Pasar
Memanfaatkan Kecerdasan Buatan untuk Membangun Usaha Sampingan yang Menguntungkan
2024-11-02
Tidak hanya masyarakat biasa, bahkan seorang miliarder pun berpikir untuk memiliki usaha sampingan. Seperti konglomerat Mark Cuban yang berpikir jika ia berusia 16 tahun lagi dan perlu menghasilkan uang tambahan, ia bakal memulai satu usaha sampingan yang hanya memerlukan tiga langkah.

Memanfaatkan Kecerdasan Buatan untuk Menghasilkan Pendapatan Tambahan

Belajar Menulis Perintah untuk Model Bahasa Kecerdasan Buatan

Langkah pertama yang diambil oleh Mark Cuban untuk memulai usaha sampingannya adalah belajar cara menulis perintah untuk model bahasa kecerdasan buatan seperti ChatGPT milik OpenAI atau Gemini milik Google. Dengan menguasai kemampuan ini, ia dapat memanfaatkan teknologi AI untuk membantu berbagai bisnis, khususnya usaha kecil dan menengah, yang belum memahami penggunaan AI secara optimal.

Mengajarkan Penggunaan Perintah AI kepada Teman-teman

Setelah menguasai cara menulis perintah untuk model bahasa AI, Cuban akan mengajarkan teman-temannya cara menggunakan perintah tersebut di kertas sekolah mereka. Dengan membagikan pengetahuan dan keterampilan ini, ia dapat membantu teman-temannya meningkatkan produktivitas dan kualitas pekerjaan mereka.

Menawarkan Jasa Konsultasi AI kepada Bisnis Kecil dan Menengah

Langkah selanjutnya, Cuban akan pergi ke berbagai bisnis, khususnya bisnis kecil hingga menengah yang belum memahami AI. Ia akan menawarkan jasa konsultasi dan pelatihan untuk membantu mereka memanfaatkan teknologi AI dalam operasional bisnis. Meskipun Cuban masih berusia 16 tahun, ia yakin dapat memberikan nilai tambah bagi para pengusaha tersebut.

Potensi Penghasilan dari Usaha Sampingan Berbasis AI

Menurut laporan LendingTree per Februari 2024, lebih dari separuh Gen Z di Amerika Serikat saat ini memiliki pekerjaan sampingan. Kemampuan untuk mengajukan pertanyaan ke chatbot dan mendapatkan respons yang dibutuhkan dapat menjadi peluang yang sangat menguntungkan. Gaji rata-rata untuk tutor AI mulai dari sekitar US$30.000 (Rp475 juta) per tahun, dan teknisi perintah AI penuh waktu dapat menghasilkan hingga US$129.500 (Rp2,05 miliar) menurut platform papan pekerjaan ZipRecruiter.

Perjalanan Karier Mark Cuban: Dari Penjual Kantong Sampah hingga Miliarder

Pekerjaan sampingan hipotetis Cuban lebih berteknologi tinggi daripada pekerjaan pertamanya yang sebenarnya, yakni menjual kantong sampah dari pintu ke pintu kepada tetangganya di luar Pittsburgh pada usia 12 tahun. Ia terus memperoleh uang tambahan saat remaja dengan menjual barang-barang koleksi seperti kartu bisbol, perangko, dan koin, yang akhirnya membantunya membayar biaya kuliah di Universitas Indiana. Di sana, ia menjadi bartender, menggelar pesta dengan menarik biaya masuk, dan bahkan bekerja sebagai instruktur tari.Setelah bekerja sebentar di perbankan setelah kuliah, Cuban beralih ke kewirausahaan penuh waktu. Dia menjual perusahaan pertamanya, sebuah perusahaan rintisan perangkat lunak bernama MicroSolutions, ke CompuServe seharga US$6 juta pada tahun 1990. Perusahaan keduanya, layanan streaming audio Broadcast.com, menjadikannya miliarder ketika dia menjualnya ke Yahoo seharga US$5,7 miliar pada tahun 1999.Saat ini, kekayaan bersih Cuban mencapai US$5,7 miliar atau Rp90,33 triliun, menurut perkiraan Forbes. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengadvokasi apotek daringnya Cost Plus Drugs, yang bertujuan untuk membuat berbagai obat resep umum lebih terjangkau dengan menjualnya dengan harga pokok, ditambah kenaikan harga sebesar 15%."Saya seorang yang giat ... Saya selalu berjualan," katanya dalam sebuah episode "Shark Tank" di ABC yang ditayangkan pada tahun 2016. "Saya selalu punya sesuatu yang harus dilakukan. Itu sifat saya."
Memperkuat Peran Zakat dan Wakaf dalam Mewujudkan Kesejahteraan Global
2024-11-02
Keuangan syariah, termasuk zakat dan wakaf, menawarkan solusi yang konkret untuk meningkatkan kesejahteraan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif di tengah disparitas ekonomi dan kesenjangan sosial yang dihadapi perekonomian global. Kolaborasi global diperlukan untuk mengeksplorasi dan memperkuat peran strategis zakat dan wakaf dalam mewujudkan kesejahteraan umat.

Memperkuat Akselerasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Zakat dan Wakaf Lintas Negara

Konferensi dan pertemuan tahunan World Zakat and Waqf Forum (WZWF) yang diselenggarakan di Jakarta pada 1-2 November 2024 mengangkat tema "New Zakat and Waqf Global Order: United Global Community Grounded in Justice, Compassion and Shared Prosperity". Dalam forum ini, para peserta mendiskusikan upaya-upaya untuk memperkuat akselerasi pengelolaan dan pemanfaatan zakat dan wakaf lintas negara.Salah satu inisiatif yang dilakukan Bank Indonesia (BI) adalah penelitian mengenai Indonesia Sovereign Wakaf Funds (ISWF) untuk mendorong pengembangan akselerator keuangan syariah. BI juga mendukung implementasi program Satu Wakaf dan integrasi database Zakat, Infaq, Sadaqah dan Wakaf (Ziswaf) guna meningkatkan pengelolaan keuangan syariah, mendorong transparansi, efisiensi, dan inklusivitas.Dalam bidang sumber daya manusia, BI secara aktif memperluas program Mustahiq Naik Kelas (Muklas) dan sertifikasi untuk Nazir. Upaya ini bertujuan untuk membekali individu dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengelola dan mengembangkan keuangan sosial Islam secara efektif dan sesuai dengan peruntukannya.Berbagai inisiatif ini diharapkan dapat semakin memajukan keuangan syariah, termasuk adanya kolaborasi serta dukungan yang lebih erat dari semua pemangku kepentingan, baik di tingkat nasional maupun global.

Zakat dan Wakaf: Instrumen Penting untuk Distribusi Kekayaan yang Adil

Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menyampaikan bahwa zakat dan wakaf memainkan peran penting dalam distribusi kekayaan yang adil. Zakat, dengan sifatnya yang wajib, berfungsi sebagai instrumen yang adil untuk redistribusi kekayaan. Sementara itu, wakaf, dengan sifatnya yang produktif, dapat menjadi sumber pendanaan jangka panjang yang mendukung program pengentasan kemiskinan, pemberdayaan komunitas, dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan model pengelolaan zakat dan wakaf yang inovatif. Melalui kerja sama di tingkat global serta pemanfaatannya yang tepat, zakat dan wakaf akan menjadi pilar utama dalam mengurangi ketidaksetaraan sosial dan disparitas ekonomi di seluruh dunia.

Bonus Demografi Indonesia: Peluang untuk Memperkuat Peran Zakat dan Wakaf

Menteri Agama RI juga menyampaikan bahwa bonus demografi di Indonesia merupakan peluang untuk memperkuat peran zakat dan wakaf. Dengan penerapan konsep yang tepat, zakat dan wakaf dapat dimanfaatkan untuk memberikan lebih banyak akses pendidikan berkualitas, pelatihan, serta modal usaha bagi generasi muda. Hal ini dapat menciptakan dampak jangka panjang yang signifikan dalam mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Kegiatan WZWF 2024 yang diselenggarakan di Jakarta merupakan kolaborasi antara Bank Indonesia, Kementerian Agama RI, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), dan Badan Wakaf Indonesia (BWI). Acara ini menjadi salah satu kebaruan dalam rangkaian ISEF 2024, khususnya dalam mendorong peran Indonesia dalam keuangan syariah pada tingkat global.Selain itu, pada 1 November 2024 juga diselenggarakan WZWF Seminar: ASEAN Islamic Public University Summit (AIPUS) yang mengangkat tema "Inovasi Keuangan Syariah". Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan perguruan tinggi di ASEAN, peneliti di bidang keuangan syariah dan kesejahteraan sosial, serta regulator, praktisi, dan komunitas di bidang zakat dan wakaf. Seminar ini membahas perkembangan keuangan syariah, penelitian dan inovasi terkini dalam pengelolaan zakat dan wakaf, serta perannya terhadap ketahanan ekonomi.
See More
Industri Kecantikan Lokal Indonesia: Menjawab Tantangan dengan Inovasi dan Kreativitas
2024-11-02
Industri kecantikan di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan data BPOM mencatat peningkatan bisnis sektor ini mencapai 21,9% per tahun. Salah satu pemain lokal yang telah berkiprah selama 9 tahun adalah DRW Skincare, yang berasal dari Purworejo, Jawa Tengah. Dalam menghadapi persaingan dan pelemahan daya beli, industri kecantikan dituntut untuk berstrategi dalam mengembangkan produk yang terjangkau namun tetap berkualitas tinggi.

Menjawab Tantangan Industri Kecantikan di Tengah Kondisi Ekonomi yang Sulit

Pertumbuhan Industri Kecantikan Lokal yang Menjanjikan

Data BPOM mencatat pertumbuhan bisnis sektor kecantikan di Indonesia mencapai 21,9% per tahun, dengan jumlah industri mencapai 1.010 pada pertengahan 2023. Hal ini menunjukkan potensi yang besar bagi industri kecantikan lokal untuk terus berkembang. Salah satu pemain lokal yang telah membuktikan diri adalah DRW Skincare, yang berasal dari Purworejo, Jawa Tengah. Perusahaan ini telah berkiprah selama 9 tahun dan bersaing dalam pasar industri kosmetik Tanah Air.

Strategi Pengembangan Produk yang Terjangkau dan Berkualitas

Di tengah pelemahan daya beli, industri skincare dituntut untuk berstrategi dalam mengembangkan produk yang terjangkau namun dengan kualitas yang terbaik. Hal ini juga terkait pemenuhan regulasi dari regulator BPOM terkait kandungan dan komposisi bahan baku skincare. DRW Skincare, misalnya, telah mengembangkan 128 produk perawatan kulit dan tubuh yang fokus pada kualitas dan keamanan bagi konsumen.

Inovasi dan Kreativitas Menjadi Kunci Keberhasilan

Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, industri kecantikan lokal harus terus berinovasi dan kreatif dalam mengembangkan produk-produk baru. Hal ini tidak hanya untuk menarik minat konsumen, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berubah. DRW Skincare, misalnya, telah mengembangkan berbagai varian produk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi konsumen.

Peran Regulasi dan Dukungan Pemerintah

Selain inovasi dan kreativitas, peran regulasi dan dukungan pemerintah juga menjadi faktor penting dalam mendorong pertumbuhan industri kecantikan lokal. Regulasi BPOM terkait kandungan dan komposisi bahan baku skincare menjadi tantangan bagi industri, namun juga dapat menjadi peluang untuk meningkatkan kualitas produk. Dukungan pemerintah, baik dalam bentuk insentif, pelatihan, maupun akses pasar, dapat membantu industri kecantikan lokal untuk semakin berkembang dan bersaing di pasar global.

Pentingnya Membangun Kepercayaan Konsumen

Dalam industri kecantikan, membangun kepercayaan konsumen menjadi kunci keberhasilan. Produk-produk lokal harus mampu membuktikan kualitas dan keamanannya, sehingga konsumen merasa aman dan nyaman dalam menggunakan produk tersebut. DRW Skincare, misalnya, telah membangun reputasi yang baik di kalangan konsumen melalui produk-produk berkualitas dan layanan yang memuaskan.Industri kecantikan lokal di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang, namun juga menghadapi tantangan yang tidak mudah. Dengan strategi pengembangan produk yang terjangkau namun berkualitas, inovasi dan kreativitas, serta dukungan regulasi dan pemerintah, industri kecantikan lokal dapat semakin bersaing di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Membangun kepercayaan konsumen juga menjadi kunci penting dalam memenangkan persaingan di pasar kecantikan yang semakin kompetitif.
See More