Senin, 27 Januari 2025, dunia musik Indonesia kehilangan salah satu tokoh pentingnya. Emilia Contessa, penyanyi legendaris yang populer pada era 1970-an, telah meninggalkan dunia ini. Berita duka tersebut dikonfirmasi oleh manajernya, Risna Ories. Meski penyebab kematian belum diungkapkan, perjalanan hidup dan kontribusi Emilia dalam industri hiburan tetap menjadi bagian penting dari sejarah musik Tanah Air.
Emilia Contessa, lahir dengan nama Nur Indah Citra Sukma Hati pada 27 September 1957, memulai karier musiknya dari Surabaya. Bakat bernyanyinya mulai terasah sejak usia dini. Perjalanan musiknya membawanya meraih sukses besar, bahkan sampai mendapat pengakuan internasional. Majalah New York Times pernah menobatkannya sebagai salah satu artis paling populer di dunia. Meskipun memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan vokal di Amerika, Emilia memilih untuk tetap berkarir di tanah air karena keterikatannya pada kontrak dengan sebuah kafe.
Karier Emilia tidak hanya terbatas pada dunia musik. Dia juga mencoba peruntungan di dunia akting dan berhasil membintangi beberapa film populer seperti Benyamin Raja Lenong, Memble Tapi Kece, dan Calon Sarjana. Prestasi-prestasinya mengukir namanya dalam sejarah industri hiburan Indonesia.
Berbagai lagu hits Emilia Contessa, termasuk Angin November, Flamboyan, Biarlah Sendiri, Bunga Mawar, Melati, Rindu, Bunga Anggrek, Penasaran, Kehancuran, Layu Sebelum Berkembang, Angin Malam, dan Mungkinkah, menjadi bukti talenta luar biasanya. Karyanya telah memberikan warna tersendiri dalam sejarah musik Indonesia.
Berita kepergian Emilia Contessa mengejutkan banyak pihak. Meski sudah tidak lagi berada di puncak popularitasnya, jejak langkahnya dalam industri hiburan akan selalu diingat. Kontribusinya tidak hanya membawa nama Indonesia ke kancah internasional, tetapi juga mempengaruhi generasi penerus di dunia musik dan hiburan.
Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk Indonesia. Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia, sekitar sepertiga dari semua kematian global disebabkan oleh kondisi ini. Beberapa faktor risiko utama meliputi merokok, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol yang tinggi, diabetes, serta depresi.
Makanan tertentu dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Ahli kardiovaskular Elizabeth Klodas menyarankan untuk menghindari beberapa jenis makanan yang berpotensi memicu peningkatan kolesterol. Pertama, daging merah dalam bentuk apapun harus dikurangi. Alternatif protein tanpa lemak seperti daging unggas, ikan, dan kacang-kacangan lebih direkomendasikan. Selain itu, gorengan juga perlu dihindari karena mengandung kalori dan lemak trans yang berlebihan. Pilihan sehat lainnya adalah makanan panggang dengan metode pengolahan yang lebih rendah lemak, seperti menggunakan alat pemanggang udara.
Penting bagi kita untuk menjaga pola makan yang sehat sebagai upaya pencegahan penyakit jantung. Mengonsumsi makanan bergizi dan menghindari makanan yang berbahaya tidak hanya membantu menjaga kesehatan jantung tetapi juga mendukung gaya hidup yang lebih seimbang dan bugar. Dengan kesadaran akan pentingnya nutrisi, kita dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk memelihara kesehatan diri sendiri dan orang-orang terdekat.