Pasar
Asing Net Sell, Tetapi Beberapa Saham Dikoleksi
2024-12-06
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami perubahan setelah berhasil ditutup terpression selama dua hari beruntun. Pada akhir perdagangan Kamis (5/12/2024), indeks ditutup turun 0,18% dan berada pada posisi 7.313,31.

Analisis Perubahan IHSG dan Efeknya pada Pasar Saham

Persebaran Transaksi IHSG Kemarin

Kemarin, nilai transaksi indeks relatif sepi dengan hanya mencapai sekitar Rp 9,45 triliun. Transaksi ini melibatkan 15,63 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Dalam transaksi tersebut, terdapat 300 saham yang naik, 287 saham yang turun, dan 203 saham yang stagnan. Hal ini menunjukkan kondisi yang cukup stabil namun dengan sedikit penurunan.

Perubahan Investor Asing di Pasar

Investor asing menunjukkan perilaku yang menarik. Mereka melakukan penjualan bersih sebesar Rp304,70 miliar di seluruh pasar dan sebesar Rp359,15 miliar di pasar reguler. Namun, mereka juga melakukan pembelian bersih sebesar Rp54,45 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Ini menunjukkan adanya perubahan perilaku investor asing terhadap pasar saham.

Saham yang Menjadi Pilihan Keranjang Asing

Saat IHSG mengalami kondisi tertentu, beberapa saham menjadi pilihan keranjang asing. BBCA diidentifikasi sebagai saham dengan net buy asing terbesar, yaitu Rp169,54 miliar. Lalu diikuti oleh ASII dengan Rp44,44 miliar dan INDF dengan Rp30,58 miliar. Ini menunjukkan bahwa beberapa saham memiliki daya tarik khusus bagi investor asing.

10 Saham dengan Net Foreign Buy Terbesar

Berikut adalah 10 saham dengan net foreign buy terbesar pada perdagangan Kamis:1. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) - Rp169,54 miliarBBCA menjadi saham favorit investor asing dengan net buy sebesar itu. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap bank tersebut.2. PT Astra International Tbk. (ASII) - Rp44,44 miliarASII juga menjadi pilihan investor asing dengan net buy yang cukup signifikan. Ini menunjukkan potensi bisnis dan keunggulan perusahaan tersebut.3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) - Rp30,58 miliarINDF juga menarik perhatian investor asing dengan net buy yang cukup besar. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap industri makanan.4. PT XL Axiata Tbk. (EXCL) - Rp22,58 miliarEXCL menjadi saham yang menarik investor asing dengan net buy yang cukup signifikan. Ini menunjukkan perkembangan bisnis telekomunikasi tersebut.5. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) - Rp20,04 miliarBIPI menjadi saham pilihan investor asing dengan net buy yang cukup besar. Ini menunjukkan potensi bisnis infrastruktur tersebut.6. PT MD Entertainment Tbk. (FILM) - Rp19,22 miliarFILM menjadi saham yang menarik investor asing dengan net buy yang cukup signifikan. Ini menunjukkan perkembangan industri hiburan.7. PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) - Rp17,20 miliarBREN menjadi saham pilihan investor asing dengan net buy yang cukup besar. Ini menunjukkan potensi bisnis energi terbarukan.8. PT United Tractors Tbk. (UNTR) - Rp13,68 miliarUNTR menjadi saham yang menarik investor asing dengan net buy yang cukup signifikan. Ini menunjukkan perkembangan bisnis konstruksi dan peralatan.9. PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) - Rp6,80 miliarGGRM menjadi saham pilihan investor asing dengan net buy yang cukup besar. Ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap industri gula.10. PT Petrosea Tbk. (PTRO) - Rp6,78 miliarPTRO menjadi saham yang menarik investor asing dengan net buy yang cukup signifikan. Ini menunjukkan potensi bisnis energi minyak dan gas.(mkh/mkh)Saksikan video di bawah ini:Video: IHSG Kembali Menguat, Balik ke Level 7.100-anNext ArticleIHSG Lanjut Menguat, Asing Kompak Serbu Saham Ini
Bursa Asia Dibuka Beragam, Nikkei Naik, Kospi Bergerak Sedikit
2024-12-06
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia Pasifik telah membuka dengan berbagai kondisi saat memasuki sesi perdagangan terakhir minggu ini. Sentimen di pasar ini tampaknya relatif tenang, meskipun ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan pasar.

Perubahan Sentimen Pasar Asia dan Dampaknya

Gejolak Politik dan Dampaknya

Dampak pasar dari gejolak politik di Korea Selatan dan Prancis mulai mereda. Hal ini memberikan kesan yang positif pada pasar Asia Pasifik. Namun, kondisi tersebut masih memerlukan perhatian untuk memastikan stabilitas pasar.Para pelaku pasar perlu memantau perkembangan politik dengan seksama. Jika gejolak politik berlanjut atau terjadi perubahan yang tidak diantisipasi, dapat mempengaruhi sentimen pasar dan kinerja ekonomi.

Perubahan Nilai Dolar dan Dampaknya

Dolar turun 0,5% pada Kamis, yang merupakan tren ketiga berturut-turut. Hal ini memberikan kesempatan bagi pasar Asia Pasifik untuk berkembang. Namun, jika dolar melambat terlalu cepat, dapat mengakibatkan masalah bagi ekonomi Asia.Perubahan nilai dolar juga akan mempengaruhi impor dan eksport. Jika dolar turun, impor akan lebih murah, tetapi eksport akan lebih sulit. Hal ini perlu dipertimbangkan oleh para pelaku pasar.

Kinerja Pasar Asia Pasifik

Kospi dibuka lebih tinggi tetapi kehilangan momentum, turun 0,90% dan ditutup pada 2.441,85. Indeks Kosdaq juga melemah 0,92% menjadi 670,94. Indeks Nikkei 225 naik 0,30% dan ditutup pada 39.395,60, sementara Topix sedikit menguat 0,06% menjadi 2.742,24.Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,1% di akhir jam perdagangan, sedangkan indeks CSI 300 China daratan melemah 0,23% menjadi 3.921,58. Indeks S&P/ASX 200 naik tipis 0,1% dan berakhir di 8.471,10.Kinerja pasar Asia Pasifik ini menunjukkan perbedaan kondisi di berbagai pasar. Para pelaku pasar perlu memahami kondisi pasar masing-masing dan mengambil langkah-langkah yang tepat.

Perkiraan Ekonomi AS dan Dampaknya

Fed bagian Atlanta meningkatkan perkiraan model GDPNow untuk pertumbuhan Q4 menjadi 3,3%, angka yang mengesankan. Sementara pertumbuhan di Eropa, China, dan banyak ekonomi utama lainnya melambat, AS terus menunjukkan performa yang kuat.Ini menjadi pedang bermata dua bagi Asia. Di satu sisi, booming pasar AS dapat mengangkat pasar lain. Namun, jika ini meningkatkan dolar dan imbal hasil Treasury, kondisi keuangan global dapat mengetat dan modal akan mengalir ke AS.Para pelaku pasar perlu memantau perkembangan ekonomi AS dengan seksama. Jika pertumbuhan AS terlalu cepat, dapat mengakibatkan masalah bagi pasar Asia Pasifik.

Keputusan RBI dan Dampaknya

Para pelaku pasar di Asia juga menantikan keputusan Reserve Bank of India (RBI). Bank sentral ini diperkirakan akan mempertahankan suku bunga repo utama di 6,50%, setelah inflasi melonjak melewati ambang toleransi RBI sebesar 6% pada Oktober.Meskipun rupee berada di level terendah terhadap dolar, hasil obligasi acuan berada di level terendah hampir empat tahun, saham India tertinggal dibandingkan pasar regional lainnya, dan ekonomi tumbuh pada laju paling lambat dalam hampir dua tahun.Keputusan RBI akan mempengaruhi kondisi keuangan di India dan juga pasar Asia Pasifik secara luas. Para pelaku pasar perlu memantau perkembangan dengan seksama dan mengambil langkah-langkah yang tepat.
See More
PT Bank Negara Indonesia (BBNI) Men blokir 4.249 Rekening Judi Online
2024-12-06
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) telah mengambil langkah signifikan dalam upaya pemberantasan aktivitas judi online. Melalui berbagai upaya dan kolaborasi dengan berbagai lembaga pemerintah, BBNI berhasil memblokir 4.249 rekening yang dianggap terlibat dalam aktivitas tersebut hingga akhir November 2024. Total saldo dalam rekening-rekening tersebut mencapai lebih dari Rp18 miliar.

Komitmen BNI dalam Mendukung Ekosistem Digital yang Sehat

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, mengungkapkan bahwa pemblokiran ini merupakan wujud nyata dari komitmen BNI dalam mendukung upaya pemerintah menciptakan ekosistem digital yang sehat dan bebas dari praktik perjudian yang merugikan masyarakat. BNI telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyalahgunaan rekening dalam rangka pemberantasan judi online.Para pegawai BNI telah menerapkan cyber patrol melalui metode web crawling. Sistem ini memungkinkan BNI untuk mendeteksi dan memantau website judi online yang menggunakan rekening BNI. Setelah teridentifikasi, BNI memberikan rekomendasi kepada lembaga terkait untuk menutup akses website tersebut dan mengambil tindakan tegas terhadap rekening yang terlibat.Royke melanjutkan, BNI juga melakukan penguatan kebijakan dalam penanganan Judi Online. Penguatan sistem pemantauan dilakukan dengan menggunakan beberapa parameter yang dapat mendeteksi pola-pola transaksi judi online. Saat ini, sistem ini terus menerus dilakukan enhancement dengan pola-pattern transaksi judi online terkini.Selain itu, pemantauan juga dilakukan melalui aplikasi SIGAP (Sistem Informasi Program APU PPT) Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Aplikasi ini mencantumkan nama-nama yang terhubung dengan aktivitas judi online untuk segera dilakukan pemblokiran rekening.Data pemilik rekening yang diblokir akan dimasukkan ke dalam aplikasi KYC on Board BNI. Sistem ini memastikan individu terkait tidak dapat membuka rekening baru di BNI, sehingga meminimalkan potensi penyalahgunaan di masa mendatang.

Berkolaborasi dengan Lembaga Pemerintah

BNI turut aktif dalam berkolaborasi dan berkoordinasi dengan berbagai lembaga pemerintah antara lain aparat penegak hukum, OJK, Bank Indonesia (BI), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), serta kelembagaan terkait lainnya. Kolaborasi ini memungkinkan tindakan pemberantasan judi online dilakukan secara efektif dan terkoordinasi.

Meningkatkan Literasi Publik

BNI juga berupaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya jual beli rekening, yang sering kali menjadi celah untuk kejahatan finansial, termasuk judi online. Literasi ini disampaikan melalui berbagai platform untuk meningkatkan kesadaran publik. Melalui langkah-langkah ini, BNI berupaya menciptakan lingkungan perbankan yang aman dan terpercaya, sekaligus melindungi nasabah dari potensi kerugian finansial.“Kami berkomitmen menjaga integritas sistem keuangan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan. Langkah ini juga mendukung pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan,” pungkas Royke.
See More