Le sujet de l’indexation du barème de l’IR est un sujet passionné. Les oppositions et le gouvernement s’affrontent sur cette question. On se demande si on pourra ou non effectuer cette indexation avant la fin de l’année. C’est une question qui touche directement les finances des citoyens et a des répercussions importantes sur l’économie.
La loi spéciale, qui est un texte simple d’un article, ne permet pas de déposer d’amendements. Le secrétariat général du gouvernement est en train de réfléchir à compléter ce texte de deux ou trois articles, notamment pour augmenter le plafond de l’ACOSS et couvrir les dépenses de santé. Cependant, le directeur de cabinet du Premier ministre a affirmé que l’indexation ne serait pas possible. Pas d’amendement, pas d’indexation.
Les impôts vont-ils augmenter? La réponse est non. Un nouveau projet de loi de finances sera présenté par le futur gouvernement en début d’année. C’est alors que le tir pourra être corrigé et l’indexation du barème pourra être effectuée.
Avant le vote sur la censure, les députés ont voté in extremis le projet de loi de fin de gestion. Ce texte a permis de débloquer un milliard d’euros pour la Nouvelle-Calédonie, de couvrir les coûts de la mobilisation des forces de sécurité et de soutenir l’économie locale. De plus, les primes JO pourront être versées aux agents de la police nationale et de la gendarmerie, et 300 millions seront alloués à l’Ukraine.
Namun, ruang pemangkasan suku bunga The Fed masih terbuka seiring dengan tugas The Fed menjaga inflasi. Hal ini diharapkan akan diikuti oleh BI untuk kembali menurunkan suku bunga. Dampak dari sentimen suku bunga ini juga berdampak pada arah investasi nasabah perbankan.
Bagi nasabah kelas menengah atas atau nasabah privilege, cenderung memindahkan investasi dari fixed income ke instrumen agresif seperti saham meski masih berhati-hati. Sedangkan bagi nasabah baru, cenderung memilih instrumen dengan volatilitas rendah seperti obligasi jangka pendek dana RDPT.
Pergerakan pasar keuangan di Indonesia tidaklah mudah dipertahankan. Inflasi yang tinggi dan kemungkinan perubahan suku bunga membuat investor harus lebih cermat dalam membuat keputusan investasi. Namun, dengan perhatian dan analisis yang baik, investor masih dapat mencari kesempatan dalam pasar.
Investasi nasabah perbankan juga harus dipertimbangkan secara cermat. Nasabah harus mempertimbangkan risiko dan keuntungan dari setiap instrumen yang dipilih. Fixed income tetap menjadi pilihan yang aman, tetapi instrumen agresif seperti saham juga memiliki potensi keuntungan yang tinggi jika digunakan dengan bijak.
Namun, bagi nasabah baru, pilihan instrumen dengan volatilitas rendah seperti obligasi jangka pendek dana RDPT menjadi pilihan yang lebih aman. Mereka dapat memulai investasi dengan risiko yang lebih rendah dan kemudian beralih ke instrumen yang lebih agresif jika mereka merasa sudah siap.
Investasi nasabah juga harus dihubungkan dengan tujuan investasi mereka. Apakah mereka ingin investasi untuk masa depan atau untuk kebutuhan segera? Setiap tujuan memerlukan strategi investasi yang berbeda.