Pasar
Perlambatan Manufaktur Menjadi Tantangan Besar Bagi Pemerintahan Baru
2024-11-01
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merosot pada akhir perdagangan Jumat (1/11/2024), di tengah bervariasinya data ekonomi dalam negeri yang dirilis pada hari ini. Meskipun masih bertahan di level psikologis 7.500, IHSG semakin mendekati level psikologis 7.400 karena koreksinya membesar menjelang akhir perdagangan.
Perlambatan Manufaktur Menjadi Beban Berat Bagi Presiden Baru
Kontraksi Manufaktur Berlanjut
Berdasarkan data dari S&P Global, Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Oktober lalu kembali kontraksi ke 49,2, tidak berubah dari posisi September lalu. Kontraksi ini memperpanjang masa koreksi manufaktur Indonesia menjadi empat bulan beruntun. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi manufaktur Indonesia saat ini sangat buruk. Terakhir kali Indonesia mencatat kontraksi manufaktur selama empat bulan beruntun adalah pada awal pandemi Covid-19 2020, di mana aktivitas ekonomi memang dipaksa berhenti untuk mengurangi penyebaran virus.Kontraksi PMI Manufaktur selama empat bulan beruntun pada Juli-Oktober 2024 juga menjadi beban berat bagi Presiden Prabowo Subianto yang baru dilantik pada 20 Oktober. S&P menjelaskan bahwa manufaktur Indonesia mengalami penurunan marginal dan tidak berubah angkanya karena melemahnya output, pesanan baru, dan tambahan lapangan pekerjaan. Kondisi ini mencerminkan lesunya pasar manufaktur serta tenaga kerja.Sektor Transportasi dan Konsumer Primer Menjadi Penekan Terbesar IHSG
Tercatat seluruh sektor bergerak di zona merah pada akhir perdagangan hari ini, dengan sektor transportasi dan konsumer primer menjadi penekan terbesar IHSG, masing-masing mencapai 2,64% dan 2,55%. Sementara dari sisi saham, emiten bank Himbara raksasa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan emiten konglomerasi Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menjadi penekan terbesar IHSG pada hari ini, masing-masing 14,4 dan 7,4 indeks poin.Inflasi Oktober Membaik Setelah Lima Bulan Deflasi
Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia mengalami inflasi 0,08% (month-to-month/mtm) pada Oktober 2024. Inflasi ini terjadi setelah IHK tercatat deflasi selama lima bulan beruntun. Adapun, inflasi secara tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 1,71% dan inflasi kalender (year-to-date/YTD) sebesar 0,82%. Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti mengungkapkan bahwa inflasi Oktober 2024 mengakhiri deflasi selama lima bulan beruntun, dengan kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mengalami inflasi 0,94% dan memberi andil inflasi 0,06%.Prospek Ekonomi Indonesia Masih Menjadi Perhatian
Meskipun inflasi Oktober membaik, perlambatan manufaktur yang berlanjut menjadi perhatian utama bagi pemerintahan baru Presiden Prabowo. Kondisi ini mencerminkan lemahnya aktivitas ekonomi di dalam negeri, yang turut menekan pergerakan IHSG. Pemulihan ekonomi Indonesia akan menjadi tantangan besar bagi Presiden Prabowo untuk memulihkan kepercayaan investor dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di masa mendatang.