Petrokimia Gresik, setelah meraih kemenangan 3-0 sebelumnya, datang ke pertandingan ini dengan penuh kepercayaan diri. Dengan dukungan ratusan suporter, tim tampil hebat dalam menekan lawan melalui serangan dari beberapa pemain seperti Mediyoku, Nandita Ayu, Putri Agustin, serta dua middleblocker Dhea Cahya Pitaloka dan Shella Bernadetha. Setiap set, anak-anak Petrokimia Gresik selalu menunjukkan keunggulan dalam perolehan angka. Mereka berhasil bertahan unggul lebih dari tujuh angka pada set kedua dan ketiga melawan TNI AL. Ini menunjukkan kualitas dan keterampilan tim tersebut. Ayub Hidayat, pelatih tim, mengakui bahwa anak-anak tidak banyak melakukan kesalahan dan receive serta pertahanan mereka juga berjalan dengan baik.
Hal ini merupakan hasil dari kerja keras dan latihan yang dilakukan oleh tim. Mereka siap menghadapi setiap tantangan dengan semangat dan kepercayaan. Dengan dukungan suporter yang kuat, Petrokimia Gresik memiliki keunggulan yang signifikan di lapangan.
Pelatih tim putri TNI AL, Mohammad Ansori, mengakui bahwa absennya Nurlaili Kusuma sangat berpengaruh terhadap kekuatan timnya. Namun, peluang untuk lolos ke grand final masih terbuka. Ansori mengatakan bahwa pertahanan timnya agak kendor, tetapi secara keseluruhan lawan juga bermain bagus. Mereka harus bermain lebih baik lagi besok untuk memiliki kesempatan untuk masuk ke final.
Ini menunjukkan bahwa TNI AL tidak menyerah dan masih berusaha untuk mencapai tujuan mereka. Mereka akan belajar dari pertandingan sebelumnya dan berusaha untuk meningkatkan kinerjanya di pertandingan berikutnya.
Petrokimia Gresik dan TNI AL akan terus berjuang di lapangan untuk menunjukkan kualitas dan keterampilan mereka. Pertandingan ini akan menjadi tantangan bagi kedua tim dan akan menentukan siapa yang akan melanjutkan perjalanan ke final.