Pasar
Dinamika Industri Keuangan Indonesia: Kontras Antara Pembiayaan Modal Ventura dan Pinjaman Online
2024-11-01
Industri keuangan Indonesia sedang mengalami dinamika yang menarik, dengan tren yang kontras antara pembiayaan modal ventura untuk startup dan pinjaman online (pinjol) atau peer-to-peer lending (P2P). Sementara pembiayaan modal ventura mengalami kontraksi, pinjol justru mencatatkan pertumbuhan signifikan. Agusman, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memberikan gambaran terkini mengenai kondisi kedua sektor pembiayaan tersebut.

Menyoroti Tren Pembiayaan Startup dan Pinjaman Online di Indonesia

Kontraksi Pembiayaan Modal Ventura

Berdasarkan data OJK, pembiayaan modal ventura, yang merupakan salah satu bentuk pembiayaan utama bagi perusahaan rintisan (startup), mengalami penurunan sebesar 8,10% secara tahunan (yoy) hingga akhir September 2024, menjadi Rp 16,25 triliun. Nilai kontraksi ini melambat dibandingkan periode Agustus yang mencapai 9,03%. Hal ini mengindikasikan adanya perlambatan dalam aktivitas pembiayaan modal ventura untuk startup di Indonesia.Perlambatan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi yang kurang kondusif, perubahan preferensi investor, atau bahkan ketatnya regulasi yang membatasi aktivitas pembiayaan modal ventura. Namun, meskipun mengalami kontraksi, sektor ini masih menjadi salah satu sumber pembiayaan penting bagi ekosistem startup di Indonesia.

Pertumbuhan Signifikan Pinjaman Online

Di sisi lain, pembiayaan pinjol atau P2P lending terus mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Hingga akhir Agustus 2024, nilai outstanding pinjol tumbuh 33,73% (yoy) menjadi Rp 74,48 triliun. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa pinjol semakin menjadi pilihan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pendanaan mereka.Pertumbuhan pinjol yang pesat dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kemudahan akses, kecepatan proses, dan fleksibilitas yang ditawarkan oleh platform pinjol. Selain itu, pinjol juga menjadi alternatif bagi mereka yang tidak memiliki akses ke layanan keuangan tradisional, seperti perbankan.

Tren Kredit Macet: Pembiayaan Modal Ventura vs Pinjaman Online

Meskipun mengalami pertumbuhan yang berbeda, kedua sektor pembiayaan ini juga memiliki tren yang berbeda dalam hal kredit macet. Pada pembiayaan modal ventura, rasio pembiayaan macet (NPF) gross tercatat sebesar 2,62% pada September 2024, turun dari 2,66% di bulan Agustus.Di sisi lain, tingkat kredit macet pinjol (TWP90) tercatat stabil di 2,38% per September 2024, sama dengan bulan Agustus sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pinjol mampu menjaga kualitas portofolio pembiayaannya dengan baik.

Kinerja Industri Pembiayaan Multifinance

Selain tren pembiayaan modal ventura dan pinjol, Agusman juga menyoroti kinerja industri pembiayaan multifinance secara keseluruhan. Piutang pembiayaan multifinance naik 9,35% secara tahunan (yoy) pada September 2024 menjadi Rp 501,78 triliun. Meskipun masih tumbuh, namun piutang pembiayaan tercatat melambat dari bulan Agustus lalu yang tercatat naik 10,18% yoy.Sementara itu, rasio pembiayaan macet (NPF) gross multifinance tercatat sebesar 2,62% pada September 2024, turun dari 2,66% di bulan Agustus. NPF net juga tercatat stabil di 0,81% pada September 2024. Gearing ratio industri pembiayaan multifinance juga turun menjadi 2,33 kali, jauh di bawah batas maksimum 10 kali.Tren-tren ini menunjukkan bahwa industri pembiayaan multifinance secara keseluruhan masih mampu mempertahankan kinerja yang baik, meskipun terdapat perlambatan pertumbuhan piutang pembiayaan.Dinamika yang terjadi di industri keuangan Indonesia, khususnya pada sektor pembiayaan modal ventura dan pinjol, memberikan gambaran yang menarik tentang arah perkembangan ekosistem startup dan kebutuhan pendanaan masyarakat. Pemantauan dan analisis yang cermat oleh OJK akan membantu mengidentifikasi peluang dan tantangan yang ada, sehingga dapat mendukung pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan di industri ini.
Transformasi Bisnis PT Artha Mahiya Investama Tbk: Menjawab Potensi Besar di Industri Hiburan dan Gaya Hidup
2024-11-01
PT Artha Mahiya Investama Tbk (AIMS), sebuah perusahaan yang sebelumnya bergerak di sektor pertambangan dan perdagangan, kini mengumumkan rencana transformasi bisnisnya. AIMS akan beralih fokus ke industri sub-sektor entertainment dan lifestyle, menjadikannya sebuah holding company dengan beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang Sport, Food and Beverages, Media, dan Properti.

Menyambut Potensi Besar di Industri Hiburan dan Gaya Hidup

Industri Hiburan dan Media: Peluang Pertumbuhan yang Menjanjikan

Industri hiburan dan media (E&M) diproyeksikan memiliki potensi pertumbuhan yang sangat menarik, terutama setelah dampak pandemi mereda. Berdasarkan laporan Global Entertainment and Media Outlook 2023-2027 yang diterbitkan oleh PwC, industri ini diperkirakan akan tumbuh hingga mencapai US$2,8 triliun pada tahun 2027. Bahkan, industri ini mampu bertahan di tengah penurunan pendapatan selama periode tersebut.Lebih lanjut, laporan tersebut mengungkapkan bahwa pada tahun 2027, pangsa pendapatan E&M digital akan mencapai hampir tiga perempat (70,8%) dari total pendapatan industri. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dari 55,2% pada tahun 2018.

Sektor Food and Beverages: Pertumbuhan yang Menjanjikan

Selain industri hiburan dan media, AIMS juga melihat potensi besar di sektor Food and Beverages (F&B). Berdasarkan data Statista, pendapatan sektor F&B diproyeksikan akan mengalami peningkatan sebesar 6,02% compounded annual growth rate (CAGR) pada periode 2024-2028, dengan prediksi pendapatan yang diraih pada 2024 mencapai US$250,20 miliar.

Pasar Olahraga: Peluang yang Menarik

Tidak hanya F&B, AIMS juga menyasar pasar olahraga sebagai salah satu fokus bisnisnya. Menurut proyeksi, pada tahun 2024, pasar olahraga diperkirakan dapat mencetak pendapatan hingga US$154,70 juta.

Transformasi Bisnis AIMS: Aksi Korporasi Rights Issue

Untuk menggarap potensi-potensi tersebut, AIMS berencana melakukan aksi korporasi Rights Issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Dana yang diperoleh dari HMETD akan digunakan untuk melakukan akuisisi beberapa perusahaan di bidang Entertainment, Lifestyle, Food and Beverages, serta Media.Saat ini, AIMS masih dalam tahap pematangan terkait struktur HMETD beserta harga pelaksanaan yang akan ditetapkan. Perseroan berencana untuk melaksanakan aksi korporasi HMETD tersebut pada semester I tahun 2025.

Visi AIMS: Mengembangkan Perusahaan Potensial di Bawah Pengelolaan Ahli

Melalui transformasi bisnisnya, AIMS bertujuan untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan skala menengah yang berpotensi tumbuh secara signifikan. Dengan dukungan tenaga ahli yang berpengalaman di masing-masing bidang, AIMS berharap dapat menjadikan perusahaan-perusahaan tersebut sebagai bagian dari portofolio bisnisnya.Sebagai informasi, AIMS sebelumnya telah melakukan beberapa transformasi bisnis. Awalnya, AIMS bergerak dalam pendistribusian berbagai produk farmasi dan perdagangan umum. Kemudian, sejak tahun 2005, AIMS beralih ke perdagangan bahan bakar padat, cair, gas, dan batubara. Kini, AIMS siap untuk memasuki era baru dengan fokus pada industri hiburan dan gaya hidup.
See More
Meraih Kesuksesan Bisnis Waralaba Minimarket: Panduan Komprehensif untuk Mitra Alfamart
2024-11-01
Bisnis waralaba minimarket seperti Alfamart telah menjadi salah satu pilihan menarik bagi mereka yang ingin memulai usaha sendiri. Dengan jaringan yang luas dan produk-produk kebutuhan sehari-hari yang lengkap, Alfamart menawarkan peluang bisnis yang menjanjikan. Namun, sebelum memutuskan untuk bergabung, ada beberapa hal penting yang perlu diketahui, mulai dari modal yang dibutuhkan hingga persyaratan yang harus dipenuhi.

Investasi Terjangkau, Peluang Bisnis Menjanjikan

Ragam Skema Kemitraan Alfamart

Alfamart menawarkan tiga skema kemitraan yang dapat dipilih oleh calon mitra, yaitu Franchise Gerai Baru, Franchise Gerai Baru - Konversi, dan Franchise Gerai Take Over. Masing-masing skema memiliki persyaratan dan modal investasi yang berbeda-beda.Untuk Franchise Gerai Baru, modal yang dibutuhkan berkisar antara Rp 300 juta hingga Rp 500 juta, tergantung pada tipe gerai yang dipilih. Modal tersebut sudah mencakup biaya franchise, instalasi listrik, peralatan gerai, sistem informasi ritel, serta perizinan.Bagi pemilik toko minimarket lokal atau kelontong yang ingin mengembangkan usahanya, Alfamart menawarkan skema Franchise Gerai Baru - Konversi. Dalam skema ini, Alfamart memberikan kemudahan berupa pengakuan barang dagangan dan rak milik toko sebagai bagian dari investasi.Sementara itu, bagi mereka yang ingin membeli gerai Alfamart yang sudah beroperasi, tersedia skema Franchise Gerai Take Over. Modal yang dibutuhkan untuk skema ini bervariasi, mulai dari Rp 800 juta, yang sudah mencakup franchise fee, sewa lokasi, peralatan gerai, serta goodwill.

Biaya Royalti yang Progresif

Selain modal investasi awal, mitra Alfamart juga dikenakan biaya royalti yang dihitung secara progresif berdasarkan penjualan bersih gerai. Semakin tinggi penjualan, semakin besar pula biaya royalti yang harus dibayarkan.Untuk penjualan bersih hingga Rp 150 juta, tidak dikenakan biaya royalti. Namun, untuk penjualan di atas Rp 150 juta, biaya royalti akan dikenakan mulai dari 1% hingga 4%, tergantung pada besaran penjualan.

Syarat dan Ketentuan Menjadi Mitra Alfamart

Bagi mereka yang tertarik untuk bergabung menjadi mitra Alfamart, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain:- Memiliki minat di industri minimarket- Berstatus Warga Negara Indonesia dengan Badan Usaha (CV, PT, Koperasi, atau Yayasan)- Memiliki lokasi usaha dengan luas area penjualan minimal 100 m2 (tidak termasuk gudang dan ruang administrasi)- Memenuhi persyaratan perizinan yang berlaku di daerah setempat- Bersedia mengikuti sistem dan prosedur yang berlaku di Alfamart

Peluang Bisnis yang Menjanjikan

Dengan modal yang terjangkau, jaringan yang luas, serta dukungan sistem dan prosedur yang telah teruji, menjadi mitra Alfamart dapat menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin memulai atau mengembangkan usaha di bidang minimarket. Selain itu, waktu balik modal yang relatif cepat, yaitu sekitar 3,5 tahun, juga menjadi daya tarik tersendiri.Bagi mereka yang memiliki minat di industri minimarket dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan, bergabung menjadi mitra Alfamart dapat menjadi langkah awal untuk memulai atau mengembangkan bisnis yang menjanjikan.
See More