Gaya Hidup
BPOM Mem公布 55 Produk Kosmetik Mengandung Merkuri dan Bahan Berbahaya
2024-12-03
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) baru-baru ini mengumumkan hasil penelitian mereka tentang produk kosmetik yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan. Sampling dan pengujian dilakukan selama periode November 2023 hingga Oktober 2024, dan hasilnya mengungkapkan bahwa sebanyak 55 produk kosmetik tersebut mengandung bahan dilarang dan/atau bahan berbahaya.

Importan Penelitian ini bagi Kesehatan Konsumen

Kepala BPOM, Taruna Ikrar, mengumumkan bahwa temuan ini sangat penting bagi kesehatan konsumen. Bahan seperti merkuri, asam retinoat, hidrokinon, pewarna merah K3, K10, acidorange 7, dan timbal yang terdapat dalam produk kosmetik tersebut dapat menyebabkan berbagai risiko kesehatan.Para pengguna harus menjadi lebih cermat dalam memilih produk kosmetik mereka. Menggunakan produk kosmetik yang mengandung bahan berbahaya dapat mengakibatkan perubahan warna kulit, alergi, iritasi kulit, sakit kepala, diare, muntah-muntah, dan kerusakan ginjal.

Jenis Produk Kosmetik yang Mengandung Bahan Berbahaya

Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa produk kosmetik hasil sampling dan pengujian tersebut terdiri dari berbagai jenis, seperti produk-produk yang dibuat berdasarkan kontrak produksi, produk yang diproduksi dan diedarkan oleh industri kosmetik, dan produk impor. Beberapa contoh produk kosmetik yang mengandung bahan berbahaya antara lain:- AEF Beauty by Anita Putri Tama Day Series dan Night Series, serta Face Toner.- Amiglow Night Series.- Booster Up Dazzling Lumina Night Cream.- Dan banyak produk lainnya seperti Byout Skincare Cream Glowing, Dinda Skin Care All Day and Night Series, dan seterusnya.

Penggunaan dan Risiko Produk Kosmetik Berbahaya

Penggunaan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya tidak hanya berpotensi mengakibatkan masalah kulit langsung, tetapi juga dapat mengganggu fungsi organ dan sistem tubuh. Misalnya, merkuri dapat menyebabkan perubahan warna kulit dan kerusakan ginjal.Pewarna merah K3, K10, dan acid orange 7 yang bersifat karsinogenik dapat meningkatkan risiko kanker dan mengganggu fungsi hati. Timbal juga dapat merusak fungsi organ dan sistem tubuh.

Langkah-langkah BPOM terhadap Produk Kosmetik Berbahaya

BPOM telah mengambil langkah-langkah tegas terhadap produk kosmetik yang terbukti mengandung bahan berbahaya. Mereka telah mencabut izin edar produk tersebut dan melakukan penghentian sementara kegiatan, termasuk penghentian kegiatan produksi, peredaran, dan importasi.Ikrar, Kepala BPOM, juga mengimbau para pelaku usaha untuk menjalankan bisnisnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Para pelaku usaha yang memproduksi, mengimpor, dan mengedarkan kosmetik mengandung bahan berbahaya harus segera melakukan penarikan produk dari peredaran dan dimusnahkan.

Daftar Produk Kosmetik yang Diungkap oleh BPOM RI

Berikut adalah daftar kosmetik yang diungkap oleh BPOM RI mengandung bahan berbahaya:1. AEF Beauty by Anita Putri Tama Day Series2. AEF Beauty by Anita Putri Tama Night Series3. AEF Beauty by Anita Putri Tama Face Toner4. Amiglow Night Series5. Booster Up Dazzling Lumina Night Cream6. Byout Skincare Cream Glowing7. Byout Skincare Cream Glowing 28. Dinda Skin Care All Day and Night Series9. Dinda Skin Care Bibit Lotion Thai10. EBY Whitening Booster11. F3 Glowing Cream Malam12. F3 Glowing Cream Siang13. Four Beauty All In One Day & Night Series14. HK Beauty Glow Body Lotion15. Lea Gloria Day by Day Face Mask Mud Exclusive16. Mamzi Skincare by Mama Zio Cream Booster17. Maxie Glowing Night Cream18. Maxie Brightening Series Sunscreen Cream19. MK Glow Serum Crystal Ultimate20. NBS Noni Beauty Skin Extra Glow Night Cream21. NEW WSP Brightening Night Cream22. NRL Cosmetic Premium Day Cream23. NRLCosmetic Premium NightCream24. Ratu Glow Night Cream Whitening25. Ratu Glow Glowing Night Cream Acne26. Ratu Glow Acne Night Cream Plus27. Ratu Glow Whitening Night Cream28. RK Glow Beauty Lotion Booster29. R&D Glow Fresh Toner30. R&D Glow Night Cream31. R&D Glow Day Cream32. SBC Night Cream Glowing Shining33. SCI Beauty Night Cream Pelicin34. SYB Body Scrub35. Whitening Night Cream (dalam paket NezzMG Cosmetics)36. DR Pure Moisten Skin Cream Night Cream37. ELCY Beauty Ultimate Night Cream38. Glowingin Whitening Night Cream39. Mira Hayati Cosmetic Toner40. Starlite Night Cream Brightening41. Umi Beauty Care Brightening Cream42. Casandra Eye Brow Pencil (Brown)43. La Mei La Eye Shadow 0144. La Mei La Eye Shadow 0345. Mila Color Fresh Lemon 10 Colors46. Pinkflash Pro Touch Eyeshadow Palette PFE15 – #0247. Pinkflash L01 Lasting Matte Lipcream – R0448. Pinkflash Multi Face Pallet PF-M02 – #0149. Sherby’s Lip Gloss 0450. Sherby’s Lip Gloss 0551. Sherby’s Makeup Kit A-size Colors Wi metal Button52. Sherby’s 9 Colors Eyeshadow and Blush On Set 0253. Sherby’s 2-Side Colors Blush On 0354. Sherby’s Make Up Kit Dramaqueen55. Sherby’s Make Up Kit Brilliant(hsy/hsy)Saksikan video di bawah ini:Video: BPOM Buka Suara Soal Kosmetik OverclaimNext ArticleVideo: BPOM Buka Suara Soal Kosmetik Overclaim
Studi Menunjukkan Faktor Flu Kehamilan dan Risiko Autisme
2024-12-03
Jakarta, CNBC Indonesia – Ibu hamil memiliki kondisi yang khusus, yaitu rentan mengalami perubahan emosi dan mudah sakit. Salah satu kondisi yang sering dialami oleh mereka adalah flu dan hidung tersumbat. Namun, sebuah studi baru mengungkapkan bahwa ibu hamil yang sakit flu dapat meningkatkan risiko bayi terlahir dengan autisme. Bagaimana bisa demikian? Melansir Euro News, autisme adalah kondisi yang terkait dengan perkembangan otak anak. Autism spectrum disorder (ASD) akan mengganggu cara anak berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi. Salah satu faktor penyebab anak mengalami autisme adalah infeksi selama kehamilan, seperti influenza. Meskipun hubungan ini belum pasti bersifat kausal, penelitian menunjukkan bahwa infeksi seperti itu bisa menjadi salah satu faktor.

Apakah Flu selama Kehamilan Menyebabkan Autisme?

Dr. Ian Lipkin, direktur Pusat Infeksi dan Imunitas Universitas Columbia, mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami sakit demam, titer antibodi tinggi, dan influenza memiliki risiko lebih tinggi untuk memiliki anak dengan diagnosis ASD. Lipkin adalah penulis senior sebuah penelitian yang mempelajari hubungan antara terkena flu selama kehamilan dan risiko autisme pada anak-anak. Penelitian ini berfokus pada kasus flu yang dikonfirmasi di laboratorium, bukan hanya berdasarkan tanggapan survei atau catatan medis. Studi tersebut menemukan bukti peningkatan risiko ASD ketika influenza di laboratorium disertai dengan gejala parah. “Tak satu pun dari temuan ini yang mengejutkan. Kita memberi tahu wanita untuk tidak minum alkohol, tidak mengonsumsi obat-obatan tertentu, dan tidak merokok selama kehamilan, jadi mengapa harus terkejut jika faktor lingkungan lain berperan?” katanya. Penulis mengatakan bahwa infeksi berkontribusi pada peningkatan risiko autisme, bukan karena virus itu sendiri, tetapi karena respons sistem kekebalan ibu hamil dan peradangan.

Bagaimana Infeksi Virus selama Kehamilan Menyebabkan Autisme?

Para peneliti telah mempelajari model hewan untuk memahami apa yang terjadi pada janin ketika ibu hamil terkena infeksi yang menyebabkan autisme. Dr. Irene Sanchez Martin, peneliti pascadoktoral di Laboratorium Cold Spring Harbor di AS, menemukan bahwa aktivasi kekebalan ibu (MIA) selama kehamilan terkait dengan hasil perilaku yang mirip dengan autisme pada manusia. Penelitiannya pada model tikus menemukan bahwa setelah sistem kekebalan tubuh ibu diaktifkan setelah simulasi infeksi, terdapat tanda-tanda awal defisit perkembangan pada embrio bahkan dalam waktu 24 jam setelah paparan. Defisit perkembangan lebih banyak terjadi pada embrio jantan daripada betina. Meskipun hasil ini mungkin tidak sepenuhnya berlaku pada manusia karena penggunaan model tikus, Sanchez Martin menambahkan bahwa hasil ini dapat membantu menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan autisme. Lipkin juga menambahkan bahwa peningkatan kadar sitokin yang terkait dengan peradangan umum terjadi pada wanita yang memiliki anak dengan autisme.

Implikasi dan Kesimpulan

Dari penelitian tersebut, kita dapat melihat bahwa infeksi selama kehamilan memiliki potensi untuk mempengaruhi perkembangan anak. Meskipun hubungan antara flu dan autisme belum pasti, kita harus tetap berhati-hati dan memastikan kesehatan ibu hamil. Ibu hamil harus menjaga kesehatan tubuh mereka dengan baik, mengikuti peraturan kesehatan, dan segera menghubungi dokter jika mengalami gejala seperti flu. Dengan demikian, kita dapat membantu mengurangi risiko bagi bayi.
See More
Batas Konsumsi Gula dan Garam Harian Secara Aman Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
2024-12-03
Di Jakarta, CNBC Indonesia diketahui bahwa makanan yang umumnya diminum oleh orang Indonesia hampir seluruhnya mengandung gula, garam, dan lemak. Namun, jika dikonsumsi secara berlebih, akan menimbulkan risiko bagi kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mengatur asupan gula dan garam secara hati-hati.

Mengatur Asupan Gula dan Garam: Langkah Penting untuk Kesehatan

Gula dalam Makanan

Makanan yang kita konsumsi setiap hari sering kali mengandung gula. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan rekomendasi bahwa asupan gula harian seharusnya kurang dari 10 persen dari total asupan harian kita. Namun, untuk menjaga kesehatan, asupan gula harian yang lebih baik adalah di bawah 5 persen atau sekitar 25 gram (6 sendok teh) per hari. Jika kita bisa mengikuti rekomendasi ini, akan memberikan banyak manfaat bagi kesehatan kita. Misalnya, dapat mencegah berbagai penyakit seperti diabetes, obesitas, dan penyakit kardiovaskular.Gula yang terlalu banyak dalam makanan dapat menyebabkan berbagai perubahan dalam tubuh kita. Misalnya, dapat meningkatkan gula darah dan trigliserida, yang akan meningkatkan risiko penyakit jantung. Selain itu, gula juga dapat memicu resiko obesitas, karena akan mengubah metabolisme tubuh kita dan membuat kita lebih mudah mengumpulkan lemak.

Garam dalam Makanan

Konsumsi garam yang terlalu banyak juga dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan. Menurut WHO, konsumsi garam rata-rata orang dewasa mencapai 10,78 gram tiap hari, yang lebih dari dua kali lipat dari rekomendasi para ahli. Konsumsi garam tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah seperti resiko meningkatkan tekanan darah, obesitas, penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal, hingga osteoporosis.Untuk menjaga kesehatan, WHO memberikan rekomendasi bahwa asupan natrium harian seharusnya kurang dari 2000 mg atau setara di bawah 5 gram setiap hari. Untuk anak-anak pada usia 2-15 tahun, asupan garam harian yang dianjurkan lebih rendah dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan energi mereka. Untuk anak-anak berusia di bawah 24 bulan, disarankan untuk memilih garam dengan yodium untuk membantu perkembangan otak mereka.Dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu berhati-hati dalam memilih makanan. Kita harus memilih makanan yang rendah dalam gula dan garam, seperti sayuran, buah-buahan, dan protein tinggi. Dengan memilih makanan sehat, kita dapat menjaga kesehatan tubuh kita dan mencegah berbagai penyakit.
See More