In a surprising turn of events, CNN is reportedly considering a significant shift in its programming lineup that could see star anchor Jim Acosta moved to a less prominent time slot. According to sources close to the network, this decision may be an attempt to mend fences with President-elect Donald Trump, who has had a contentious relationship with Acosta. The proposed move would transfer Acosta's morning show to a late-night slot, effectively reducing his visibility and influence. This development comes as CNN prepares for leadership changes and adjusts its strategy in anticipation of the new administration. Acosta, known for his confrontational style during press briefings, has been a vocal critic of Trump and has faced backlash from the president-elect in the past. Despite strong ratings, Acosta was reportedly caught off guard by the suggestion, raising questions about the network's priorities and commitment to journalistic integrity.
The potential reassignment of Jim Acosta to a midnight slot has sparked considerable debate within the media industry. According to former CNN senior media reporter Oliver Darcy, Acosta was informed by network chief Mark Thompson about the possibility of moving his show from its current 10 a.m. slot to a much less desirable late-night position. This change would significantly reduce Acosta's audience reach, as viewership typically drops dramatically during those hours. Acosta, who has historically delivered some of the network's strongest ratings, was reportedly blindsided by the proposal. Sources suggest that this decision is not related to Acosta's performance but rather part of a broader restructuring aimed at accommodating other anchors like Wolf Blitzer, who is expected to take over a morning show. However, insiders believe the move is also influenced by CNN's desire to appease the incoming administration, given Acosta's well-documented clashes with Trump.
Acosta's tenure as a White House correspondent during the first Trump administration was marked by numerous high-profile confrontations. One notable incident occurred in 2018 when Acosta lost his press pass following a heated exchange with then-President Trump during a press conference. Trump famously labeled Acosta as "a rude, terrible person," highlighting the tension between the two. Since then, Acosta has continued to be a vocal advocate for the importance of a free press, often using his platform to emphasize the role of journalists in holding power accountable. In recent broadcasts, Acosta has taken the opportunity to reflect on the challenges facing journalism today, particularly in light of President Biden's warnings about the erosion of press freedoms. He stressed the importance of maintaining a robust and independent media, reminding viewers of the critical role journalists play in safeguarding democracy.
The proposed changes at CNN have raised concerns about the network's stance on supporting outspoken journalists. While Acosta's ratings have been consistently strong, the suggestion to move him to a less visible time slot suggests a shift in priorities. Critics argue that such a move undermines the principles of journalistic independence and could be seen as a concession to political pressure. As CNN remains tight-lipped about the reports, the future of Acosta's show remains uncertain. What is clear, however, is that this development highlights the ongoing challenges faced by media organizations in balancing editorial integrity with external pressures, especially in the lead-up to a new presidential administration. The coming weeks will likely reveal more about CNN's strategic direction and the fate of one of its most recognizable faces.
Di tengah kesibukan rutinitas harian, akhir pekan menjadi waktu yang dinanti untuk melepas penat. Banyak orang memanfaatkannya untuk berkumpul dengan teman, mengeksplorasi tempat baru, atau sekadar bersantai. Salah satu aktivitas favorit adalah menghabiskan waktu di kafe atau restoran. Namun, mencari tempat yang sesuai bisa jadi tantangan. Solusi datang dalam bentuk Sabrina, Virtual Assistant berbasis AI dari BRI, yang membantu pengguna menemukan lokasi terbaik untuk weekend mereka. Selain memberikan rekomendasi tempat nongkrong, Sabrina juga menyediakan informasi tentang merchant BRI dan promo-promo menarik.
Di Jakarta, banyak orang merasa sulit untuk menemukan tempat nongkrong yang tepat. Namun, dengan adanya Sabrina, semuanya menjadi lebih mudah. Pengguna cukup menghubungi Sabrina melalui WhatsApp dan meminta rekomendasi tempat nongkrong terdekat. Sabrina tidak hanya membantu menemukan kafe cozy atau restoran baru, tetapi juga memberikan informasi lengkap tentang lokasi merchant BRI, termasuk ATM dan kantor cabang. Dengan fitur ini, Sabrina menjadi solusi praktis bagi mereka yang ingin merencanakan kegiatan akhir pekan dengan cepat dan efisien.
Sabrina juga memberikan rekomendasi yang tepat sasaran berdasarkan lokasi pengguna, sehingga tidak perlu khawatir mencari tempat yang terlalu jauh. Informasi yang disediakan sangat lengkap, mulai dari nama tempat, alamat, hingga promo yang tersedia. Ini tentu menghemat waktu dan membuat proses pencarian menjadi lebih mudah. Pengguna juga bisa mendapatkan daftar kafe hits yang sedang tren atau rekomendasi restoran romantis untuk makan malam bersama pasangan.
Dengan bantuan Sabrina, akhir pekan menjadi lebih berkesan. Pengguna dapat menikmati waktu santai bersama teman-teman di tempat-tempat baru tanpa harus repot mencari informasi satu per satu. Sabrina benar-benar mempermudah segala hal, mulai dari mencari tempat nongkrong hingga menemukan lokasi ATM terdekat.
Sebagai seorang pembaca, saya merasa bahwa Sabrina adalah inovasi yang sangat membantu dalam merencanakan aktivitas akhir pekan. Dengan kemudahan akses dan informasi yang lengkap, Sabrina membuat proses pencarian tempat menjadi lebih efisien. Pengguna tidak lagi perlu menghabiskan waktu berjam-jam untuk browsing atau bertanya kepada orang lain. Semua informasi ada dalam satu platform yang mudah digunakan. Jadi, mari kita manfaatkan Sabrina untuk membuat akhir pekan kita lebih seru dan penuh pengalaman baru!
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah menetapkan Keputusan Presiden (Keppres) mengenai cuti bersama bagi aparatur sipil negara (ASN) pada tahun 2025. Keppres ini mencakup 10 tanggal yang ditentukan sebagai hari libur khusus. Selain itu, kebijakan ini memastikan bahwa hak cuti tahunan pegawai ASN tidak berkurang akibat penambahan cuti bersama. Pegawai yang tidak dapat mengambil cuti bersama karena jabatan mereka akan mendapatkan tambahan cuti tahunan sesuai dengan jumlah hari cuti bersama yang tidak diambil.
Keppres Nomor 2 Tahun 2025 yang dikeluarkan pada 16 Mei 2025 menegaskan pengaturan cuti bersama untuk ASN. Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan waktu istirahat kepada para pegawai pemerintah tanpa mengurangi hak cuti tahunan mereka. Ini juga mencakup mekanisme untuk pegawai yang tidak dapat mengambil cuti bersama karena tuntutan pekerjaan.
Dalam Keppres tersebut, disebutkan bahwa cuti bersama tidak akan mengurangi hak cuti tahunan ASN. Sebaliknya, bagi ASN yang tidak bisa mengambil cuti bersama karena alasan jabatan, hak cuti tahunannya akan ditambah sesuai dengan jumlah hari cuti bersama yang tidak diambil. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga kesejahteraan pegawai pemerintah sambil tetap memastikan efisiensi dalam operasional pemerintahan.
Kebijakan cuti bersama ini mencakup beberapa hari libur penting yang dirayakan di Indonesia. Dengan adanya cuti bersama, diharapkan ASN dapat merayakan hari-hari spesial ini dengan lebih tenang dan bermakna. Berikut adalah daftar tanggal yang ditetapkan sebagai cuti bersama:
1. Tanggal 28 Januari 2025: Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.
2. Tanggal 28 Maret 2025: Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947).
3. Tanggal 2, 3, 4, dan 7 April 2025: Idul Fitri 1446 Hijriah.
4. Tanggal 13 Mei 2025: Hari Raya Waisak 2569 BE.
5. Tanggal 30 Mei 2025: Perayaan Kenaikan Yesus Kristus.
6. Tanggal 9 Juni 2025: Idul Adha 1446 Hijriah.
7. Tanggal 26 Desember 2025: Perayaan Kelahiran Yesus Kristus.
Penentuan tanggal-tanggal ini mempertimbangkan berbagai perayaan agama dan budaya yang penting bagi masyarakat Indonesia. Dengan demikian, ASN dapat merayakan momen-momen tersebut secara lebih meriah dan bermakna bersama keluarga dan orang terdekat. Selain itu, cuti bersama ini juga membantu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mental pegawai setelah periode liburan.