Currencies
Volatility Surge Signals Heightened Uncertainty Ahead of U.S. Elections
2024-11-03
The upcoming U.S. presidential election has sparked a surge in volatility across various financial markets, including cryptocurrencies, foreign exchange, and U.S. Treasury notes. This heightened uncertainty is reflected in options-based measures of expected price swings, indicating that investors are pricing in a significant risk premium around the election outcome.

Navigating the Turbulent Landscape: Insights into Market Volatility

Crypto Volatility Reaches Three-Month High

The options-based measure of expected price swings in bitcoin, a closely watched gauge known as the Deribit bitcoin implied volatility index (DVOL), has reached its highest level since late July. This surge in volatility suggests that investors are bracing for significant price fluctuations in the cryptocurrency market, likely driven by the uncertainty surrounding the U.S. election.Interestingly, the seven-day implied volatility for bitcoin, which captures the upcoming Federal Reserve meeting and the expected election results, has jumped to an annualized 74.4%. This figure is significantly higher than the seven-day realized or historical volatility of 41.4%, indicating that the market is pricing in a substantial risk premium around the elections.

Volatility Spikes in Legacy Markets

The volatility surge is not limited to the cryptocurrency market; it has also been observed in traditional financial markets. The Ice BofA Move index, a measure of 30-day implied volatility in U.S. Treasury notes, has jumped to 135%, the highest level since October 2023.This increased volatility in the U.S. Treasury market, which plays a significant role in global leveraged financing, can lead to liquidity tightening and often prompts traders to trim their exposure to risk assets, including cryptocurrencies.Furthermore, the one-week implied volatility in the EUR/USD currency pair, the most liquid pair in the foreign exchange market, has risen to its highest level since the mini-U.S. banking crisis of March 2023.

Betting Markets Reflect Tight Race

The surge in volatility across various asset classes appears to be driven by the perceived tightness of the upcoming U.S. presidential election. Early Sunday, the probability of the pro-crypto Republican candidate, Donald Trump, winning the critical swing state of Pennsylvania weakened sharply from 61% to 53% on the decentralized predictions platform Polymarket.Additionally, a New York Times/Siena poll of likely voters released early Sunday showed Trump and his Democratic opponent, Kamala Harris, tied at 48%, with Harris leading by two points in a Marist survey that includes undecided voters. In U.S. politics, a swing state is any state that a Democrat or Republican candidate could reasonably win, and the outcome in these states often determines the overall election result.

Market Reactions and Implications

The volatility surge has had a tangible impact on the cryptocurrency market. Bitcoin, for instance, almost hit record highs earlier this week, rising to $73,500 on Tuesday as betting platforms pointed to a comfortable Trump lead. However, since then, Trump's odds and bitcoin's price have retreated, with the latter falling below $68,000 early today.This volatility in the cryptocurrency market, coupled with the increased turbulence in the foreign exchange and U.S. Treasury markets, underscores the heightened uncertainty surrounding the upcoming U.S. elections. Investors and traders are closely monitoring the situation, as the outcome of the election could have significant implications for various asset classes, including cryptocurrencies.As the election draws near, market participants will continue to navigate this turbulent landscape, adjusting their strategies and risk management practices to adapt to the evolving market conditions. The ability to navigate this uncertainty will be crucial for investors and traders seeking to capitalize on the opportunities and mitigate the risks presented by the upcoming U.S. presidential election.
La Moldavie affirme son orientation européenne avec la réélection de Maia Sandu
2024-11-03
Deux semaines après la victoire serrée du "oui" au référendum sur l'adhésion à l'UE, la Moldavie a confirmé dimanche sa trajectoire européenne en reconduisant sa présidente pro-européenne Maia Sandu à l'issue d'une élection tendue sur fond de soupçons d'ingérences russes.

Une victoire décisive pour l'avenir européen de la Moldavie

Une élection marquée par des accusations d'ingérences étrangères

Après le dépouillement de presque tous les bulletins de vote, Maia Sandu, fervente pro-occidentale de 52 ans qui a tourné le dos à Moscou après l'invasion de l'Ukraine voisine, a remporté la victoire avec 54,9% des voix. Son rival Alexandr Stoianoglo, ancien procureur soutenu par les socialistes prorusses, a obtenu 45% des suffrages. Pendant la campagne, Maia Sandu n'a cessé de mettre en garde contre des ingérences étrangères "sans précédent", à travers notamment des achats massifs de vote qui auraient entaché le référendum sur l'UE il y a deux semaines, selon Chisinau, mais aussi Bruxelles et Washington. Le Kremlin a "catégoriquement" rejeté ces "graves" allégations.

Une victoire qui conforte l'orientation pro-européenne de la Moldavie

Ancienne économiste de la Banque mondiale, Maia Sandu était arrivée largement en tête au premier tour le 20 octobre avec 42,5% des voix, mais son adversaire de 57 ans, qui en avait recueilli près de 26%, a pu compter sur le soutien de plusieurs petits candidats. Maia Sandu rempile pour un second mandat de quatre ans, ce qui conforte la trajectoire européenne de la Moldavie. "Moldavie, tu es victorieuse! Aujourd'hui, chers Moldaves, vous avez donné une leçon de démocratie digne de figurer dans les livres d'histoire. Aujourd'hui, vous avez sauvé la Moldavie", a lancé Maia Sandu dans un discours à son quartier général de campagne.

Un pays divisé entre pro-européens et pro-russes

Le pays est de fait extrêmement polarisé, entre d'un côté une diaspora et une capitale majoritairement acquises à la cause européenne, et de l'autre, les zones rurales et deux régions, la province séparatiste de Transnistrie et la Gagaouzie autonome, tournées vers la Russie. Dans l'entre-deux tours, le camp présidentiel avait intensifié sa campagne sur les réseaux sociaux et dans les villages pour tenter de contrer les achats de vote massifs qui ont, selon les autorités, entaché les résultats du référendum, beaucoup plus disputé que prévu (50,35% pour le "oui").

Des tensions et des tentatives de déstabilisation pendant le scrutin

Tout au long de la journée, les autorités ont fait état "de provocations et de tentatives de déstabilisation". Alexandr Stoianoglo, l'ex-procureur général limogé de son poste l'an dernier, a plaidé pour des relations équilibrées tant avec l'Occident qu'avec la Russie. Il a nié "avoir des liens avec le Kremlin" et toute implication "dans des fraudes électorales". Sa rivale l'a qualifié "d'homme de Moscou", "un cheval de Troie à travers lequel d'autres veulent régenter le pays".
See More
Menjaga Privasi: Rahasia untuk Membangun Hubungan yang Sehat
2024-11-03
Dalam kehidupan sehari-hari, berbagi cerita dan pengalaman dengan orang lain sering kali dianggap sebagai cara yang baik untuk membangun hubungan. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya kita tahan untuk diri sendiri. Psikologi mengungkapkan bahwa ada beberapa informasi yang sebaiknya tidak kita ceritakan karena bersifat pribadi dan bisa berdampak negatif jika dibagikan.

Menjaga Privasi, Kunci Membangun Hubungan yang Sehat

Menahan Kebencian di Masa Lalu

Semua orang pasti pernah terluka dan dikecewakan di masa lalu. Namun, menceritakan hal ini pada orang lain bukanlah ide yang baik. Berbagi perasaan benci di masa lalu akan membuat kita terlihat negatif dan membuat kita seakan masih terjebak di masa lalu. Ini bukan tentang melupakan kenyataan tentang apa yang sudah terjadi, tapi tentang berfokus pada masa sekarang dan masa depan. Selain itu, menceritakan kebencian yang kita rasakan di masa lalu juga bisa membuat kita dianggap sebagai orang yang suka mengeluh, yang dapat membuat orang lain menjauhi kita.Sebagai gantinya, kita dapat memilih untuk menceritakan bagaimana kita telah belajar dari pengalaman masa lalu dan bagaimana kita telah tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan bijaksana. Dengan demikian, kita dapat membangun hubungan yang lebih positif dan konstruktif dengan orang lain.

Menjaga Kerahasiaan Kondisi Finansial

Menceritakan kondisi finansial kita bisa menyebabkan penilaian dan perbandingan yang tidak perlu. Hal ini bisa menimbulkan ketegangan, kecemburuan, atau kecanggungan, bahkan dengan niat yang baik sekalipun. Meski penting untuk terbuka tentang literasi keuangan, mengungkapkan informasi keuangan pribadi yang terperinci adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan hati-hati.Sebagai gantinya, kita dapat berbagi tips dan strategi umum tentang pengelolaan keuangan yang telah berhasil kita terapkan. Dengan demikian, kita dapat membantu orang lain tanpa harus membuka informasi pribadi yang sensitif.

Menjaga Kerahasiaan Pribadi

Psikologi mengungkapkan bahwa begitu sebuah rahasia terbongkar, rahasia itu tidak akan pernah bisa ditarik kembali. Tergantung pada sifat rahasia dan reaksi orang yang kita beri tahu, hal ini bisa menimbulkan perasaan menyesal, cemas, bahkan malu. Membagikan rahasia pribadi juga membebani orang yang kita beri tahu, karena mereka mungkin merasa berkewajiban untuk menyimpan rahasia kita, yang bisa menyebabkan ketegangan dalam hubungan.Sebagai gantinya, kita dapat memilih untuk berbagi cerita atau pengalaman yang tidak terlalu sensitif dan pribadi. Dengan demikian, kita dapat membangun hubungan yang lebih sehat dan saling percaya.

Menjaga Tujuan Hidup Pribadi

Saat kita menceritakan tujuan hidup kita dengan orang lain, hal ini akan menciptakan rasa pencapaian yang prematur. Ini karena pujian dan validasi yang kita terima atas ambisi kita bisa menipu otak yang membuat kita merasa seolah-olah telah mencapainya. Selain itu, berbagi tujuan hidup kita bisa membuat tujuan tersebut menjadi sasaran pengawasan dan pendapat orang lain, yang bisa menghalangi atau mengalihkan kita dari jalur yang sebenarnya.Sebagai gantinya, kita dapat memilih untuk berbagi visi dan mimpi kita secara umum, tanpa memberikan detail yang terlalu spesifik. Dengan demikian, kita dapat tetap termotivasi untuk mencapai tujuan kita tanpa harus menghadapi tekanan atau campur tangan dari orang lain.

Menjaga Kerahasiaan Perbuatan Baik

Menceritakan kebaikan yang kita lakukan bisa menimbulkan persepsi ketidaktulusan atau keinginan untuk diakui. Kita mungkin merasa bahwa kita berbuat baik bukan demi menolong orang lain, tapi demi pengakuan. Kepuasan yang diperoleh dari melakukan perbuatan baik sering kali berasal dari kepuasan pribadi yang ditimbulkannya, bukan pujian dari luar.Sebagai gantinya, kita dapat memilih untuk tetap rendah hati dan tidak menceritakan perbuatan baik kita. Dengan demikian, kita dapat mempertahankan ketulusan dan integritas kita, serta membangun hubungan yang lebih genuine dengan orang lain.Memahami batasan dalam berbagi informasi pribadi adalah kunci untuk menjaga kesehatan mental dan hubungan yang sehat. Meskipun berbagi cerita bisa menjadi cara yang baik untuk berhubungan, ada beberapa hal yang sebaiknya tetap disimpan untuk diri sendiri. Dengan menjaga privasi, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat, saling percaya, dan saling menghargai.
See More