Pasar
Prospek Cerah Pasar Keuangan Indonesia hingga Akhir 2024
2024-11-02
Guntur Putra, Chief Executive Officer Pinnacle Investment, menyatakan optimisme yang kuat terhadap kinerja pasar keuangan Indonesia hingga akhir 2024. Dengan keyakinan bahwa The Fed masih berpeluang untuk memangkas suku bunga acuan di November dan Desember, emerging market seperti Indonesia diperkirakan akan diuntungkan dengan aliran modal masuk (capital inflow). Hal ini diharapkan dapat mendorong penguatan nilai tukar Rupiah ke posisi Rp15.400-15.500 per Dolar AS, serta membawa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menutup tahun 2024 di level 7.800-an dengan yield obligasi 10 tahun di 6,5%.
Optimisme Pasar Keuangan Indonesia Menjelang Akhir 2024
Prospek Kebijakan Moneter The Fed
Pinnacle Investment meyakini bahwa The Fed masih memiliki peluang untuk menurunkan suku bunga acuan pada November dan Desember 2024. Hal ini didasarkan pada perkembangan ekonomi global yang masih menunjukkan tanda-tanda perlambatan, serta inflasi yang belum sepenuhnya terkendali. Dengan kebijakan moneter yang akomodatif dari The Fed, emerging market seperti Indonesia diperkirakan akan menerima aliran modal masuk yang dapat mendorong penguatan nilai tukar Rupiah dan kenaikan harga aset keuangan.Proyeksi Pergerakan Nilai Tukar Rupiah
Berdasarkan analisis Pinnacle Investment, nilai tukar Rupiah diperkirakan akan kembali menguat ke posisi Rp15.400-15.500 per Dolar AS menjelang akhir 2024. Penguatan ini didukung oleh aliran modal masuk yang diharapkan terjadi akibat kebijakan moneter The Fed yang akomodatif. Selain itu, fundamental ekonomi Indonesia yang tetap solid, serta upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi juga diperkirakan akan menjadi faktor pendukung penguatan Rupiah.Proyeksi Pergerakan IHSG dan Yield Obligasi 10 Tahun
Pinnacle Investment juga memproyeksikan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menutup tahun 2024 di level 7.800-an. Kenaikan ini didorong oleh aliran modal masuk yang diharapkan terjadi, serta sentimen positif terhadap prospek ekonomi Indonesia yang tetap kuat. Sementara itu, yield obligasi 10 tahun diperkirakan akan berada di level 6,5%, sejalan dengan perkembangan suku bunga acuan dan inflasi yang terkendali.Ekspektasi Pasar terhadap Kebijakan Pemerintahan Baru
Pelaku pasar juga memiliki ekspektasi positif terhadap kebijakan yang akan diambil oleh pemerintahan baru di Indonesia. Harapan utama adalah adanya kebijakan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, menjaga stabilitas makroekonomi, serta menciptakan iklim investasi yang kondusif. Sektor-sektor yang diperkirakan akan diuntungkan antara lain infrastruktur, energi, dan teknologi, seiring dengan fokus pemerintahan baru dalam mengembangkan ekonomi digital dan mendorong transformasi digital di berbagai sektor.Sektor-sektor yang Diperkirakan Menguntungkan
Berdasarkan analisis Pinnacle Investment, beberapa sektor yang diperkirakan akan diuntungkan dalam periode ini antara lain:1. Sektor Infrastruktur: Dengan fokus pemerintahan baru pada pengembangan infrastruktur, sektor ini diharapkan akan menjadi salah satu penerima manfaat utama, baik dari sisi investasi maupun pertumbuhan.2. Sektor Energi: Upaya pemerintah dalam mendorong transisi energi dan pengembangan energi terbarukan diperkirakan akan memberikan peluang bagi sektor energi untuk tumbuh.3. Sektor Teknologi: Transformasi digital yang menjadi prioritas pemerintahan baru diharapkan akan mendorong pertumbuhan sektor teknologi, termasuk di dalamnya industri e-commerce, fintech, dan solusi digital lainnya.Secara keseluruhan, prospek pasar keuangan Indonesia hingga akhir 2024 tetap cerah, didukung oleh berbagai faktor positif, baik dari sisi kebijakan moneter, fundamental ekonomi, maupun harapan terhadap kebijakan pemerintahan baru. Pelaku pasar optimistis bahwa Indonesia akan mampu memanfaatkan peluang-peluang yang ada untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan memperkuat posisi sebagai salah satu emerging market yang menarik bagi investor.