Sebuah komune kecil di Prancis, Thiberville, mendapatkan warisan tak terduga sebesar 10 juta euro dari seorang pria bernama Roger Thiberville. Pria tersebut meninggal dunia pada usia 91 tahun tanpa keturunan dan memilih kota ini sebagai penerima warisannya karena nama kota yang sama dengan namanya. Walikota Guy Paris mengungkapkan bahwa jumlah tersebut setara dengan lima kali anggaran tahunan kota tersebut dan rencana penggunaannya masih dalam tahap pembahasan.
Kota Thiberville menerima rejeki nomplok berupa warisan besar dari seorang ahli meteorologi asal Paris. Meski tidak pernah mengunjungi kota tersebut, sang ahli meteorologi memutuskan untuk memberikan seluruh harta bendanya kepada kota yang memiliki nama mirip dengan namanya. Jumlah tersebut sangat luar biasa, mencapai 10 juta euro atau sekitar Rp 168 miliar, yang setara dengan lima kali anggaran tahunan kota tersebut.
Warisan ini datang dari Roger Thiberville, seorang ahli meteorologi yang lahir pada tahun 1932 dalam keluarga petani anggur. Dia meninggal dunia pada Agustus lalu di usia 91 tahun tanpa keturunan. Menurut surat wasiatnya, dia meminta agar abu jasadnya diletakkan di samping plakat yang mencantumkan namanya di pemakaman setempat. Walikota Guy Paris mengatakan bahwa mereka belum menentukan apa yang akan dilakukan dengan uang tersebut tetapi mereka akan mengelolanya dengan hati-hati dan bertanggung jawab.
Walikota Thiberville, Guy Paris, telah menerima telepon dari pengacara yang membawa berita tentang warisan tak terduga ini. Ia menyatakan bahwa jumlah tersebut sangat luar biasa dan mereka belum mengetahui bagaimana cara terbaik untuk menggunakannya. Namun, mereka berjanji akan mengelola uang tersebut dengan cermat dan bertanggung jawab.
Kota Thiberville, yang merupakan kota khas Norman dengan kastil abad ke-19, bukanlah tujuan wisata populer atau tempat yang sering menjadi berita utama nasional. Wali kotanya telah merencanakan pertemuan dengan pejabat dari wilayah administratif Eure untuk membahas penggunaan dana tersebut. Mereka berharap dapat menggunakan uang tersebut untuk kepentingan masyarakat kota dan memastikan bahwa warisan ini digunakan dengan cara yang optimal. Selain itu, permintaan terakhir dari sang ahli meteorologi juga akan dipenuhi dengan meletakkan abu jasadnya di pemakaman setempat.
Penyakit serius menjadi ancaman utama bagi kesehatan masyarakat. Di Indonesia, stroke dan penyakit jantung telah menjadi penyebab utama kematian dengan jumlah korban mencapai 1,5 juta jiwa setiap tahunnya. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap dua kondisi ini. Dia mengingatkan bahwa tekanan darah yang terkontrol merupakan salah satu faktor penentu dalam pencegahan kedua penyakit tersebut. Menjaga tekanan darah di bawah 130/90 setiap hari menjadi langkah awal yang penting.
Berbagai faktor risiko dapat memicu serangan jantung, tidak hanya pada orang tua tetapi juga semakin banyak terjadi pada generasi muda. Dokter spesialis jantung dr. Erwinanto menjelaskan bahwa plak aterosklerotik yang robek di pembuluh darah koroner dapat menyebabkan serangan jantung. Selain itu, gaya hidup tidak sehat seperti merokok, hipertensi, hiperkolesterolemia, diabetes, depresi, dan penghasilan rendah juga berkontribusi pada risiko ini. Faktor lain termasuk obesitas, kurang olahraga, serta riwayat keluarga yang pernah mengalami serangan jantung dini.
Masyarakat yang memiliki tekanan darah tinggi disarankan untuk segera mendapatkan bantuan medis di puskesmas terdekat agar mendapat obat gratis. Kesadaran akan bahaya penyakit jantung dan stroke harus ditingkatkan. Upaya preventif melalui pola hidup sehat dan pemantauan rutin tekanan darah bisa membantu mengurangi angka kematian akibat kedua penyakit ini. Melalui pendidikan kesehatan yang lebih baik, kita dapat membangun masyarakat yang lebih sehat dan produktif.