Le Premier ministre britannique, Keir Starmer, se trouve confronté à des défis considérables en matière économique et politique. Face à une série de critiques concernant la performance de son gouvernement, notamment celle de sa ministre des Finances Rachel Reeves, Starmer a réaffirmé son soutien indéfectible à cette dernière. Les inquiétudes quant à l'efficacité du plan économique actuel et aux tensions croissantes au sein du parti travailliste soulignent l'importance de cette période pour le pays. Le Royaume-Uni doit non seulement gérer une économie fragile mais aussi faire face à des pressions politiques intenses.
Depuis sa prise de fonction, le chef du gouvernement a dû naviguer dans un environnement complexe marqué par une croissance molle et des incertitudes financières. La mise en place de nouvelles taxes par Rachel Reeves, annoncée fin octobre, a suscité des préoccupations parmi les entreprises et les investisseurs. Ces mesures ont conduit à une perte de confiance sur les marchés, avec une livre sterling affaiblie et des taux d'emprunt atteignant des niveaux inégalés depuis un quart de siècle. Cette situation oblige le gouvernement à envisager des options difficiles, comme augmenter encore davantage les impôts ou réduire les dépenses publiques.
Au-delà des questions économiques, la stabilité politique du gouvernement est également remise en question. Des voix s'élèvent pour demander des changements au sein du cabinet, notamment après que Kemi Badenoch, une figure conservatrice, a déclaré que la ministre des Finances ne tenait plus "qu'à un fil". Les appels à la démission ne se limitent pas à Reeves ; d'autres membres du gouvernement font également l'objet de controverses, ce qui complique davantage la tâche de Starmer pour maintenir l'unité de son équipe.
Face à ces défis, le Premier ministre insiste sur la nécessité de patience. Il rappelle que redresser une économie après des années de difficultés ne peut se faire rapidement. Les travaillistes reconnaissent qu'ils doivent œuvrer pour restaurer la confiance et mettre en place des solutions durables. Dans ce contexte, la gestion prudente de la situation actuelle sera cruciale pour assurer la stabilité et la prospérité future du Royaume-Uni.
Jengkol, makanan yang digemari banyak orang di Indonesia, telah lama menjadi subjek diskusi mengenai kesehatannya. Dikenal dengan aromanya yang kuat, jengkol seringkali diolah sebagai lauk pendamping nasi. Meskipun memiliki reputasi yang bervariasi, buah ini sebenarnya kaya akan vitamin C, vitamin A, kalsium, fosfor, dan berbagai nutrisi penting lainnya. Artikel ini membahas apakah klaim bahwa jengkol dapat meningkatkan kolesterol benar atau tidak, serta efek kesehatan lain yang perlu diperhatikan.
Berita tentang potensi jengkol untuk meningkatkan kolesterol telah meresahkan sebagian masyarakat. Namun, menurut ahli gizi klinis Johanes Casay Chandrawinata dari RSIA Bandung, tidak ada penelitian ilmiah yang mendukung klaim tersebut. Sebaliknya, jengkol mengandung serat yang melimpah, mirip dengan serat yang ditemukan dalam sayuran. Serat inilah yang membuat konsumsi jengkol dapat memfasilitasi proses pencernaan dan buang air besar. "Belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa jengkol dapat meningkatkan kolesterol," ujar Johanes.
Pakar ini menjelaskan bahwa persepsi negatif terhadap jengkol mungkin berasal dari cara pengolahan yang digunakan. Misalnya, semur jengkol yang menggunakan santan sebagai bumbu utama dapat meningkatkan kadar kolesterol karena kandungan lemak dalam santan. Oleh karena itu, bukan jengkol itu sendiri yang menjadi penyebab utama, melainkan metode memasaknya yang perlu dipertimbangkan.
Selain itu, jengkol mengandung asam jengkolat, yang jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, dapat menyebabkan masalah pada lambung dan gangguan kesehatan lainnya seperti sakit kencing. Ini adalah satu-satunya risiko nyata yang dikaitkan dengan konsumsi jengkol, menurut Johanes. "Bahaya utama jengkol bukan pada kolesterol, tetapi pada efek samping akibat asam jengkolat," tegasnya.
Dengan demikian, meski jengkol memiliki reputasi tertentu, buah ini tetap merupakan sumber nutrisi yang baik jika dikonsumsi secara bijaksana dan dengan metode pengolahan yang tepat. Memahami fakta-fakta ini dapat membantu masyarakat menikmati manfaat jengkol tanpa khawatir tentang dampak negatif yang tidak didukung oleh bukti ilmiah.
Program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) yang akan dimulai pada bulan Februari mendatang menawarkan layanan medis tanpa biaya bagi jutaan warga Indonesia. Masyarakat perlu melengkapi data diri di aplikasi SATU SEHAT sebelum mengunjungi puskesmas terdekat. Layanan ini bertujuan untuk mencakup lebih dari 200 juta orang dalam lima tahun ke depan. Proses pendaftaran termasuk mengunduh aplikasi, mengisi biodata, memilih tanggal pemeriksaan, dan mendaftar JKN. Persiapan tambahan diperlukan untuk pengidap hipertensi dan diabetes.
Masyarakat yang ingin mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis harus melakukan beberapa langkah persiapan. Pertama, mereka perlu mengunduh aplikasi SATU SEHAT Mobile dan mengisi semua informasi pribadi yang diperlukan. Selanjutnya, pemilihan tanggal pemeriksaan dapat dilakukan sesuai dengan ketersediaan waktu. Untuk bayi baru lahir, pendaftaran dilakukan oleh tenaga kesehatan melalui ASIK. Jika ada kesulitan, bantuan dapat diperoleh melalui WhatsApp.
Proses pendaftaran juga mencakup aktivasi atau pendaftaran ulang JKN sebulan sebelum hari ulang tahun. Ini penting agar penanganan masalah kesehatan yang ditemukan selama pemeriksaan bisa ditindaklanjuti dengan baik. Peserta akan menerima notifikasi melalui WhatsApp pada H-30, H-7, H-1, dan Hari H. Pada H-7, peserta harus mengisi kuesioner skrining mandiri. Bagi pengidap hipertensi dan diabetes, disarankan untuk berpuasa 8-10 jam sebelum pemeriksaan.
Layanan pemeriksaan kesehatan gratis ini akan tersedia di puskesmas dan bertujuan untuk mencakup sekitar 60 juta orang pada tahap awal. Dalam lima tahun ke depan, targetnya adalah lebih dari 200 juta warga Indonesia. Masyarakat yang telah mendaftar akan menerima pemeriksaan menyeluruh tanpa biaya. Namun, tindak lanjut medis setelah pemeriksaan gratis perlu disesuaikan dengan kepesertaan BPJS.
Saat mengunjungi fasilitas kesehatan, peserta harus membawa identitas diri, buku KIA jika memiliki anak balita, tiket pemeriksaan dari aplikasi SATU SEHAT, dan hasil pengisian formulir kuesioner skrining. Masyarakat yang berulang tahun di bulan Januari, Februari, dan Maret 2025 dapat berkunjung ke FKTP hingga 30 April 2025. Sementara itu, masyarakat lainnya dapat datang hingga maksimal 30 hari setelah hari ulang tahun mereka.