiapkan rencana budget baru di tahun baru. Setelah menerima gaji, buatlah catatan detail tentang pendapatan dan pengeluaran, seperti untuk memenuhi kebutuhan primer (prioritas utama), sekunder, dan tersier (yang dapat dikorbankan).Dalam menyusun budget baru, langkah pertama adalah mengidentifikasi pengeluaran utama. Misalnya, belanja bulanan untuk kebutuhan dapur, pembayaran listrik atau air, sewa rumah, cicilan, dan tagihan bulanan. Kemudian, alokasikan dana untuk pengeluaran lain seperti transportasi untuk bekerja dan hiburan.

Persiapkan Dana Darurat

Dalam berbagai situasi, seperti saat terjadi ketidakpastian ekonomi, resesi global, atau terjadi kebutuhan mendadak, dana darurat dan tabungan dapat menjadi bantu tangan finansial. Memiliki dana darurat dalam jumlah yang cukup menjadi hal penting. Ketika ada kebutuhan mendesak, kita tidak perlu mengambil uang yang telah diatur untuk kebutuhan lain.Besarnya dana darurat yang ideal harus diukur berdasarkan pengeluaran rutin bulanan, terutama pengeluaran untuk hal-hal wajib dan pokok. Pengeluaran wajib bisa meliputi uang untuk sekolah anak, cicilan utang, atau pajak. Sedangkan yang pokok adalah sandang, pangan, dan papan. Setelah mengetahui pengeluaran rutin, kalikan dengan enam bulan bagi karyawan atau 12 bulan bagi individu dengan penghasilan tidak tetap.

Memiliki Tujuan Finansial

Menetapkan tujuan finansial dapat memberikan arah dan motivasi bagi seseorang. Tujuan ini bisa beragam, mulai dari jangka pendek seperti menabung untuk liburan, hingga jangka panjang seperti persiapan dana pensiun atau membeli rumah.Tujuan finansial yang jelas akan memberi motivasi lebih untuk mengatur keuangan dengan baik. Salah satu cara untuk mencapai tujuan finansial adalah dengan berinvestasi.

Melakukan Investasi

Investasi merupakan salah satu cara untuk mendapatkan passive income. Investasi bukan hanya tentang menjadi kaya cepat, tetapi tentang membangun kekayaan secara bertahap. Ada banyak instrumen investasi yang tersedia, memberikan pilihan lebih banyak bagi para investor. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua instrumen investasi cocok untuk semua investor.Dalam berinvestasi, terdapat berbagai profil risiko investor. Profil risiko konservatif adalah investor dengan preferensi investasi keamanan modal dan stabilitas penghasilan dibandingkan dengan potensi pengembalian yang lebih tinggi. Profil moderat adalah investor dengan preferensi pertumbuhan modal untuk jangka waktu menengah sampai panjang. Profil risiko agresif memiliki preferensi investasi dan siap mengambil risiko tinggi untuk mendapatkan potensi pengembalian yang lebih besar.Investasi emas adalah salah satu investasi yang paling umum karena memiliki risiko rendah. Emas bisa menjadi pilihan bagi mereka yang tertarik dengan jenis investasi fisik. Selain itu, sekarang juga ada investasi emas digital yang dapat dibeli dengan modal minim.Emas memiliki nilai yang cenderung stabil dan terus mengalami peningkatan setiap tahun. Selain itu, Reksa Dana juga merupakan instrumen investasi yang populer. Reksa Dana adalah kumpulan dana dari beberapa investor yang kemudian diinvestasikan di pasar modal. Reksa Dana terbagi menjadi lima jenis, yaitu Reksa Dana pasar uang, Reksa Dana pendapatan tetap, Reksa Dana saham, Reksa Dana campuran, dan Reksa Dana index.Investasi deposito juga memiliki risiko rendah, sehingga sering menjadi pilihan bagi investor pemula. Jika dibandingkan dengan tabungan, investasi deposito memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi dan adanya waktu jatuh tempo.Saat ini, investasi dapat dilakukan dengan mudah melalui layanan digital banking, seperti aplikasi mobile banking M2U ID App. Aplikasi ini tidak hanya menyediakan layanan perbankan digital yang terintegrasi, tetapi juga menawarkan produk investasi yang lengkap, seperti Tabungan Emas Pegadaian, Reksa Dana, Surat Berharga Negara (SBN) Pasar Perdana dan Pasar Sekunder, serta Deposito dengan imbal hasil yang kompetitif, yang dapat disesuaikan dengan tujuan keuangan.M2U ID App memudahkan kita dalam melakukan transaksi sehari-hari hingga kebutuhan investasi. Selain itu, aplikasi ini juga menawarkan berbagai penawaran, sehingga kegiatan berinvestasi menjadi lebih menyenangkan.Pertama, kita bisa mendapatkan ekstra saldo emas hingga Rp 450 ribu dari buka Tabungan Emas Pegadaian via M2U ID App dengan periode program hingga 31-12-2024. Selanjutnya, investasi Reksa Dana menjadi lebih mudah dan praktis dimulai dari Rp 100 ribu. Para investor yang belum pernah berinvestasi Reksa Dana bisa menikmati cashback Rp 50 ribu dengan berinvestasi Reksa Dana pertama di M2U ID App minimal Rp 1 juta, yang berlaku hingga 28-02-2025. Selain itu, ada cashback hingga Rp 500 ribu dengan membeli produk Reksa Dana melalui M2U ID App dengan periode program hingga 28-02-2025.Dengan berbagai tips di atas, kita dapat menyambut tahun baru dengan manajemen finansial yang lebih sehat. Tidak hanya itu, kita juga dapat berinvestasi dengan mudah untuk tujuan finansial di masa mendatang.
See More
Harga Emas Antam: Tetap Melaju Meski Gaya Dunia Emas Ambruk
2024-12-03
Pada Selasa (3/12/2024), harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung mencapai harga Rp1.514.000 per gram dengan kenaikan sebesar Rp5.000 per gram. Sementara harga buybacknya berada di posisi Rp1.362.000 per gram dengan kenaikan Rp6.000.

Perubahan Harga Emas PT Aneka Tambang Tbk: Dampak dan Analisis

Harga Emas Produksi PT Aneka Tambang Tbk

Pada Selasa (3/12/2024), harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung mencapai harga Rp1.514.000 per gram. Ini merupakan kenaikan sebesar Rp5.000 per gram dari harga sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan adanya perkembangan positif dalam harga emas produksi perusahaan tersebut. Perubahan harga ini dapat memiliki dampak signifikan bagi perusahaan dan investor.

Pada saat itu, harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) berada di posisi Rp1.362.000 per gram dengan kenaikan Rp6.000. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar emas memiliki tingkat aktivitas yang cukup tinggi, dengan adanya perubahan harga baik pada harga produksi maupun harga buyback.

Harga Emas Antam dalam Situasi Pelemahan Dunia Emas

Harga emas Antam mengalami perubahan yang menarik dalam tengah pelemahan emas dunia. Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan Senin (2/12/2024), harga emas dunia ditutup di US$2.638,93 per troy ons dengan penurunan 0,55% dari posisi sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan adanya tekanan pada harga emas dunia, yang dapat mempengaruhi harga emas Antam.

Dolar yang lebih kuat, sebagian didorong oleh komentar Presiden Terpilih AS Donald Trump bahwa negara-negara BRICS sebaiknya tidak mencoba menggantikan dolar, memberikan tekanan pada harga emas. Komentar ini memicu kekhawatiran bahwa suku bunga AS akan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama. Kekhawatiran semacam itu sebelumnya telah menyebabkan penurunan 3% pada emas tanpa hasil imbalan selama bulan November, penurunan bulanan tertajam sejak September 2023.

Peran Geopolitik dalam Perubahan Harga Emas

Peter Grant, Wakil Presiden sekaligus Ahli Strategi Logam Senior di Zaner Metals, mencatat bahwa emas berhasil memangkas kerugiannya dengan dukungan dari ketidakpastian geopolitik yang terus berlanjut. Geopolitik memiliki peran penting dalam mengarahkan perubahan harga emas. Kondisi geopolitik yang tidak stabil dapat menyebabkan perubahan harga emas, seperti yang terjadi saat ini.

Grant memperkirakan pasar emas akan tetap bergejolak dan cenderung bergerak mendatar hingga akhir tahun. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar emas masih berada dalam fase yang tidak stabil, dengan adanya perubahan harga yang tidak terduga. Investor perlu memperhatikan kondisi geopolitik dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi harga emas.

See More