Berita
Memperkuat Infrastruktur Irigasi: Kunci Menuju Swasembada Pangan Nasional
2024-11-01
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berkomitmen untuk terus melanjutkan pembangunan infrastruktur sumber daya air, seperti bendungan dan jaringan irigasi, guna mendukung program swasembada pangan yang menjadi prioritas pemerintah saat ini. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan produktivitas sektor pertanian di Indonesia.
Mewujudkan Kemandirian Pangan Melalui Investasi Strategis
Memperkuat Infrastruktur Irigasi untuk Mendukung Swasembada Pangan
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur sumber daya air, seperti bendungan dan jaringan irigasi, merupakan kunci untuk mendukung target swasembada pangan yang menjadi prioritas pemerintah saat ini. Dengan adanya bendungan, pasokan air untuk lahan pertanian dapat terjaga, terutama pada musim kemarau. Selanjutnya, pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi primer, sekunder, dan tersier akan memastikan air dapat dialirkan langsung ke sawah-sawah petani, sehingga meningkatkan Indeks Pertanaman (IP).Menteri Dody menjelaskan bahwa saat ini Daerah Irigasi (DI) Komering memiliki potensi untuk mengairi lahan pertanian seluas 124.000 hektare. Namun, baru sekitar 74.600 hektare yang terlayani, sementara sisanya masih bersifat tadah hujan. Untuk itu, pemerintah berencana untuk melakukan peremajaan Bendung Perjaya beserta saluran irigasinya, mengingat usia bendung yang sudah mencapai 30 tahun.Selain itu, pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di wilayah hulu DI Komering juga diharapkan dapat menambah pasokan air pada jaringan irigasi Komering untuk lahan pertanian seluas 34.800 hektare. Dengan kapasitas tampung 140 juta m3 dan luas genangan 577 hektare, Bendungan Tiga Dihaji akan menjaga kestabilan pasokan air pada DI Komering, khususnya pada musim kemarau.Meningkatkan Indeks Pertanaman untuk Mendukung Swasembada Pangan
Menteri Dody menyampaikan bahwa dengan selesainya pembangunan Bendungan Tiga Dihaji, Indeks Pertanaman (IP) di DI Komering diperkirakan akan meningkat dari 1,78 menjadi 2,8 atau 2,9. Hal ini akan memberikan dampak signifikan terhadap produktivitas sektor pertanian di wilayah tersebut.Selain untuk irigasi, Bendungan Tiga Dihaji juga memberikan manfaat lain, seperti konservasi sumber daya air, pengendalian banjir, pemenuhan kebutuhan air baku, pembangkit listrik, serta pengembangan destinasi pariwisata lokal dan prasarana olahraga air. Saat ini, progres konstruksi Bendungan Tiga Dihaji telah mencapai 66% dan ditargetkan akan rampung pada akhir tahun 2026.Sinergi Kementerian untuk Mewujudkan Swasembada Pangan
Dalam upaya mewujudkan swasembada pangan, Kementerian PU berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait, seperti Sekretaris Jenderal Kementerian PU, Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Direktur Irigasi dan Rawa Ditjen Sumber Daya Air, serta Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII. Sinergi ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur irigasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan sumber daya air untuk mendukung program swasembada pangan.