Tren baru dalam dunia perjalanan, yang dikenal sebagai Noctourism, semakin mendapatkan perhatian dari para pelancong. Fenomena ini menawarkan pengalaman unik di bawah langit malam yang dipenuhi dengan keindahan kosmik. Banyak wisatawan mulai mencari destinasi yang dapat memberikan pemandangan indah pada saat gelap, terutama bagi mereka yang tertarik dengan astronomi dan fenomena alam.
Berkembangnya minat terhadap Noctourism telah mengubah cara orang merencanakan liburan mereka. Fotografer profesional Rebecca Douglas, misalnya, telah menjelajahi Islandia sebanyak 29 kali untuk menangkap keindahan aurora borealis. Dia berencana melakukan perjalanan ke-30 dalam waktu dekat. Douglas, yang tinggal di Kent, Inggris Raya, telah memotret cahaya utara sejak tahun 2010. Cahaya ini, hasil dari reaksi partikel matahari dengan gas di atmosfer atas Bumi, semakin menonjol selama empat tahun ke depan karena siklus matahari mencapai puncaknya. Selain Islandia, Douglas juga sering mengunjungi Finlandia dan Norwegia untuk mengejar langit malam yang spektakuler.
Noctourism tidak hanya tentang melihat bintang atau aurora. Aktivitas lain seperti tur kota malam di Italia, piknik bulan purnama di tepi laut, hingga menyelam di Great Barrier Reef Australia semakin populer. Perusahaan perjalanan mewah Wayfairer Travel melaporkan peningkatan sebesar 25% pada permintaan pengalaman Noctourism tahun lalu. Jay Stevens, CEO Wayfairer Travel, optimistis bahwa tren ini akan terus berkembang di tahun 2025. Tidak hanya memberikan pengalaman unik, Noctourism juga mengajak kita untuk lebih menghargai alam dan keajaiban yang ditawarkannya setelah matahari terbenam.
Legenda seni bela diri campuran asal Rusia, Khabib Nurmagomedov, memberikan penjelasan terkait video yang beredar luas mengenai pengusirannya dari pesawat di Amerika Serikat. Dalam unggahannya pada platform X, Nurmagomedov menyatakan bahwa insiden tersebut terjadi karena perselisihan tempat duduk dengan kru maskapai di Bandara Internasional Harry Reid, Las Vegas.
Pernyataan Nurmagomedov menyoroti sikap kasar seorang pramugari yang meminta dia untuk meninggalkan kursi pesawat. Meski petarung UFC ini mengaku mampu berbahasa Inggris dengan baik dan siap bekerja sama, pramugari tersebut tetap bersikeras mengeluarkannya dari pesawat. "Apa pun alasan dibalik tindakan ini, saya tidak dapat memastikannya," tulis Nurmagomedov dalam pernyataannya. Situasi semakin memanas ketika manajer pramugari menawarkan kursi lain atau penerbangan alternatif, namun akhirnya petugas keamanan turut hadir dan menurunkannya dari pesawat.
Setelah 1,5 jam menunggu, Nurmagomedov berhasil naik ke pesawat lain dan melanjutkan perjalanan menuju tujuannya. Sebagai salah satu atlet MMA terbaik dunia dengan rekor tak terkalahkan, Nurmagomedov telah menjadi sosok inspiratif bagi banyak orang. Insiden ini mencerminkan pentingnya komunikasi yang efektif dan penghargaan terhadap setiap individu tanpa memandang latar belakang. Harapannya, kasus ini dapat mendorong kesadaran tentang perlunya toleransi dan rasa hormat dalam interaksi antarmanusia.
Di Jakarta, diskusi tentang etika penumpang pesawat kembali menjadi sorotan utama. Salah satu isu yang paling banyak dibicarakan adalah kebiasaan merebahkan sandaran kursi. Praktik ini telah memicu berbagai reaksi dari penumpang lainnya, dengan sebagian merasa terganggu dan sebagian lagi menganggapnya sebagai hak mereka. Sebuah kampanye baru yang diluncurkan oleh perusahaan furnitur La-Z-Boy menyoroti masalah ini, menciptakan petisi yang mendapat lebih dari 186.000 tanda tangan. Kampanye ini mencerminkan ketidakpuasan yang berkembang di kalangan penumpang terhadap praktik tersebut.
Pada akhir November 2024, La-Z-Boy meluncurkan video iklan yang menunjukkan dampak negatif dari merebahkan sandaran kursi pada penumpang di belakang. Video ini berhasil menarik perhatian luas, terutama karena bertepatan dengan peningkatan jumlah penumpang dan berkurangnya ruang antar kursi. Meskipun tombol untuk merebahkan sandaran ada, opini publik terbagi menjadi dua kelompok besar: yang mendukung hak untuk merebahkan dan yang menentangnya. Petisi La-Z-Boy menekankan bahwa hanya karena suatu hal dapat dilakukan, tidak berarti harus dilakukan.
Kampanye ini juga didukung oleh survei yang dilakukan oleh YouGov pada tahun 2023 di 18 pasar berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa sikap terhadap sandaran kursi sangat bervariasi di setiap wilayah. Misalnya, orang Eropa cenderung kurang toleran terhadap praktik tersebut, sementara kurang dari sepertiga penumpang di Uni Emirat Arab merasa terganggu. Perbedaan sikap ini mencerminkan bagaimana budaya dan lingkungan sosial mempengaruhi persepsi penumpang tentang kenyamanan dalam pesawat.
Kampanye La-Z-Boy tidak hanya menyoroti pentingnya pertimbangan sosial dalam penerbangan, tetapi juga mendorong para penumpang untuk lebih bijaksana dalam menggunakan fasilitas yang tersedia. Dengan semakin padatnya penumpang dan ruang yang terbatas, penting bagi setiap individu untuk mempertimbangkan kenyamanan orang lain. Melalui inisiatif seperti ini, diharapkan penumpang dapat lebih sadar akan dampak tindakan mereka terhadap sesama penumpang, sehingga menciptakan lingkungan penerbangan yang lebih harmonis dan nyaman.