Berita
Industri Otomotif Eropa Menghadapi Tantangan Besar: Persaingan Global dan Transisi Menuju Kendaraan Listrik
2024-11-01
Industri otomotif dunia sedang menghadapi tantangan besar. Sejumlah raksasa otomotif melaporkan penurunan kinerja penjualan yang signifikan, bahkan sampai pada penutupan pabrik dan pemutusan hubungan kerja. Stellantis, Volkswagen, dan produsen lainnya menghadapi berbagai kendala, mulai dari perlambatan permintaan, biaya produksi yang tinggi, hingga persaingan sengit dengan produsen mobil China. Situasi ini memicu kekhawatiran yang lebih luas tentang masa depan industri otomotif Eropa dan daya saingnya di pasar global.
Industri Otomotif Eropa Terjepit di Tengah Persaingan Global
Stellantis Terpuruk Akibat Kendala Produksi dan Permintaan Lesu
Stellantis, perusahaan induk dari merek-merek mobil ternama seperti Fiat, Chrysler, dan Peugeot, mengalami penurunan tajam dalam penjualannya. Pada triwulan Juli-September 2024, Stellantis mencatatkan pendapatan sebesar 33 miliar euro, turun 27% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pengiriman mobil mereka anjlok 20% menjadi 1,1 juta unit, dipicu oleh keterlambatan produksi di Eropa saat mereka mengalihkan pabrik dari produksi mobil berbahan bakar bensin dan diesel ke model listrik dan hybrid.Kesulitan ini dirasakan oleh produsen mobil di seluruh dunia yang menghadapi lemahnya permintaan akibat tingginya suku bunga serta investasi besar yang dibutuhkan untuk beralih ke mobil listrik. Sebelumnya, Volkswagen, BMW, dan Mercedes-Benz juga melaporkan penurunan penjualan dan laba. Selain itu, Stellantis juga menghadapi persaingan ketat dari produsen mobil China, terutama di pasar kendaraan listrik.Volkswagen Tertekan oleh Biaya Tinggi dan Perlambatan di China
Volkswagen, produsen mobil terbesar di Eropa, juga menghadapi tantangan berat. Pada kuartal ketiga 2024, VW melaporkan penurunan laba sebesar 42% ke level terendah dalam tiga tahun. Akibat situasi ini, perusahaan meminta pekerjanya untuk menerima pemotongan gaji sebesar 10%, dengan alasan bahwa itu adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan lapangan kerja.Selain itu, VW juga menghadapi biaya produksi yang tinggi dan permintaan yang lemah di China, pasar mobil terbesar di dunia. Pengiriman Volkswagen ke China turun 15% menjadi 711.500 kendaraan pada kuartal ketiga, menyeret turun angka global. Dividen 2024 juga akan lebih rendah. Perusahaan mempertimbangkan opsi penutupan pabrik di Jerman untuk pertama kalinya dalam 87 tahun sejarah VW.Produsen Mobil Eropa Khawatir dengan Tarif UE untuk Mobil Listrik China
Masalah-masalah yang dihadapi Volkswagen telah memicu kecemasan yang lebih luas tentang status Jerman sebagai pusat kekuatan industri dan daya saing produsen mobil Eropa terhadap pesaing global. Produsen mobil Jerman juga mengkhawatirkan dampak kebuntuan antara Uni Eropa dan Beijing, dengan tarif UE hingga 45,3% untuk kendaraan listrik China mulai berlaku minggu ini. Mereka khawatir bahwa hal ini dapat berdampak besar bagi operasional perusahaan di Negeri Tirai Bambu.Di sisi lain, penjualan produsen mobil listrik terbesar di China, BYD, telah melampaui Tesla pada kuartal ketiga 2024. BYD juga telah mengontrak mantan kepala Stellantis di Inggris untuk memimpin ekspansi mereka di Eropa, menunjukkan ambisi Tiongkok dalam memperluas dominasi pasar kendaraan listriknya ke luar negeri.Industri Otomotif Eropa Harus Bertindak Cepat untuk Mempertahankan Daya Saing
Untuk menghadapi tantangan ini, produsen mobil Eropa harus segera mengambil langkah-langkah strategis. Stellantis telah mengumumkan akan mengurangi stok kendaraan di dealer dan memperkenalkan berbagai model mobil listrik baru di Eropa untuk mengejar para pesaingnya di China. Sementara itu, Volkswagen berupaya untuk melakukan pengurangan biaya tenaga kerja yang signifikan dan peningkatan efisiensi untuk mempertahankan daya saingnya.Namun, langkah-langkah ini tidak mudah dan membutuhkan kerja sama yang erat antara manajemen dan tenaga kerja. Perwakilan buruh Volkswagen menyatakan bahwa opsi penutupan pabrik masih menjadi pertimbangan, meskipun perusahaan berharap dapat mencapai kesepakatan dengan para pekerja. Situasi ini menunjukkan bahwa industri otomotif Eropa sedang menghadapi tantangan besar dan harus bertindak cepat untuk mempertahankan posisinya di pasar global yang semakin kompetitif.