Jakarta, CNBC Indonesia - Gagal ginjal merupakan masalah kesehatan yang serius. Penyakit ini ditandai dengan kerusakan jaringan ginjal yang mengakibatkan penurunan fungsi ginjal secara bertahap. Para penderita yang sudah memasuki stadium lanjut perlu berhati-hati dalam memilih makanan.

Pentingnya Membatasi Makanan untuk Penderita Gagal Ginjal

Makanan Mengandung Tinggi Natrium atau Sodium

Para penderita gagal ginjal kronis harus menghindari makanan instan seperti mie instan, nasi goreng instan, dan sup instan. Selain itu, makanan yang diawetkan dengan garam seperti kerupuk, krupuk, dan saus kacang juga perlu dihindari. Ikan sarden kalengan yang tinggi dalam natrium juga termasuk makanan yang harus dihindari.Para penderita harus memerhatikan kandungan garam tersembunyi atau hidden salt pada bahan makanan seperti saus, kecap, dan bumbu penyedap. Ini penting untuk mengontrol asupan natrium yang masuk ke dalam tubuh.

Makanan Mengandung Tinggi Gula

Makanan dan minuman manis seperti dodol, manisan, kue-kue berasa manis, dan minuman berair manis seperti es teh manis dan es kopi manis harus dihindari. Gula tinggi dapat memburukkan kondisi ginjal para penderita.Yudhi Adrianto juga mengingatkan tentang minuman seperti kopi dan boba yang mengandung gula sederhana cukup tinggi. Ini dapat memberikan beban ekstra pada ginjal yang sudah tidak sehat.

Makanan Mengandung Tinggi Kalium

Buah-buahan seperti pisang, mangga, melon, kismis, kurma, air kelapa, alpukat, dan durian mengandung kalium yang tinggi. Pasien gagal ginjal direkomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung sumber kalium rendah dan sedang seperti apel, pepaya, pir, dan semangka.Berkaitan dengan hal ini, para penderita harus melakukan konsultasi kepada ahli gizi untuk mendapatkan edukasi dan konseling gizi khususnya dalam perencanaan menu dan anjuran makan.Ini penting untuk membantu para penderita menjaga kesehatan ginjal mereka dengan memilih makanan yang tepat. Dengan mengatur asupan natrium, gula, dan kalium dengan baik, para penderita dapat mengurangi risiko komplikasi dan melestarikan kesehatan ginjal mereka.

Stroke merupakan kondisi yang serius, di mana pasokan darah ke otak mengalami gangguan. Ini dapat terjadi karena penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Penyakit stroke menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik. Karena sel otak dapat mati dalam hitungan menit, stroke merupakan kondisi gawat darurat yang perlu segera ditangani.

Tidak Ada Metode Penyembuhan Stroke Melalui Menusuk Telinga

Pengertian Stroke

Stroke adalah kondisi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan. Ada dua jenis stroke, yaitu stroke iskemik yang disebabkan oleh penyumbatan dan stroke hemoragik yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak.Stroke merupakan kondisi gawat darurat yang harus diatasi dengan segera. Sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit, sehingga waktu yang tepat untuk memberikan perawatan sangat penting.

Mitos tentang Penyembuhan Stroke Melalui Menusuk Telinga

Masyarakat sering menganggap bahwa menusuk telinga pengidap stroke dengan jarum dapat membuat alirah darah kembali normal setelah sempat tersumbat. Namun, ini adalah mitos. Dokter spesialis saraf, dr. Sahat Aritonang, menjelaskan bahwa hingga kini tidak ditemukan korelasi antara menusuk bagian telinga dan memperlancar peredaran darah pada pasien stroke.Menusukkan jarum di bagian telinga saat pasien terserang stroke akan menghambat pengobatan. Pasien stroke harus segera dibawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan pada menit-menit awal terkena stroke. Jika pasien harus ditusuk dulu dengan jarum, masa golden period-nya akan hilang dan sulit bagi pasien untuk diobati optimal dan kembali normal.

Pengobatan Stroke yang Benar

Setelah pasien stroke terkena, langkah-langkah yang tepat adalah segera mengantarnya ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan. Di sana, pasien akan mendapatkan perawatan medis yang sesuai dengan kondisi mereka.Pengobatan stroke melibatkan berbagai aspek, seperti mengobati penyebab stroke, mengobati komplikasi, dan memberikan rehabilitasi. Perawatan medis ini harus diberikan segera untuk meningkatkan peluang kesembuhan pasien.Selain itu, pengobatan stroke juga melibatkan perubahan gaya hidup, seperti mengurangi stres, berolahraga secara teratur, dan mengonsumsi makanan sehat. Perubahan gaya hidup ini dapat membantu mencegah terjadinya stroke kembali dan meningkatkan kualitas hidup pasien.