Automóvel
Um Ciclista Falece Após Ser Atropelado por Um Carro em Sousa, Sertão Paraibano
2024-12-08
Em uma noite sombria deste sábado (7), um desastre ocorreu em Sousa, no Sertão paraibano. Um ciclista, seguindo pelo km 459,9 da BR 230, foi atingido por um automóvel e não resistiu às ferimentos, perdendo a vida. A Polícia Rodoviária Federal relatou que o acidente aconteceu perto das 20h10. Infelizmente, o condutor do carro se evadiu do local e o veículo ainda não foi identificado e localizado. Esta tragédia deixa uma marca profunda na comunidade e nos lemba da fragilidade da vida na estrada.

A Perda de uma Vida: O Acidente do Ciclista em Sousa

Detalhes do Acidente

O momento em que o acidente ocorreu foi uma hora noturna, tornando a visibilidade ainda mais difícil. A vítima estava em sua jornada de bicicleta quando foi surpreendida pelo carro que a atropelou. As forças da polícia estão trabalhando incansavelmente para identificar o condutor e o veículo responsáveis. A tragédia não apenas afeta a família do ciclista, mas também a comunidade inteira, que se sente profundamente angustiada pelo evento.

As condições da estrada no local do acidente também podem ter influenciado a gravidade da situação. A BR 230, naquela região, é uma estrada movimentada e pode apresentar desafios para os pedestres e ciclistas. É importante que tomemos medidas para melhorar a segurança na estrada e proteger as vidas desses viajantes.

Impacto na Comunidade

A morte do ciclista tem gerado uma onda de tristeza na comunidade de Sousa. Pessoas se reúnem para lembrar da vida perdida e a desejam paz. A tragédia também levanta questões sobre a segurança na estrada e a necessidade de investimentos na infraestrutura e na educação sobre segurança vial.

Os moradores da região estão aguardando notícias sobre a investigação e a busca pelo condutor do carro. Esperam que as autoridades tomem medidas para evitar que ocorram mais acidentes semelhantes e para trazer justiça ao caso. A memória da vítima permanecerá na consciência da comunidade, como um lembrete da importância da segurança.

Saat Bisnis Salim Terancam: Usai Berjaya 3 Dekade
2024-12-08
Jakarta, CNBC Indonesia – Pada masa lalu, usaha Salim Group mengalami peristiwa yang sangat besar. Dalam tiga dekade masa kejayaan di Indonesia, perusahaan tersebut tiba-tiba menghadapi gangguan pada tahun 1998.

Perjalanan Usaha Salim Group dari Kekayaan ke Kekacauan

Pendiri dan Kerajaan Bisnis

Pendiri perusahaan, Sudono Salim dikenal memiliki tiga kerajaan bisnis di berbagai sektor, seperti BCA, Indocement, Bogasari, dan Indofood. Namun, kerajaan bisnis tersebut kemudian terkena dampak dari krisis 1998 dan peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan kejatuhan Presiden Soeharto. Sudono Salim, yang dekat dengan Soeharto, mendapatkan tantangan karena sentimen anti-Soeharto membuat bisnisnya menjadi sasaran.Dalam hal ini, BCA menjadi sektor yang paling parah terpapar. Sejarawan M.C Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern (2009) mengungkapkan bahwa banyak nasabah menarik dana secara besar-besaran pada masa itu. Ratusan orang mengantre untuk mengurus keuangan mereka di BCA. Namun, akibat situasi yang tidak terkendali, BCA tidak lagi dipercaya masyarakat dan bahkan terancam bangkrut.

Peristiwa di BCA dan Indofood

Di BCA, terdapat 122 cabang rusak, termasuk 17 kantor terbakar, 26 cabang dirusak dan dijarah, serta 75 cabang rusak tidak dijarah. Sementara itu, 150 ATM dirusak dan uangnya diambil hingga merugi mencapai Rp 3 miliar. Akibat kondisi keuangan yang parah, BCA kemudian diambil alih pemerintah.Pada sisi lain, pabrik Indofood di Solo dijarah dan dibakar, dan pusat distribusinya hancur. Kerugian dari Indofood mencapai Rp 42 miliar. Namun, setelah BCA diambil alih, Salim pun mengandalkan Indofood untuk terus beroperasi.

Usaha Selanjutnya dan Kekayaan Saat Ini

Setelah rentetan kejadian tersebut, Salim tetap kuat berdiri hingga kini. Menurut daftar 50 orang terkaya di Indonesia 2023 versi Forbes, Anthoni Salim dan keluarga merupakan orang terkaya ke-5. Dia memiliki harta US$10,3 miliar, salah satu pundi-pundi kekayaannya berasal dari Indofood, bisnisnya yang masih beroperasi setelah kerusuhan 1998.Selain itu, Grup Salim telah melebarkan gurita bisnisnya di sektor tambang dengan masuk ke Bumi Resources pada 2022. Salim juga memiliki saham di Medco Energi dan Amman Mineral.Dalam keseluruhan, usahanya Salim Group telah melalui perjalanan yang penuh dengan perubahan dan tantangan. Namun, dengan kekuatan dan keberanian, mereka tetap dapat bertahan dan berkembang.
See More
Dialog OJK dengan Industri Jasa Keuangan di Jakarta
2024-12-08
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada 2-3 Desember 2024 di Jakarta, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengadakan Dialog Akhir Tahun 2024. Ini merupakan kegiatan yang sangat penting, dengan 100 peserta yang berasal dari berbagai industri jasa keuangan, mulai dari bank hingga asuransi dan profesi penunjang lainnya.

Dialog yang Mempengaruhi Industri Jasa Keuangan

Kontribusi Sektor Jasa Keuangan

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyatakan bahwa kontribusi sektor jasa keuangan tidak hanya terletak pada pencapaian angka pertumbuhan. Melainkan, dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mendukung program pemerintah. Inisiatif seperti perluasan akses pembiayaan bagi UMKM sebagai supporting ecosystem Makan Bergizi Gratis (MBG), akselerasi green finance, dan dukungan pengembangan skema/instrumen keuangan sangat penting. Hal ini akan membantu mendukung hilirisasi dan program 3 juta rumah tiap tahun.Dalam kesempatan itu, industri juga memberikan masukan penting. Mereka mengingatkan agar ekosistem properti turut diperhatikan secara komprehensif, termasuk produsen semen, baja, dan bahan konstruksi lainnya. Selain itu, pendalaman pasar dan likuiditas mata uang asing juga sangat penting untuk menangkap opportunity hilirisasi dan memfasilitasi investasi perusahaan multinasional ke Indonesia.

Kegiatan Rutin dan Tindak Lanjut

Dialog Akhir Tahun OJK dengan Industri Jasa Keuangan merupakan kegiatan yang dilakukan setiap tahun sebagai forum komunikasi langsung Dewan Komisioner OJK dengan pimpinan industri jasa keuangan. Kegiatan ini telah berlangsung ketiga kalinya sejak Desember 2022.Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, mengatakan bahwa pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari serangkaian Focus Group Discussion sektoral selama bulan Oktober 2024. Ini menjadi sarana untuk mendengar masukan teknis dari pelaku industri jasa keuangan. Mereka berharap OJK dapat melanjutkan diskusi dengan tindakan penyempurnaan kebijakan ke depan.Dalam keseluruhan, Dialog Akhir Tahun 2024 OJK dengan Industri Jasa Keuangan memiliki peran yang signifikan dalam mendorong perkembangan sektor jasa keuangan dan mendukung program pemerintah. Kegiatan ini memberikan ruang bagi perbedaan pendapat dan masukan yang berharga.
See More